Tiga Serangkai

Tiga Serangkai

Alwi Hamu saat menggantikan Dahlan Iskan sebagai Ketua SPS Pusat periode 2014-2019.--

Saya di Sanur ketika dapat kabar salah satu dari tiga serangkai itu meninggal dunia: Alwi Hamu. Hari itu, di Sanur, saya selesai melihat-lihat rumah sakit baru yang hampir selesai dibangun.

Di Makassar memang ada istilah ''tiga serangkai'' yang sangat terkenal: Jusuf Kalla, Aksa Mahmud, dan Alwi Hamu. Pak JK, wakil presiden dua kali, kini berusia 82 tahun. Aksa Mahmud 80 tahun. Pun Alwi Hamu.

''Tiga serangkai'' itu adalah aktivis angkatan 66 di Makassar. Jusuf Kalla yang paling senior. Juga paling kaya –ayah pak JK orang kaya lama di sana.


Alwi Hamu semasa hidupnya suka bermain saxophone. -Dokumentasi Keluarga-

Maka di dalam tiga serangkai itu JK adalah mentor bagi Alwi dan Aksa. Mentor di segala bidang: di pergerakan, politik, bisnis, dan pergaulan.

Mereka adalah tiga serangkai yang terus dalam rangkaian. Di mana ada Pak JK di situ ada Alwi Hamu dan Aksa Mahmud.

Tiga serangkai itu sama-sama kuliah di Universitas Hasanuddin. Jusuf Kalla di fakultas ekonomi: selesai. Aksa dan Alwi di fakultas teknik: drop out. Aksa dan Alwi terlalu aktif di pergerakan mahasiswa.

Seperti juga sang mentor Aksa dan Alwi jadi pengusaha. Usaha mereka tidak hanya di satu bidang. Banyak sekali.

Aksa lebih sukses: kawin dengan adik perempuan Jusuf Kalla. Alwi tidak menjadi bagian keluarga JK, tapi status tiga serangkainya tidak pudar.

Alwi kawin dengan dunia jurnalisme.

Ia menerbitkan koran mahasiswa.

Kalau aktivis di Jakarta menerbitkan Harian Kami (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), di Makassar Alwi menerbitkan Harian Kami Makassar.

Jadilah Alwi wartawan aktivis. Sampai pernah ditahan polisi. Tapi ia tidak pernah mau berhenti demo. Sampai pun ia tidak bisa lulus kuliah.

Harian Kami Jakarta didirikan oleh tokoh aktivis seperti Nono Anwar Makarim, ayahanda mantan Mendikbud Mas Menteri Nadiem Makarim.

Di Makassar oleh Alwi. Di Surabaya oleh Agil Haji Ali.

Koran aktivis mahasiswa serupa juga terbit di Banjarmasin, Yogyakarta, dan Bandung.

Kian tahun perusahaan pak JK terus berkembang. Pun perusahaan milik Aksa Mahmud.

Alwi juga punya banyak perusahaan. Tapi perusahaan korannya mati. Orde Baru sudah mulai stabil. Berita koran yang 'panas-panas' sudah kurang laku.

Alwi mencoba menghidupkan korannya dengan nama baru: Harian Fajar. Mati lagi. Tidak hanya mati satu kali tapi tidak mati mati.

Akhirnya Alwi menemui saya di Surabaya. Ia minta agar Fajar bergabung ke grup Jawa Pos yang saya pimpin.

Saya tidak mau. Saya pilih akan membantu manajemennya saja. Agar Fajar tetap jadi koran independen --tanpa harus Jawa Pos punya saham di dalamnya.

Saya bertekad akan didik wartawan Fajar dengan cara magang di Jawa Pos. Demikian juga bagian pemasaran dan bagian iklannya. Mereka pun ke Surabaya.

Setelah satu bulan penuh magang di Jawa Pos mereka pulang ke Makassar. Tanpa perlu modal dari Jawa Pos. Lalu mereka dipinjami kertas sebagai modal kerja. Juga tinta dan plate untuk percetakan.

