JAKARTA, DISWAY.ID – Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mengungkap fakta baru terkait sepak terjang sindikat narkoba internasional yang dikendalikan Paryatin alias Dewi Astuty alias Dinda alias Mami.
Perempuan yang sempat dikaitkan dengan jaringan Fredy Pratama itu ternyata mengelola operasi lintas negara dengan pola kerja rapi dan terstruktur.
Kepala BNN, Komjen Suyudi Aryo Seto, mengatakan pihaknya kini meningkatkan operasi bersama dengan Polri dan Bea Cukai untuk menelusuri alur jaringan yang disebut-sebut menjalar dari Asia hingga Afrika.
“BNN turut berkolaborasi bersama Polri dan Bea Cukai guna mendalami operasi jaringan FP,” kata Suyudi, Rabu 3 Desember 2025.
BACA JUGA:BNN Akui Kesulitan Tangkap Buronan Kelas Kakap Dewi Astutik, Jaringan Fredy Pratama
Meski begitu, ia menegaskan hingga kini belum ada bukti yang menghubungkan langsung Paryatin dengan buronan narkoba kelas kakap, Fredy Pratama.
Dari penyelidikan sementara, Dewi Astutik berperan sebagai perekrut WNI yang tidak memiliki pekerjaan di Kamboja. Mereka kemudian dijadikan kurir pengantar narkoba lintas negara dengan iming-iming bayaran besar.
“Dia khusus merekrut WNI yang jobless di Cambodia serta kawan-kawan kurir yang bersedia bergabung,” ujarnya.
BNN mencatat, Dewi Astutik mulai merekrut korban sejak 2023 dan mulai mengoperasikan pengiriman kurir sejak awal 2024.
Lebih lanjut, Yang bikin aparat makin garuk-garuk kepala, jejak operasional jaringan Dewi Astutik bukan cuma di Asia Tenggara. Modus pergerakannya bahkan menyentuh Asia Timur, Amerika Selatan, hingga Afrika.
“Kurir Paryatin beroperasi di negara-negara antara lain Indonesia, Laos, Hong Kong, Korea, Brazil, dan Ethiopia,” kata Suyudi.
BACA JUGA:Siaga Nataru, Pramono Perintahkan Modifikasi Cuaca demi Cegah Banjir Besar 2025–2026
Dalam koordinasi terbaru, otoritas Korea Selatan juga menetapkan Paryatin dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah penangkapan Iqbal—seorang WNI yang direkrutnya—di Jeju.
Meski kerap dikaitkan dengan sindikat Fredy Pratama, BNN menyebut belum menemukan indikasi kuat keduanya terhubung.
“Paryatin sementara merupakan jaringan Cambodia–Nigeria–Brazilia. Jadi belum terkonfirmasi sebagai rekan Fredy Pratama,” tegas Suyudi.