“Dinas Kesehatan bertugas memberi layanan pada ibu hamil hingga bayinya lahir, kemudian sekolahnya diurusin dinas pendidikan, yang tidak mampu dibantu dinsos. Ini merupakan program terintegrasi dan terpadu, harus berjalan dengan baik mulai tahun 2026,” urainya.
Menurutnya, program ini mendapat respon positif dan Pemkab Badung berencana membuat program serupa dengan skema tersendiri.
“Ini bagus, karena Badung uangnya banyak,” cetusnya.
Menutup arahannya, Gubernur Koster mengingatkan Kadisdikpora yang baru agar mengintensifkan konsolidasi dan koordinasi dengan para Kepala Sekolah SMA/SMK.
“Fokus kerja menbangun pendidikan di Bali, bangun koordinasi yang baik dengan Kabupaten/Kota,” pungkasnya.
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan/janji jabatan Kadisdikpora Provinsi Bali, turut dihadiri Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, dan Pimpinan OPD di Lingkungan Pemprov Bali.(*)