Dengan pinjaman itu saya yakin mereka bisa hidup lagi. Saya pun menunggu kapan Fajar terbit kembali. Sampai satu bulan kemudian Fajar belum terbit juga. 

Tak lama kemudian saya dengar selentingan Alwi datang ke Kompas. Mau gabung ke grup Kompas. Saya tanya kepadanya kebenaran selentingan itu. Alwi membenarkannya.

"Kenapa harus bergabung ke Jawa Pos atau Kompas? Kenapa tidak mau mandiri?" tanya saya.

"Kami melihat masa depan koran di Indonesia hanya dua itu. Lainnya akan mati semua," jawabnya.

Begitu Alwi menegaskan itu saya pun menjawab: "Ya sudah. Masuk Jawa Pos saja".

Alwi senang. Sejak saat itu kami, dua pecinta jurnalisme, jadi dua serangkai.

Saya pun ke Makassar. Tinggal satu minggu di sana. Saya bidanilah terbitnya kembali Fajar. Tanpa modal dari Jawa Pos. Setoran modal Jawa Pos adalah tenaga dan pikiran saya.

Selama satu minggu itu saya kerja siang malam bersama para wartawan dan karyawan Fajar. Sore sampai malam saya bekerja bersama wartawan dan redaktur.

Setelah tengah malam saya bekerja dengan orang-orang percetakan.

Setelah subuh saya bekerja bersama karyawan distribusi. Baru tidur setelah pukul 06.00 pagi.

Pukul 09.00 sudah harus bangun. Bekerja bersama orang-orang administrasi.

Begitulah tiap hari. Sampai Fajar terbit kembali. Sampai semuanya berjalan lancar.

Tiap hari pula makannya nasi bungkus. Tidak bisa makan banyak. Toilet kantor itu lebih buruk dari toilet terminal bus masa lalu. Di dalam kamar mandinya harus ada ganjal bata agar kaki tidak terendam air.

Setelah itu saya masih begitu sering ke Makassar. Fajar harus berhasil. Harus jadi yang terbesar di Sulsel.

Alwi tidak ikut pekerjaan seperti itu. Ia serahkan sepenuhnya kepada saya.

Begitu Fajar sukses, saya kian jarang ke Makassar. Sudah waktunya disapih. Apalagi Fajar bisa benar-benar menjadi yang terbesar di sana. Belakangan mampu membangun gedung baru 17 lantai yang sangat megah di pusat kota.

Di gedung itu jenazah Alwi Hamu disemayamkan --sebelum dikubur di pemakaman keluarga Jusuf Kalla tidak jauh dari gedung itu.

Alwi sendiri meninggal dunia di Jakarta Sabtu pagi lalu. Sudah agak lama ia punya rumah di Jakarta.

Ketika Pak JK menjabat wakil presiden Alwi pun melekat di istana. Ia sibuk luar biasa. Saya kian jarang bertemu dengannya.

Lima tahun lalu Alwi Hamu terkena stroke. Keluar masuk rumah sakit. Beberapa kali saya menjenguknya. Sejak masih bisa berjalan, sampai ia sudah harus di kursi roda, pun ketika ia hanya tidur di pembaringan, bahkan saat ia sudah tidak kenal lagi siapa pun yang menjenguknya.

Hamu yang jadi nama belakang namanya adalah singkatan dari nama ayahnya: Haji Muhammad. Dari ayahnya itu Alwi pandai berbisnis. Pandai lobi. Pandai meyakinkan orang. Pekerja keras.

Ia punya kelebihan yang saya tidak punya: pandai menyanyi, main gita dan membuat humor.

