Wakil Kepala BGN: Segera Daftar SLHS dalam Sebulan atau Saya Suspend!

Kamis 04-12-2025,19:44 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

Sementara itu, Kabupaten Banyumas memiliki kuota terbesar, sebanyak 227 SPPG. Dari 227 kuota itu, 146 telah terisi, sementara yang sudah beroperasi sebanyak 116 SPPG.

“Ini gimana? Dari 98 yang mendaftar, yang lolos kok malah baru 15 SPPG, sementara 48 lainnya malah belum mendaftarkan diri,” kata mantan wartawan senior itu, saat menegur para Mitra/Yayasan dan Kepala SPPG Kabupaten Banyumas.

BACA JUGA:Polri Apresiasi Disway Awards, Siap Perkuat Kolaborasi untuk Kontribusi Bangsa

BACA JUGA:Polda Jabar Tangkap Lisa Mariana Terkait Video Syur!

Menurut Nanik, tidak ada alasan bagi Mitra, Yayasan maupun Kepala SPPG untuk menunda-nunda pendaftaran SLHS.

Sebab dalam Rapat Tim Koordinasi Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaan Program MBG, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa proses pengurusan SLHS tidak dipungut biaya.

“Yang ada biayanya hanya untuk pengambilan dan pengujian sample. Harganya 1 sampai 2 juta. Kalau ada pungutan macem-macem, nanti laporkan ke saya,” kata Ketua Harian Tim Koordinasi K/L itu.

Dalam kesempatan itu, Nanik mengapresiasi para Kepala SPPG dan Mitra di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga yang telah mendapatkan SLHS untuk dapur-dapur MBG mereka yang telah beroperasi.

“Nanti saya traktir untuk beli sroto, ya,” kata Nanik disambut tepuk tangan riuh para hadirin.

BACA JUGA:KPK Jelaskan Proses Koordinasi dengan Kejagung di Kasus Google Cloud dan Petral

BACA JUGA:Ekspor Mamin Halal Melonjak, BSI: Indonesia Punya Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi 2026

Sebelumnya, Wakil Kepala BGN bidang Komunikasi Publik dan Investigasi itu juga mengajak para hadirin untuk mendoakan keselamatan para petugas SPPG yang sedang berjibaku di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah dilanda bencana banjir.

“Mohon doa Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dan anak-anakku semua, karena ternyata menjadi petugas SPPG taruhannya nyawa,” ujar Nanik. 

Dalam situasi bencana, SPPG-SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar tetap bergerak.

Mereka mengalihfungsikan dapur MBG menjadi dapur umum untuk melayani warga terdampak banjir.

Namun, ada Ahli Gizi di Sigli yang meninggal karena kesetrum saat bertugas, dan seorang Asisten Lapangan masih bisa diselamatkan.

Kategori :