Kompetisi ini akan digelar pada jeda internasional FIFA, dengan periode paling memungkinkan berada di September dan Oktober, mengingat kalender Maret dan Juni telah diisi agenda lain.
AFC Nations League dirancang untuk menghadirkan pertandingan berkualitas tinggi secara konsisten, dengan kalender yang stabil dan kompetitif.
BACA JUGA:Natal Spesial Harry Kane: Cetak Rekor Bundesliga dan Raih Penghargaan Bergengsi
BACA JUGA:Demi Ambisi Piala Dunia 2030, Jordi Amat Desak PSSI Agar Segera Tunjuk Pelatih Timnas
Secara format, AFC Nations League diperkirakan akan dibagi ke dalam beberapa kasta.
Mulai dari Grup A sebagai kasta tertinggi hingga Grup D sebagai kasta terbawah.
Setiap kasta kemungkinan terdiri dari beberapa grup, dengan sistem promosi dan degradasi antar level.
Negara-negara elite Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, Arab Saudi, dan Qatar diprediksi menghuni kasta teratas.
Timnas Indonesia sendiri berpeluang berada di kasta kedua, bahkan tidak menutup kemungkinan menembus kasta tertinggi, mengingat capaian positif pada fase kualifikasi sebelumnya yang membawa Skuad Garuda hingga putaran keempat.
BACA JUGA:Ousmane Dembele ke Arsenal: Ketidaknyamanan di PSG Buka Pintu Menuju Kepindahan Impian
BACA JUGA:Hooligan Inggris Terancam Kena 'Dor' Jika Bikin Ulah di Texas: Separuh Warga Punya Senjata!
Apapun kastanya, ajang ini akan menjadi ujian konsistensi dan kedalaman skuad.
Selain itu, pada Januari 2027, Timnas Indonesia juga sudah dipastikan tampil di Piala Asia tanpa harus melalui babak kualifikasi, berkat pencapaian pada edisi sebelumnya. Hal ini semakin menambah beban persiapan bagi pelatih baru.
Dari sisi pemain, Timnas kini memiliki banyak opsi berkualitas.
Pemain-pemain diaspora dan naturalisasi telah meramaikan Liga 1 dan kompetisi domestik, sementara pemain lokal juga menunjukkan performa menjanjikan.
Nama-nama seperti Rizky Ridho, Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, hingga pemain-pemain dari Persib, Persija, Persebaya, dan klub lainnya menjadi modal penting.