Kata dia, Pemprov DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Upaya yang dilakukan antara lain melalui pemantauan rutin ketersediaan dan harga pangan, pelaksanaan bazar serta pasar murah keliling, distribusi pangan bersubsidi bagi masyarakat tertentu, dan penguatan urban farming.
Selain itu pengawasan keamanan pangan terpadu juga terus digalakan, serta peningkatan kapasitas gudang BUMD pangan.
"Pemprov DKI Jakarta juga bersinergi dengan pemerintah pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), serta menjalin kerja sama antardaerah untuk mengendalikan inflasi," pungkasnya.
BACA JUGA:30 Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru 2026 Singkat Ala Gen Z, Natal N-nya Apa?
BACA JUGA:Pemerintah Gunakan KRI Semarang 594 Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera
Sementara di tempat yang sama, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menjelaskan, cabai asal Aceh dijual dengan harga di bawah pasaran.
Cabai asal Aceh dibanderol Rp40 ribu per kilogram (Kg), sementara harga pasar dapat mencapai Rp50 per Kg hingga Rp60 ribu per kilogram.
"Cabai tersebut didistribusikan ke seluruh gerai Pasar Jaya di Jakarta dengan kualitas yang telah melalui pengawasan ketat keamanan pangan," ujarnya.