Rangkaian tiga serangkai itu kini lepas satu. Mereka bisa jadi teladan: kekompakan yang sampai dibawa mati.(Dahlan Iskan)

Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 19 Januari 2025Malam Pertama

djokoLodang

-o-- PENGACARA JUJUR Seorang pengacara senior dikenal karena kecerdasannya yang tajam dan kejujurannya yang tak tergoyahkan. Ia punya 12 anak yang ceria. Bulan ini ia mendapati dirinya dalam kesulitan—perjanjian sewa rumahnya akan berakhir, dan ia perlu mencari rumah baru untuk keluarga besarnya. Namun, ada masalah. Setiap kali ia menyebutkan memiliki 12 anak, pemilik properti akan menolak dengan sopan, khawatir akan kerusakan yang mungkin ditimbulkan oleh anak-anak sebanyak itu. Pengacara itu tidak mau berbohong Apa akal? Ia meminta istrinya mengajak 11 anak mereka jalan-jalan ke kompleks pemakaman mewah. Sementara itu, ia mengajak anak bungsunya menemui agen properti yang baru dibuka. Pengacara itu terkesan dengan rumah yang menawan dengan taman yang indah. Agen properti yang mengantarnya bertanya, "Berapa anak Anda, Tuan?" Pengacara itu menjawab dengan jujur, "Saya punya 12 anak." Agen itu, sambil mengangkat sebelah alisnya, bertanya lagi, "Di mana yang lainnya?" Dengan ekspresi serius dan jeda yang dramatis, pengacara itu menjawab, "Mereka ada di kuburan... bersama ibu mereka." Agen itu tidak mendesak lebih jauh dan segera menyerahkan kunci rumah. Keluarga itu segera pindah ke rumah baru mereka, di mana tawa dan kegembiraan kembali memenuhi ruangan. *) Kejujuran tidak berarti mengungkapkan semuanya sekaligus. Sering kali, semuanya bisa diatasi dengan memilih kata-kata yang tepat. Pengacara tidak berbohong—mereka menyusun strategi! --koJo

Wilwa

@Arifin. Dark Humor: Dua orang Rabbi Yahudi bertemu di Sinagoga. Mereka berdua punya masalah yang sama: putra tunggal mereka masuk Kristen dan makan daging babi yang dilaknat agama Yahudi masuk neraka terdalam. Mereka berdua sepakat untuk berdoa bersama untuk curhat kepada Yahweh / Yehovah mengenai masalah terbesar mereka berdua. Ketika sedang khusyuk berdoa, tetiba terdengar suara dari langit, suara Yahweh itu sendiri yang juga berkeluh kesah: Putra TunggalKU juga masuk Kristen! :):):)

Wilwa

Entah mengapa dalam sejarah homo sapiens selalu ada konflik antara minimal dua kubu. Mungkin inilah yang disebut keseimbangan? Yin Yang 阴阳? Sejarah mencatat konflik Romawi Barat vs Romawi Timur, yang entah bagaimana berlanjut pada Eropa Barat (UK,EU) vs Eropa Timur (Russia). Di India, misalnya ada konflik antara peradaban yang berlokasi di sekitar Sungai Indus di Barat dengan peradaban yang berlokasi di sekitar Sungai Gangga di Timur walau mungkin catatan sejarahnya tak lengkap. Lebih kuno atau sama kunonya adalah civilization clash antara Mesir vs Mesopotamia. Di Tiongkok, kalau saya pelajari adalah Utara vs Selatan, antara peradaban yang berlokasi di sepanjang Sungai Kuning (Huang He 黄河) di Utara dan peradaban yang berlokasi di sepanjang Sungai Panjang (Chang Jiang 长江) di Selatan. Indonesia kuno juga. Yaitu peradaban yang di Sumatra di Barat (yang “Buddha” berpuncak pada Sriwijaya) vs peradaban yang di Jawa di Timur (yang “Hindu” berpuncak pada Majapahit). Dan masih banyak lagi konflik atau benturan antara dua kubu. Baik yang bernuansa politik, ekonomi, ideologi, militer, suku, ras, budaya, agama, dll atau kombinasi dari beberapa aspek. Sungguh rumit. Dan itu semua, menurut filsuf bernama Buddha, berawal dari DOSA, LOBA, MOHA ☕️

