Siaga Nataru, Pramono Perintahkan Modifikasi Cuaca demi Cegah Banjir Besar 2025–2026

Rabu 03-12-2025,13:31 WIB
Reporter : Cahyono
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID – Ancaman banjir besar di Jakarta saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026 makin nyata.

Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut curah hujan ekstrem bakal mengguyur Ibu Kota mulai pekan kedua Desember hingga Januari 2026 dengan intensitas mendekati 300 mm per hari—angka yang masuk kategori sangat tinggi.

Tak mau menunggu air naik lebih dulu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung langsung memerintahkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di momen libur panjang akhir tahun.

BACA JUGA:Respons Kocak Robot AI Saat Ditanya Pratikno Soal Cara Menanggulangi Bencana

“Maka dengan demikian untuk modifikasi, saya minta untuk segera dilakukan untuk mengurangi tekanan,” tegas Pramono di acara Townhall Meeting Bersama Camat dan Lurah serta Forkopimcam di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 3 Desember 2025.

Bukan cuma hujan yang bikin waswas. Pramono mengingatkan potensi kenaikan air pasang (rob) di pesisir Jakarta Utara. Kombinasi dua faktor ini bisa menciptakan banjir besar bila tak diantisipasi sejak dini.

“Pada bulan Desember ini kemungkinan air rob-nya naik,” kata Pramono.

560 Pompa Stasioner + 627 Pompa Mobile Siaga Total

Gubernur yang akrab disapa Mas Pram itu menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk menyiagakan seluruh perangkat pompa, baik stasioner maupun mobile.

Dinas SDA tercatat memiliki:

  • 560 unit pompa stasioner di 191 lokasi
  • 627 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi

“Tolong semua pompa dipersiapkan,” ujarnya memberi arahan kepada Kadis SDA Ika Agustina.

BACA JUGA:Jakarta Terancam Banjir Saat Nataru, Pramono Kerahkan Camat dan Lurah: Siaga Sejak Sekarang!

Pramono juga meminta seluruh camat dan lurah meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi—banjir, longsor, dan cuaca ekstrem.

Posko bencana harus segera aktif, baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan.

“Harus ada persiapan di lapangan yang dipersiapkan secara dini.”

Untuk jangka panjang, Pramono memastikan proses normalisasi sungai kembali digencarkan.

  • Kali Ciliwung: 14 bidang terdampak penlok normalisasi
  • Kali Krukut: 65 bidang tanah siap dibebaskan
Kategori :