Dian juga menjelaskan kehadiran AI dalam dunia kreatif memberikan banyak perubahan, seperti mempercepat proses grading.
"Yang sebelumnya manual, AI jadi mempercepat proses grading," tutur Dian.
Meski begitu, ia menyoroti pentingnya orisinalitas dalam proses kreatif film.
Menurutnya, ide kreatif di tengah perkembangan AI tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada teknologi.
Sebab, kreativitas selalu berangkat dari pengalaman dan kemampuan manusia.
AI dalam dunia kreatif dijelaskan bintang film Ada Apa Dengan Cinta membantu proses berpikir, mengumpulkan referensi, atau mempercepat pekerjaan teknis.
"Jangan biarkan itu sudah AI, dari ceritanya yang bikin AI. Jangan seperti itu," ucapnya.
Peran AI untuk Perempuan
Aktris berusia 43 tahun ini menilai bahwa perempuan memiliki peran strategis untuk mengarahkan perkembangan AI yang lebih bijak.
BACA JUGA:Sinopsis Novel 'Gadis Kretek', Serial Netflix yang Dibintangi Putri Marino dan Dian Sastro
Sebab, kepekaan emosional dan kemampuan membaca konteks dinilai menjadi modal pentingnya di tengah risiko penyalahgunaan teknologi.
Meski penggunaan AI memberikan andil kemudahan untuk perempuan, Dian menegaskan bahwa teknologi tersebut tidak bisa menggantikan peran mereka dalam kehidupan, khususnya sebagai seorang ibu yang memiliki ruang emosional dan spiritual yang tidak bisa disubstitusi oleh teknologi apa un.
"Ibu itu guru pertama. Dia yang mengajarkan bagaimana keluarga berinteraksi dalam cinta kasih," paparnya.
"Yang seperti itu nggak bisa digantikan AI," sambungnya.
AI menurut Dian sebagai alat untuk mempelajari pola yang bisa membantu menyimpan dan mengolah informasi, termasuk memori keluarga.
BACA JUGA:Dian Sastro: Rocky Gerung Galak Parah, Mimpi Buruk Gue!