Backlog 32 Ribu Rumah, Bali Minta Dukungan Pemerintah Pusat
Gubernur Bali, Wayan Koster, mengungkap kebutuhan mendesak penyediaan 32 ribu rumah layak huni di seluruh Bali dan meminta dukungan pemerintah pusat-Istimewa-
BADUNG, DISWAY.ID — Gubernur Bali, Wayan Koster, mengungkap kebutuhan mendesak penyediaan 32 ribu rumah layak huni di seluruh Bali.
Angka itu ia sampaikan dalam sosialisasi percepatan penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP), pembiayaan SMF, serta program PNM melawan rentenir di Universitas Udayana, Senin, 24 November 2025.
BACA JUGA:Intip Spesifikasi Suzuki Grand Vitara Minor Change yang Diluncurkan di GJAW 2025
BACA JUGA:Rekor Transfer PECAH! Ivar Jenner Gabung Oxford United di Musim Panas, 3 Talenta Indonesia Disorot
Koster menegaskan bahwa backlog perumahan tersebut tidak bisa ditangani sendiri oleh provinsi. “Di Bali ini, terbanyak adalah kewenangan kabupaten/kota, yaitu 22 ribu,” tukasnya. Artinya, sebagian besar kebutuhan berada di level paling dekat dengan masyarakat, tetapi tetap memerlukan injeksi anggaran dari pusat.
Untuk menutup kekurangan itu, Koster meminta alokasi anggaran lebih besar dari pemerintah pusat pada 2026. “Mohon bisa dibantu lebih banyak di tahun 2026, sesuai dengan pagu, bersinergi dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota,” harapnya.
Ia bahkan menegaskan targetnya, yakni selesai dalam lima tahun.
“Dengan demikian, tak ada lagi masyarakat Bali yang tinggal di rumah tak layak huni,” imbuhnya.
BACA JUGA:Polisi Terima Laporan Dugaan Perzinahan, Ada Bukti CCTV Inara Rusli dan Insanul Fahmi?
Koster juga mengapresiasi program nasional 3 juta rumah yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto—masing-masing 1 juta untuk wilayah perkotaan, desa, dan pesisir. “Ini akan sangat membantu masyarakat karena mencakup tiga kawasan,” kata Koster.
Walau menyadari Bali tidak seluas provinsi lain, ia tetap meminta atensi lebih agresif agar persoalan permukiman bisa tuntas lebih cepat.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI, Maruarar Sirait, merespons langsung permintaan tersebut. Ia menegaskan kesiapannya memperbaiki rumah tak layak huni di Bali secara bertahap.
“Di Bali, masih ada rumah tak layak huni dan kawasan kumuh dan kita akan perbaiki secara bertahap,” ujarnya.
BACA JUGA:Bupati Bogor Perkuat Pengelolaan Sampah Melalui Kolaborasi PSEL Bersama Pemerintah Kota Bogor
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