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MALAM PERTAMA, BELUM TENTU BISA TIDUR: BANYAK TAMU.. "Hari pertama beda dengan malam pertama. Trump tahu. Anda pun tahu". Begitu tulis pak Dahlan di Disway 19 Januari 2024. ### Kalau hari pertama hari Senin. Maka "malam pertama" adalah hari Minggu malam.. Masalahnya adalah: Ama siapa? (Begitu kata Trump. Agak trauma).

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Donald Trump menjalani umur yang panjang dan berhasil menjadi Presiden Amerika Serikat dua kali dalam rentang waktu 12 tahun. Setelah waktunya di dunia habis, Trump melakukan perjalanan ke akhirat. Setiba di gerbang, ia meihat jam besar berjejer di dinding. Trump bertanya kepada malaikat, “Jam apa itu?” Malaikat menjawab, "Itu adalah Jam Kebohongan. Semua orang di bumi mempunyai Jam Kebohongan. Setiap kali kamu berbohong, jarum jammu akan bergerak." “Oh,” kata Trump, “jam siapa itu?” "Itu jam George Washington. Jarumnya tidak pernah bergerak, menandakan bahwa ia tidak pernah berbohong." “Luar biasa,” kata Trump. "Dan jam siapa itu?" Malaikat menjawab, "Itu jam Abraham Lincoln. Jarumnya telah bergerak dua kali, memberi tahu kita bahwa Abe berbohong dua kali sepanjang hidupnya." "Jadi, di mana jamku?" tanya Trump dengan mata celingukan mencari-cari. Kata Malaikat, "Lihatlah ke atas. Jarum jammu digunakan sebagai kipas langit-langit."

Tivibox

Kisah malam pertama Sepasang penganten baru, bergegas masuk ke kamar ketika para tamu sudah pulang. Sepertinya mereka sudah tak sabar melewatkan malam pertama. Pengantin wanita lebih dahulu mengambil inisiatif. "Mas....." katanya dengan agak genit. "Aku dulu pernah operasi usus buntu. Apakah mas nggak tertarik melihat dimana dioperasi.... ?" katanya lagi sambil mengurut-ngurut bawah perutnya Si suami menjawab, "Ah sayang, ini sudah malam, capek, aku malas melihat rumah sakit....."

Jokosp Sp

Saya masih pesimis negara ini akan jadi baik jika pembiaran terhadap korupsi masih terus saja terjadi. Tidak ada yang serius, tegas dan berani melakukannya. Maka tidak akan berubah negara ini jadi lebih baik, jika tidak bisa menerapkan ketegasan seperti China, Denmark, Finlandia, Selandia Baru, Norwegia, Singapura, Swedia, Swis, German atau Luksemburg. Saya kok ingat kata mak banteng dulu "jika korupsi serius diproses dan pelakunya dipenjarakan, maka penjara Indonesia tidak muat lagi". Loh berarti semua pejabat negara korupsi dong?. "Saya takut pemerintahan tidak berjalan kalau para pejabatnya dimasukkan ke penjara". Ini kan cara berpikir yang masih sangat bodoh. Memangnya untuk mengganti dengan orang yang baik dan benar dengan skill dan kompetensi yang sama tidak bisa?. Ooooiiiiiii ini Indonesia dengan 280,000,000 penduduk masak bingung kalau harus ganti yang pegawai dan pejabat hanya 4,2 juta itu?. Jangan karena ketidak mampuan dan keberanian memberantas korupsi terus dialihkan jawabannya dengan hal yang tidak masuk nalar. Itu sekedar alibi dan dipakai sampai hari ini.

