JAKARTA, DISWAY.ID - Cabor pencak silat Indonesia kembali merebut empat medali emas untuk ketiga kalinya di ajang SEA Games 2025.
Raihan ini diiringi gemuruh tepuk tangan memecah Impact Arena Muang Thong Thani pada Rabu, 17 Desember 2025.
BACA JUGA:Kalahkan Thailand, Vietnam Sabet Emas Sepak Bola SEA Games 2025
BACA JUGA:Klasemen Medali SEA Games 2025 Terbaru, Kontigen Merah Putih Sumbang 80 Emas untuk Indonesia
Dengan begitu, cabang olahraga (Cabor) pencak silat telah memenuhi target yang dipatok PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Sebelumnya, emas perdana telah diraih pada Minggu lalu dari nomor seni beregu putra. Tiga emas tambahan kemudian menyusul, mengunci pencapaian sempurna dan menempatkan pencak silat sebagai salah satu penopang utama perolehan medali Indonesia.
Di balik capaian yang tampak klinis itu, tersimpan peran kepemimpinan yang jarang disorot. Ketua Umum PB IPSI periode 2021–2025, sekaligus Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto dan manajer tim, Nunung Syaifuddin menjadi duet sentral yang mengawal prestasi Merah Putih dari ruang kebijakan hingga pinggir arena.
Empat emas ini bukan hasil kebetulan di akhir tahun. Cabor ini merupakan buah dari konsistensi pembinaan jangka panjang yang dibangun puluhan tahun.
BACA JUGA:Pemerintah Berlakukan Diskon Tarif Tol 20 Persen selama Nataru 2026
Di bawah kepemimpinan Prabowo, pencak silat tidak sekadar diposisikan sebagai cabang olahraga, tetapi juga sebagai identitas budaya, simbol nasionalisme, dan instrumen prestasi internasional.
Selain memimpin PB IPSI, Prabowo juga menjabat Ketua Umum Persilat dan Presiden International Pencak Silat Federation (IPSF).
Posisi strategis itu memperkuat pengaruh Indonesia dalam percaturan persilatan dunia. Meski roda organisasi harian IPSI kini dijalankan oleh Sugiono sebagai Penjabat Ketua, arah kebijakan jangka panjang tetap berada di bawah kendali Prabowo, termasuk penetapan target empat emas di SEA Games 2025, yang dinilai ambisius namun realistis.
Target tersebut disampaikan langsung di lapangan oleh Nunung Syaifuddin, Wakil Kepala Bareskrim Polri, yang bertindak sebagai manajer tim.
Dengan disiplin dan ketegasan khas kepemimpinan institusi, Nunung memimpin langsung para pesilat dari masa persiapan hingga hari pertandingan. Di mata atlet, ia bukan sekadar manajer administratif, melainkan mentor dan penguat mental bertanding.