JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Gizi Nasional (BGN) mengalihkan 526.000 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk membantu korban banjir dan longsor di Sumatera, khususnya di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh.
Langkah ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, atau yang akrab disapa Ninik.
Ninik menilai keputusan BGN tersebut sebagai langkah tepat di tengah kondisi sekolah yang diliburkan akibat bencana.
“Keputusan ini sangat tepat dari BGN. Tentu saya apresiasi karena pada saat anak-anak sekolah diliburkan, program MBG tetap berjalan dan dialihkan kepada para korban banjir, yang banyak di antaranya adalah anak sekolah juga,” ujar Ninik dalam keterangannya di Jakarta, Senin 1 Desember 2025.
BACA JUGA:Banjir Sumatera Utara, Dapur BGN Diubah Jadi Dapur Umum
Pastikan Higienitas dan Skema Distribusi Sesuai Kondisi Bencana
Meski demikian, ia mengingatkan agar pelaksanaan distribusi MBG tetap memperhatikan standar keamanan pangan, higienitas, dan ketepatan sasaran.
Menurutnya, kondisi saat bencana sangat berbeda dengan situasi normal sehingga perlu penyesuaian khusus.
“Kondisi normal tentu berbeda dengan saat bencana. Jadi saya ingatkan skema distribusinya dan higienitas makanan yang akan disalurkan untuk betul-betul dijaga, jangan sampai menjadi masalah baru,” tegasnya.
BACA JUGA:BGN Dorong Perbaikan Gizi Lewat Program MBG di Buleleng
Ninik juga menekankan bahwa pengalihan MBG ini bisa menjadi intervensi cepat dalam situasi darurat, terutama ketika akses terhadap makanan siap konsumsi menjadi terbatas.
“Skema ini juga tentu bisa meringankan beban logistik pemerintah daerah dan relawan, dan menjadi intervensi cepat di tengah keterbatasan akses makanan siap konsumsi,” tuturnya.
BACA JUGA:BGN Pastikan Tak Ada Polisi Aktif Setelah Brigjen Sony Sanjaya Pensiun
Di sisi lain, BNPB telah mengaktifkan dukungan komunikasi darurat menggunakan jaringan satelit Starlink di sejumlah titik, terutama di wilayah yang terisolir jaringan.
Pengiriman logistik dilakukan melalui udara menggunakan helikopter dan pesawat Cessna Caravan untuk menjangkau daerah yang tidak dapat diakses melalui jalur darat.
Bantuan Presiden berupa alat komunikasi, tenda, genset, perahu karet, makanan siap saji, dan perlengkapan keluarga telah tiba di Aceh dan sebagian besar telah didistribusikan ke 17 kabupaten/kota terdampak. Dua helikopter BNPB juga telah dikerahkan dari Bandara Sultan Iskandar Muda untuk mendukung distribusi ke titik-titik kritis.