Fiona Handoko

Selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp udin, bp jokosp dan teman2 rusuhwan. Banyak hal absurd di negara kulon vanuatu ini. Di antaranya : 1. Kerja 5 tahun. Bahkan ada yg kurang dari 5 tahun. Dapat uang pensiun life time. 2. Sudah tapi belum. 3. Sein kiri belok kanan. Sein kanan belok kiri. 4. Pembudidayaan kemiskinan untuk kepentingan elektoral. Tapi ada badan percepatan pengentasan kemiskinan. 5. Makan gratis. Tapi tdk gratis. 6. Ada mesin laundry yang terbuat dari bambu sepanjang 30 km. 7. SERTIFIKAT TANAH. Tapi di LAUT

Mbah Mars

CERPEN MALAM PERTAMA "Mas...sakiiit" "Sabar sayang entar juga enakan" "Mas...sakit sekali. Tidak tahan" "Tenang sayang...besuk pagi kita cabut" Tiba-tiba pintu kamar pengantin baru digedor-gedor ayah pengantin wanita. "Apa-apaan kamu !bisa mati anakku jika cabutnya besok pagi", katanya. Pengantin baru bengong. "Abah...saya sakit gigi", kata pengantin wanita.

Jokosp Sp

Bapak dulu pernah bilang "Le kamu kecil, tapi jangan sesekali merendahkan diri kamu apalagi keluargamu. Jaga martabat keluarga ini. Ini yang melindungi kamu. Jangan sampai bejat dan tak tahu dan beretika. Dan jangan sampai bejat moralmu, itu merusak kamu dan juga keluargamu". Apa orang tua pada gag memberikan petuah dan mengajarkan itu kepada para pemimpin ini ketika kecil sebelum dewasa?. Atau setelah pada masuk ke politik dan jadi pejabat mereka jadi hilang apa itu etika dan moralnya?.

Fiona Handoko

Selamat pagi sobat tivibox. Ucapan pejabat di negara kulon vanuatu. 1. Saya tidak nikah 13 tahun. Tapi punya pacar 3 boss. 2. Jangan takut deforestasi. 3. Kelapa sawit itu pohon. 4. Menangkap koruptor tidak ada manfaatnya. 5. Ayo sumbang uang untuk mbg 6. Para para kyai 7. Sok tau. Jadi pejabat pasti maling juga. 8. Kepala elu pea

djokoLodang

-o-- GOYANG KAKI Anda pernah lihat viedo Donald Trump sedang duduk sambil goyang kaki? Saya pernah dengar bahwa duduk sambil goyang kaki itu "pamali", kata orang Sunda. "ora ilok", kata orang Jawa. Dengar-dengar, orang Tionghoa pun punya keyakinan begitu. Duduk goyang kaki membuat rejeki melayang. *) Ternyata, ada kebenaran di balik kata orang-orang tua kita itu. Goyang kaki saat duduk itu pertanda bahwa ia belum bisa mengendalikan kakinya. Atau, lebih luas lagi, belum bisa mengendalikan panca-indranya. Masih terpengaruh oleh faktor-faktor di luar diri. Misalnya, mata melihat barang bagus di mal, langsung ingin beli-- walau pun barang itu tidak dibutuhkannya. Orang yang sudah bisa mengendalikan pandangan matanya, tidak akan terpengaruh. Lebih jauh lagi, orang yang belum bisa mengendalikan indranya, belum bisa juga mengendalikan emosinya. Pengin beli barang, tidak terpenuhi, amarahnya meluap. Saya sudah cari di website, belum menemukan foto atau video Donald Trump duduk sambil goyang kaki. Itu pertanda Donald Trump sudah bisa mengendalikan emosinya. Semoga juga sudah bisa mengendalikan dirinya. Semoga. --koJo.-

Lagarenze 1301

Trump ini sungguh tidak tahu malu. Pingin mencaplok TikTok dengan segala cara. Sampai menuding praktik mata-mata segala. Kalau TikTok dilarang di AS, yang paling diuntungkan adalah Meta, Google, dan tentunya X milik teman dekat Trump, Mas Elon. Trump memberi opsi: kalau TikTok tidak mau dilarang di AS, jual saja. Asal jangan perusahaan Tiongkok lagi yang beli. Lha, yang paling mungkin menyambarnya secepat kilat tetap saja Meta, Google, X, atau perusahaan afiliasinya. Toh Bytedance memilih bersikap bebal. Lebih baik TikTok kehilangan 170 juta pengguna ketimbang dikuasai Amerika. Mungkin Bytedance berpikir, rapopo Amerika lepas, masih ada Indonesia yang warganya begitu tergila-gila pada TikTok.

Datuk Diraja Dimyani

HADIR PELANTIKAN TRUMP YANG AMBYAR Saat ini saya sedang di USA, berangkat seminggu lebih awal dari hari H pelantikan Trump. Disaat menunggu tanggal 20 saya stay di kawan pengusaha resto yang berasal dari Tulungagung, sebut saja namanya Chef Dancuk di daerah Summerville West Virginia, 5 jam mengemudi ke Washington DC. Saya dan teman sudah sepakat akan berangkat ke Washington DC hari Minggu malam tanggal 19, nginep semalam di kawan lama disana, Senin pagi kami sudah standby untuk menyaksikan secara langsung parade rombongan Trump setelah mengambil sumpah di Capitol akan bergerak menuju White House. Kami sudah berencana untuk memilih nonton di area dekat Canada Embassy di Pensylvania Avenue dan 3rd Street. Jumat sore ada kabar bahwa semua kegiatan outdoor ditiadakan dikarenakan perkiraan cuaca ekstrem pada tanggal 20 tersebut. Hal ini kami konfirmasikan juga ke kawan warga USA yang dapat invitation hadir di acara indoor pun mengkonfirmasi bahwa acara outdoor betul-betul ditiadakan. Walhasil acara ke Washington DC dari Summerville harus diatur ulang alias acara nonton parade AMBYAR. Sehingga akan di-skip saja agenda nonton inagurasi presiden ini dan dilanjutkan saja agenda seterusnya untuk mengunjungi Suriname. Kembali ke peribahasa lama, manusia berusaha, Tuhan yang menentukan. #datukdirajadimyani #chefdancuk

Johannes Kitono

Malam Jahanam. Pasangan muda yang masih ting ting. Tentu mendambakan datangnya Malam Pertama untuk memadu cinta. Itu cerita zaman baheulah. Ketika selaput darah dianggap mahkota wanita. Saat sanggama dibawah bokong perempuan ditaruh kain putih. Titik darah merah bukti wanita masih perawan.Kalau penetrasinya brutal seperti Matador. Asal sodok saja.Namanya pemerkosaan. Malam pertama jadi tragedi dan Malam Jahanam bagi wanita.Konon, di Banyumas ada profesi Gowok. Perempuan yang khusus training laki laki perjaka bermain cinta. Supaya tidak asal sodok saja.Now, dengan banyaknya vdo seperti Only Fan.Profesi Gowok tinggal cerita.Terdisrupsi kata Prof Renald Khasali. Presiden Trump dengan usia 70 keatas dan kekayaannya. Tentu masih bisa menikmati Malam Pertama. Dengan ibu negara AS atau negara lain. Tinggal Operasi selaput darah made in China. Pakai kain satin putih made in India. Tentu dikasih tetesan darah angsa atau ayam. Biarkanlah Presiden Trump bangga menikmati Virgen Plasebonya.Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Tivibox

Prajurit TNI AL sudah mulai bongkar pagar laut di Tangerang. Tentu atas perintah langsung dari Presiden. Sementara itu, menteri KKP nya bilang : Harusnya jangan dibongkar dulu, ini barang bukti. Sungguh lucu pejabat ini. Halaman rumahnya dipagari orang di pura-pura gak tahu. Eh begitu Pak Lurah suruh bongkar, dia bilang tunggu dulu, ini barang bukti. Jangan-jangan..... ah saya tak mau berprasangka. Saya tak bosan mengomentari ini karena merasa gemas. Spt kata Pak Mahfud MD negara kok bisa dipermainkan sama preman? Saya sebenarnya menunggu tulisan Abah DI soal pagar ini, tentu dengan sedikit investigasi sehingga tak sama dengan media lain, karena beliau kan mantan Tempo yang ahlinya dalam soal liputan investigatif.

