bannerdiswayaward

BNN Akui Kesulitan Tangkap Buronan Kelas Kakap Dewi Astutik, Jaringan Fredy Pratama

BNN Akui Kesulitan Tangkap Buronan Kelas Kakap Dewi Astutik, Jaringan Fredy Pratama

Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers-Candra Pratama-

TANGERANG, DISWAY.ID – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) mengungkapkan bahwa proses penangkapan buronan kelas kakap jaringan narkotika internasional, Dewi Astutik, sempat mengalami kendala besar.

BNN menyebut Dewi kerap berpindah-pindah negara sehingga menyulitkan pelacakan.

Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto menjelaskan bahwa pergerakan lintas negara Dewi membuat tim harus bekerja sama dengan Interpol serta aparat penegak hukum di negara-negara yang disinggahinya.

BACA JUGA:Kadin Indonesia Fokus Pertumbuhan Ekonomi, Target Investasi Menembus 40 Persen PDB

“Kesulitannya karena yang bersangkutan bagian dari jaringan internasional dan selama ini berpindah dari satu negara ke negara lain,” ujar Suyudi di Tangerang, Selasa (2/12/2025).

Meski penuh tantangan, upaya kolaboratif antarinstansi dan diplomasi antarnegara akhirnya membuahkan hasil. Dewi Astutik berhasil ditangkap di wilayah Sihanoukville, Kamboja, setelah aparat mendapatkan titik keberadaannya melalui koordinasi intensif dengan otoritas setempat.

“Dengan kerja sama antara Indonesia dan pemerintah Kamboja, kita bisa menemukan titik keberadaan yang bersangkutan lalu melakukan penangkapan secara kolaboratif,” jelasnya.

Setelah ditangkap, Dewi langsung dipindahkan ke Phnom Penh untuk proses interogasi dan verifikasi identitas sebelum dipulangkan ke Indonesia.

Terkait Jaringan Fredy Pratama & Diburu Korea Selatan

BNN menyebut Dewi Astutik bukan figur sembarangan. Selain menjadi buronan Indonesia, ia juga masuk daftar pencarian otoritas Korea Selatan.

Ia diketahui merupakan bagian dari jaringan besar di bawah kendali Fredy Pratama, gembong narkoba lintas negara asal Kalimantan yang telah lama diburu.

BACA JUGA:Pemulihan Sinyal di Sumatera Mencapai 90 Persen, Komdigi Pastikan Layanan Terdampak Bencana Segera Normal Kembali

Dewi diduga kuat sebagai aktor intelektual penyelundupan dua ton sabu dari jaringan Golden Triangle yang digagalkan pada Mei 2025.

Ia juga terkait sejumlah kasus pengiriman narkotika besar sepanjang 2024 yang berhubungan dengan jaringan Golden Crescent.

BNN kini akan melakukan pemeriksaan intensif terhadap Dewi untuk membuka jejaring pendanaan, logistik, dan alur distribusi narkotika yang disebut beroperasi hingga Asia Timur dan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads