Menurutnya, dari sisi persiapan dan fasilitas, PSSI telah memberikan dukungan maksimal. Bahkan secara catatan pertemuan, Indonesia sebelumnya tidak pernah kalah dari Filipina.
Namun kenyataan di lapangan berkata lain.
BACA JUGA:Rekening Federasi Dibekukan, Suriname Terancam Gagal ke Piala Dunia 2026
Sementara saat menghadapi Myanmar, meski menang 3-1, Indonesia kesulitan mencetak gol dan baru memastikan kemenangan di menit-menit akhir.
Meski demikian, Sumardji menegaskan Indra Sjafri tetap layak mendapat apresiasi.
Ia menyebut Indra sebagai salah satu pelatih lokal terbaik yang memiliki kontribusi besar bagi sepak bola Indonesia kelompok usia.
Prestasi puncaknya adalah mempersembahkan medali emas SEA Games 2023 di Kamboja, mengakhiri penantian panjang sejak terakhir kali Indonesia meraih emas pada 1991.
Poin kedua evaluasi adalah keputusan Sumardji untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Manajer Timnas Indonesia, baik di level senior, U-23, maupun Timnas SEA Games.
BACA JUGA:Mbappe vs Dembele: Duel Panas Menuju Gelar FIFA The Best
Ia menyatakan bertanggung jawab atas kegagalan di SEA Games 2025 dan telah menyerahkan kewenangan penunjukan manajer baru kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Selain sebagai bentuk tanggung jawab, Sumardji menyebut alasan pengunduran dirinya adalah keinginan untuk fokus menjalankan tugas sebagai Ketua BTN.
Ia menilai tantangan Timnas Indonesia ke depan sangat berat, terutama setelah serangkaian hasil kurang memuaskan, termasuk kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan gagal lolos ke Piala Asia U-23.
Poin ketiga yang disampaikan Sumardji adalah perkembangan terkait pencarian pelatih baru Timnas Indonesia senior.
Ia mengungkapkan bahwa dari lima nama kandidat yang sebelumnya disebutkan Ketua Umum PSSI, kini telah mengerucut menjadi dua nama.