JAKARTA, DISWAY.ID - Sepak bola Eropa selama puluhan tahun menjadi kiblat utama dunia.
Format kompetisi, standar permainan, hingga atmosfer turnamen selalu dijadikan tolok ukur sepak bola modern.
Asia di sisi lain, kerap dipandang tertinggal, lebih sering menjadi penonton daripada pelaku utama dalam peta kekuatan global, dan kini arah itu mulai berubah.
BACA JUGA:Resmi! Ibrahim Afellay Kembali ke PSV Eindhoven, Kini Jadi Asisten Pelatih
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) resmi melangkah ke fase baru dengan merancang AFC Nations League, sebuah kompetisi antartim nasional yang mengadopsi format UEFA Nations League.
Turnamen ini akan dimainkan pada jeda internasional FIFA dengan sistem pembagian divisi, promosi, dan degradasi, menggantikan laga uji coba yang selama ini minim nilai kompetitif.
Di balik ambisi besar tersebut, AFC Nations League bukan sekadar turnamen baru.
Ia menjadi simbol perubahan besar dalam struktur sepak bola Asia, sekaligus memunculkan dampak lanjutan yang tak bisa diabaikan.
Salah satunya pergeseran pusat perhatian dari level regional ke level benua.
BACA JUGA:FIFA Blokir Mohamed Salah Gabung Cristiano Ronaldo di Al-Nassr
BACA JUGA:Keunggulan John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia Mirip STY yang Disebut Tinggal Diumumkan PSSI
Era Baru Kompetisi Asia
Konsep Nations League sebenarnya sederhana, namun dampaknya luas.
Setiap tim nasional akan bertanding melawan lawan yang setara secara level, sehingga setiap pertandingan memiliki arti, konsekuensi, dan tekanan nyata.