Kemenkes Minta Perhatikan Kesehatan Lingkungan: 5 Anak di Riau Meninggal Diduga Akibat Flu Babi

Rabu 26-11-2025,16:57 WIB
Reporter : Hasyim Ashari
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta perhatian serius terhadap kesehatan lingkungan dan sanitasi menyusul lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Dusun Datai, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Meskipun 224 warga yang sebelumnya mengalami gangguan pernapasan dilaporkan sudah membaik per 23 November 2025, namun krisis ini menelan lima korban jiwa anak-anak.

BACA JUGA:Kenapa ASN Belum Pindah ke IKN? Ini Jawaban Lengkapnya

BACA JUGA:Kejagung Periksa Dua Saksi Baru dalam Kasus Pajak, Salah Satunya Eks Staf Ahli Menkeu Suryo Utomo

Kombinasi Flu Babi dan Infeksi Multipatogen

Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa kelima anak yang meninggal tersebut positif terjangkit Influenza A/H1pdm09—yang dikenal juga sebagai flu babi dan pernah menjadi wabah global pada 2009—serta bakteri Haemophilus influenzae.

Selain masalah lingkungan, ditemukan pula banyak warga dengan gizi kurang dan cakupan imunisasi dasar yang rendah. 

Hasil laboratorium menunjukkan adanya kombinasi infeksi flu babi, pertusis, adenovirus, dan bocavirus. 

Temuan ini memperkuat analisis bahwa status gizi dan rendahnya kekebalan tubuh membuat warga rentan terhadap penyakit.

BACA JUGA:Mengapa 1 Desember Jadi Hari AIDS Sedunia? Ini Penjelasan Lengkapnya

BACA JUGA:Diskon Tiket Pesawat hingga Potongan Tarif Tol Jelang Nataru, AHY: Mobilitas Harus Lancar

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sumarjaya, menyampaikan bahwa kondisi lingkungan di Dusun Datai menjadi penyebab penyakit mudah menyebar.

“Kami menemukan rumah padat, ventilasi minim, nyamuk banyak, dan warga hidup dalam paparan asap kayu bakar setiap hari. Situasi seperti ini membuat penyakit pernapasan lebih mudah menular, terutama pada balita,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Disway.id, Selasa 25 November 2025.

Untuk merespons kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan bersama pemerintah daerah melakukan pengobatan massal, memperkuat intervensi gizi, dan memberikan perhatian khusus kepada balita dan ibu hamil melalui pemberian makanan tambahan (PMT), vitamin, dan pemantauan kesehatan. 

Edukasi terkait etika batuk, penggunaan masker, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga diperluas.

Kategori :