Liáng - βιολί ζήτα

CHDI : "Damai karena perang di berbagai wilayah dunia akan berhenti --seperti dijanjikannya saat kampanye pilpres." Dan..... ironisnya Amerika Serikat adalah produsen senjata terbesar di dunia !! Tengoklah data-data yang dirilis oleh Stockholm International Peace Research Institute dan juga International Humanitarian Organisations..... Kita akan merasa miris dibuatnya !! • Berapa banyak senjata yang diproduksi oleh Amerika Serikat dan diperjual-belikan setiap tahunnya (lebih dari 40% secara global !!) ?? • Berapa besar pendapatan dari penjualan senjata tersebut dan kontribusinya terhadap ekonomi Amerika Serikat (luar biasa..... ternyata angkanya berbaris sangat rapih dan panjang sekali !!) ?? • Dan..... berapa banyak orang yang tewas di seluruh dunia setiap tahunnya akibat konflik bersenjata ?? Sungguh ironis..... produksi senjata terus meningkat dari tahun ke tahun !! Bukankah produksi suatu barang itu akan terus meningkat seiring dengan permintaan yang juga terus meningkat ?? Lantas bagaimana mungkin permintaan senjata di seluruh dunia dapat terus meningkat, tanpa adanya sebab musabab ??

Mirza Mirwan

Tahukah Anda bahwa dalam hal mengangkat menteri Presiden AS kalah dari Presiden RI? Benar, lho. Kalah telak. Pasal 17 ayat 2 UUD 1945 mengamanatkan "Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden." Itulah yang dalam buku pelajaran PPKN disebut hak prerogatif. Beda ceritanya dengan Presiden AS. Ia boleh sesiapa sebagai calon menteri atau Jaksa Agung. Tetapi untuk benar-benar menjadi menteri atau Jaksa Agung harus lewat dengar-pendapat dengan komite terkait di Senate, baru kemudian Senate mengadakan voting. Perlu 2/3 suara dari anggota Senat (67 suara) untuk disetujui. Itu diatur Konstitusi AS dalam Bab II pasal 2 ayat 2. Saya kutipkan sesuai aslinya: "He (presiden: MM) shall have Power, by and with Advice and Consent of the Senate, to make Treaties, provided two thirds of the Senators present concur, and he shall nominate, and by and with the Advice and Consent of the Senate, shall appoint Ambassadors, other public Ministers and Consuls, Judges of the Supreme Court, and all other Officers of the United States, whose appointments are not herein otherwise provided for, and which be establish by Law vest the appointment of such inferior Officers, as they think prover, in the President alone, in the Courts of Law, or in the Head of Departments." Makanya seperti Matt Gaetz yang tadinya bersedia dicalonkan Trump sebagai Jaksa Agung, belakangan mencabut kesediaannya sebelum dengar pendapat dengan Senat, karena sudah mendengar respon negatif dari para Senator.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 103

  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
  • Pry
    Pry
  • Pry
    Pry
  • Pry
    Pry
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • DeniK
      DeniK
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Prieyanto
    Prieyanto
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jadwal Sholat Pro
      Jadwal Sholat Pro
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Kopi Hitam
    Kopi Hitam
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Tivibox
      Tivibox
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Tivibox
    Tivibox
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Fauzan Samsuri
    Fauzan Samsuri
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • DeniK
    DeniK
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Pry
    Pry
    • Pry
      Pry
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Pry
      Pry
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN