Piring Kembar

Piring Kembar

Ilustrasi dualisme PWI dan HPN 2025--

Baru kali ini, hari ini, ada disway.id/listtag/69729/hpn">HPN kembar: satu di Kalsel, satunya lagi di Riau.

Pejabat pemerintah pun sulit: mau hadir yang di mana. Akhirnya menjadi gampang: tidak perlu ada yang dihadiri. Padahal sudah jadi tradisi --sejak zaman Pak Harto-- presiden hadir di setiap Hari Pers Nasional (HPN) tanggal 9 Februari.

HPN memang identik dengan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). Maka ketika PWI-nya pecah, HPN-nya juga kembar. Kebetulan tanggal yang dipilih sebagai Hari Pers Nasional adalah tanggal lahirnya PWI.

Bukan soal PWI-sentris, melainkan lahirnya PWI itu sebagai simbol perjuangan bangsa melawan Belanda di bidang pers. Maka sangat memalukan bahwa perpecahan juga melanda PWI.

Salah satu tokoh sentral PWI sepuluh tahun terakhir adalah nama ini: Ilham Bintang. Ia tokoh PWI sejak di PWI Jakarta. Ia pemilik media Check&Recheck.

Karena Ilham tidak mendukung Henry Ch Bangun (berdarah Karo) maka Henry kalah di pemilhan ketua umum. Waktu itu Ilham mendukung Atal Depari (juga berdarah Karo).

Di pemilihan lima tahun kemudian, Atal kalah dari Henry karena Ilham balik mendukung Henry.

Di saat Henry jadi ketua umum Ilham tidak lagi mendukung Atal maupun Henry. Ilham kini mendukung Zulmansyah Sekedang, tokoh PWI Riau yang kabarnya juga masih berdarah Karo. Jadilah Zulmansyah ketua umum PWI hasil kongres luar biasa PWI tahun lalu.

Sebaliknya Henry masih merasa menjadi ketua umum yang sah. Jadilah PWI kembar. Pecah.

Kantor pusat PWI di Gedung Pers Jalan Kebun Sirih Jakarta disegel oleh pemiliknya: Dewan Pers. Kursi keanggotaan PWI di Dewan Pers dikosongkan. PWI kehilangan banyak hal.

Tentu PWI kembar juga menjalar ke provinsi-provinsi. Belum ke semuanya tapi sudah mulai terasa.

Saya tidak tahu HPN yang mana yang lebih meriah. Saya hadir di HPN yang di Banjarmasin karena diminta jadi pembicara seminar masa depan media di sana.

Saya lihat ada gerak jalan, ada penganugerahan piala Adinegoro, dan jamuan makan malam di rumah dinas Gubernur Kalsel Muhidin.

Seorang menteri yang dekat dengan Presiden Prabowo hadir di Kalsel: Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Di acara jamuan makan malam di rumah dinas gubernur, Fadli memberi sambutan yang  banyak mendapat tepuk tangan.


Fadli Zon saat hadir di HPN Kalimantan Selatan.--

Yang memenangkan hadiah Adinegoro tahun ini wartawan dari media online Kumparan. Namanya: Erandhi Hutomo Saputra. Wartawan muda. Hebat.

Saya bertemu Erandhi di lobi hotel. Ternyata Erandhi yang juga yang memenangkan Hadiah Adinegoro tahun lalu.

Tulisan Erandhi yang dinilai sebagai karya jurnalisme terbaik tahun ini bicara soal PIK2. Yakni hasil investigasinya mengenai proyek real estate di Tangerang utara itu.

Saya sudah membaca tulisan Erandhi: bagaimana petani dan petambak di sana "kalah" melawan investor.

Tulisan itu terbit di Kumparan bulan Juli tahun lalu. Jauh sebelum heboh PSN PIK2 belakangan ini.

Erandhi tidak peduli dengan perpecahan ini. Ia anggap ini urusan para elite PWI.

Perpecahan ini kelihatannya akan lama. Belum ada titik terang seperti yang mudah  terjadi di Kadin Indonesia.

Kian lama perpecahan ini hanya akan membuat PWI kian tidak relevan dengan zaman. Toh dengan atau tanpa PWI media akan terus berjalan.

Di tengah perpecahan PWI itu jangan lupa: hari ini Disway harusnya juga berulang tahun. Ke- 7? Apakah itu juga berarti saya sudah menulis setiap hari tanpa absen selama tujuh tahun?

Saya pilih tanggal lahir 17 Agustus dengan maksud yang Anda sudah tahu. Pun pilih tanggal kelahiran Disway 9 Februari agar bersamaan dengan HPN. Tidak menyangka kalau akhirnya ada perpecahan di HPN.

Yang jelas ini bukan perpecahan akibat aliran ideologi pers seperti di zaman BM Diah vs Rosihan Anwar di masa lalu. Juga bukan akibat perbedaan sikap mau kritis atau mau pro pemerintah.

Ini perpecahan seperti piring pecah karena ada yang rebutan piring di atas meja. (Dahlan Iskan)


Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 8 Februari 2025: Cari Kelinci

djokoLodang

-o-- BEDA TAFSIR Pelayan menghampiri seorang lelaki di Pizza Hut. "Saya lihat ada gelas kosong di meja Anda. Apakah Anda mau segelas lagi?" Lelaki itu menjawab: "Saya tidak tahu apa yang salah dengan orang-orang di sini. Apa yang akan saya lakukan dengan dua gelas kosong?! " --koJo.-

Mirza Mirwan

Beberapa hari yang lalu saat sedang menjenguk Bulik (adiknya ibu) yang sakit ada pembaca senyap yang protes. Itu gegara saya pernah menulis bahwa Transparency International biasanya merilis Indeks Persepsi Korupsi (CPI) tahun sebelumnya pada pekan terakhir Januari. Tapi sampai masuk Februari 2025 CPI 2024 belum ada. Mungkin pembaca lain juga protes serupa, meski hanya dalam hati. Saya hanya bilang/menulis "biasanya", bukan "selalu". Yang sudah-sudah memang biasanya dirilis pekan terakhir Januari. Tetapi untuk rilis CPI 2024 ternyata tidak seperti biasanya. Ya, rilis CPI 2024 diundur hingga Selasa (11/2) mendatang. Itu sudah diberitahukan di website Transparency International pada 28 Januari 2025 yang lalu. Tetapi kalau ternyata Selasa mendatang belum keluar juga, ya, jangan salahkan saya. Lebih baik berharap saja skor CPI kita bisa naik meski hanya 1 poin. Syukur 2. 3, 4, 5 atau 6 poin. Anda, sebagai pembayar pajak, boleh misuh-misuh bila skor CPI kita turun ke angka 33, apalagi 32. Pun misalnya tetap 34.

Pry

'Budhism' adalah salah satu bentuk 'humanism', ajaran yg berpusat pada manusia, didasarkan pada akal manusia, yg sebenarnya terbatas! 'Budhism' berarti kepercayaan terhadap 'ajaran Budha.' Kepercayaan yg lebih tua adalah 'Hinduism'. Kata 'Hindu' berasal dari kata 'Sindhu', yg dalam bhs Sansekerta berarti 'sungai', dikaitkan dg Sungai Indus. 'Hinduism' adalah 'kepercayaan orang2 yg tinggal di sekitar Sungai Indus. Berbeda dg 'Hinduism' dan 'Budhism', 'Judhaism' adalah suatu bentuk 'theism', yg didasarkan pada 'theos' (bhs Yunani yg berarti 'Tuhan'). Kitab Suci penganut Yudaisme adalah Tanakh, yg terdiri dari Taurat, Nevi'im (Kitab Nabi-nabi), dan Ketuvim (termasuk Kitab2 Puisi 'Mazmur' (Arab: 'Zabur'), Amsal Sulaiman, dan Ayub serta tulisan2 lain). Bangsa Yahudi menganggap mereka sebagai 'bangsa pilihan Allah' krn Allah menyatakan diri-Nya kepada Abraham (Bapa Bangsa Yahudi). Mereka menyebut bangsa2 lain dg sebutan 'goyim' (bangsa2 yg tidak mengenal Allah, konsepnya dlm bhs Arab disebut 'kafir'). Dalam Tanakh, tidak ada istilah 'agama Yahudi'. 'Agama' adalah ungkapan yg relatif baru dan itu buatan manusia! Kristen pun bukanlah sebuah agama! Kristen berasal dari kata 'Christ-ian', yg berarti 'pengikut Kristus'. 'Kristus' = 'Mesiah' (bhs Ibrani yg berarti 'yang diurapi'), Yesus Kristus dlm bhs Arab disebut Isa al-Masih. Jadi, secara historis, sejak dulu penganut Yudaisme menyebut bangsa2 lain 'goyim' dan kaum Muslim menyebut non-Muslim sbg 'kafir'. Ada 'rasa penolakan' disitu!

Wilwa

@minimax. Saya pribadi menyukai TEORI EVOLUSI karena lebih NATURAL dan MAKE SENSE / MASUK AKAL ketimbang TEORI PENCIPTAAN/ CREATION yang diajarkan turun temurun oleh agama-agama dari Timur Tengah (Yahudi, Kristen, Islam) ataupun dari India (Brahma, Wisnu, Siwa). Dan kalau dipikir-pikir MUNGKIN itu yang dimaksud seorang filsuf bernama Buddha dengan ANATTA nya. Ini cocoklogi saya pribadi yang MUNGKIN bisa memberi “pencerahan” kepada dua “faksi” besar dalam Buddhisme yaitu Theravada vs Mahayana dalam MENAFSIRKAN apa yang dimaksud Buddha dengan ANATTA. Yang menjadi debat sengit tanpa akhir dalam “Buddhisme”. Anatta (bahasa Pali) atau Anatman (bahasa Sanskrit/Sansekerta) terdiri dari A atau An yang artinya “tidak, tiada, tanpa” dan Atta atau Atma yang umumnya diterjemahkan sebagai “self/diri” tapi ada juga yang menafsirkannya sebagai “jiwa/jiva, roh/ruh”. Theravada cenderung mengartikan yang terakhir ini (“soul, spirit”) sehingga berbenturan dengan “iman” agama-agama Timur Tengah dan India pada umumnya. Sedangkan Mahayana cenderung menafsirkannya sebagai “self” sehingga bisa lebih harmonis dengan agama-agama “supranatural”. Tapi yang jelas, dalam Tripitaka, kata “tuhan” atau “dewa” hampir tak pernah disebut! Kecuali pada sutra-sutra tertentu, yang mungkin/bisa jadi ditambahkan oleh penulis sutra berdasarkan pendapat/tafsir/pandangan pribadi, seperti fenomena yang terjadi pada SEMUA kitab religi/agama. Yang bagaimanapun ditulis manusia. Bukan makhluk “halus”. Duh text limit

minimax 8000

Sekitar 95% percobaan di dalam lab, menggunakan tikus. Dengan dua genus yg berbeda, genus Mus lebih banyak dipakai dibandingkan genus Rattus. Spesies yg sering dipakai adalah Mus musculus dan Rattus norvegicus. Kelinci yg paling sering digunakan adalah spesies Oryctolagus cuniculus. Mouse dan rat sudah berpisah jalur evolusi sebelum 12,999,999sm. Mereka berpisah evolusi dengan cane rat beberapa juta tahun sebelumnya. Lalu dengan squirel, perpisahan jalur evolusi sebelum 65,999,999sm. Semua Rodent itu, dengan kelinci, jalur evolusinya berpisah sebelum 75,999,999sm. Kedua kelompok ini (rodent&kelinci), berpisah jalur evolusi dengan moyang kita primata sebelum 89,999,999sm. Moyang bersama mereka berpisah jalur evolusi dengan moyang bersama ungulata (babi, sapi, domba, kambing) sebelum 94,999,999sm. Dengan moyang kanguru? Sebelum 150,999,999sm. Dengan moyang ayam? Sebelum 299,999,999sm. Moyang Ayam dan moyang T-rex sudah berpisah jalur evolusi sebelum 155,999,999sm. Archaeopteryx sendiri, 5 juta tahun setelahnya berpisah jalur evolusi dengan moyang burung modern. T-rex dan archaeopteryx bukan moyang burung modern. Belajar biologi jauh lebih mudah, kalau dasarnya sudah paham teori evolusi. Jadi kelinci percobaan tidak sebanyak tikus (mouse & rat) percobaan. Babi yg lebih jauh kerabatnya, punya ukuran organ relatif sama dengan manusia, jadi lebih dipilih sebagai sumber transplant.

Herry Isnurdono

Dulu setelah tidak menjadi Menteri, di era jaman SBY, Abah DI banyak menghadapi kasus hukum. Bukan Abah DI kalau tidak bisa lolos dari kasus yg dihadapinya. Peran pengacara kondang, yang mantan Menteri, sekarang menjadi Menko di era Prabowo-Gibran, ternyata sangat sakti dan hebat dalam bidang Lawyer. Konon, kabarnya honor pengacara lumayan besar, Rp. 15 M, sewaktu melawan Kejagung. Ta Untuk kasus yang lain, pengacara lain yg bukan mantan Mentri, pernah diberitakan, diduga menyuap/atau diminta uang Rp. 5 M, oleh oknum polisi, yang pernah jadi penyidik KPK. Mantan polisi ini pernah digosipin dekat dengan anggota DPR RI, yg terkenal dengan kode Apel Washinton, bukan Apel Malang. Sial oknum polisi ini di PTDH, dan dipenjara.Tahun berganti tahun, kasus2 hukum yang diajukan Kejagung, sudah dilewati, dan dinyatakan tidak bersalah oleh Majelis Hakim, dengan bantuan Lawyer hebat bin sakti, mantan Mentri, sekarang Menko. Ayolah Abah DI, bikin Buku, dengan judul buku, "Tip dan trik agar lolos dari jeratan hukum, dan memenangkan perkara dugaan korupsi, setelah tidak menjadi pejabat. Dipastikan Best Seller. Dicari dan menjadi pegangan bagi pejabat atau mantan pejabat, agar selamat menikmati pensiun.

Mirza Mirwan

Indonesia, kata putri kecil saya, adalah "country of as if", negara seolah-olah. Benar, memang. Seolah-olah negara hukum, kenyataannya hukum jarang berpihak kepada yang lemah. Seolah-olah negara demokrasi, padahal hanya pseudo-demokrasi. Suka tak suka, malu tak malu, kita harus mengakui itu. Tentang BPI Danantara, misalnya. Ramai media memberitakan bahwa dengan modal lebih dari US$600 miliar BPI Danantara akan menjadi SWF -sovereign wealth fund -- terbesar di dunia. Tak jelas, itu opini media atau ucapan Erick Thohir -- tak ada kutipsn langsung. Tetapi yang jelas, kalau dibilang SWF terbesar di dunia, itu ngawur. Dalam hal membentuk SWF saja kita sudah ketinggalan kereta. Singapura sudah punya GIC Private Limited sejak 1981. Sepuluh tahun sebelumnya, 1971, sudah punya Monetary Authority of Singapore (MAS). Malaysia sudah punya Khazanah Nasional sejak 1993. Bahkan Timor-Leste sudah punya Timor-Leste Petroleum Fund sejak 2005. Sedang kita baru punya SWF, saya lupa namanya, beberapa tahun yang lalu. Dan soal "yang terbesar", tak usah kita membandingkan dengan SWF Tiongkok: China Investment Corporation (US$1.332 miliar) atau SAFE Investment Company (US$1.090 miliar). Dengan GIC-nya Singapura saja BPI Danantara sudah kalah: GIC US$800 miliar, BPI Danantara US$660 miliar. Dan asal tahu saja, Singapura punya 4 SWF dengan nilai total US$2.096 miliar -- selain GIC (US$800miliar) dan MAS (US$600miliar) juga ada Central Provident Fund (US$409miliar) dan Temasek Holding (US$287miliar)

Tivibox

Pak Dahlan Iskan (menteri BUMN kala itu) membuat tafsir atas putusan MK soal business judgment rule setelah putusan Mahkamah keluar, di ujung masa pemerintahan Pak SBY. Pak DI lalu ijin ke Ketua MK untuk menyampaikan tafsir itu ke penegak hukum, tapi ketua mahkamah mengatakan sebaiknya MK yang melakukannya. Hingga akhirnya pemerintahan berganti, dan business judgment rule itu ternyata tetap belum diakomodasi untuk putusan pengadilan setelahnya Begitu poin yang saya tangkap dari pernyataan Abah DI di atas. Memang, seperti membuka lembaran lama. Seingat saya masa setelah 2014 itu jargon yang tren dan masif adalah Revolusi Mental. Kemungkinan yang (mungkin) terjadi, tafsir Pak DI tenggelam ditengah euforia jargon itu, sehingga pengadilan "lupa" mengakomodasi dalam putusan yang menyangkut kerugian uang negara di BUMN. Kini, setelah lebih dari 10 tahun, roh business judgement rule seolah bangkit kembali...

Mbah Mars

Punya tetangga preman, Bolkin harus ekstra hati-hati. Salah sedikit yang menyinggung perasaan Bang Jabrik bisa panjang urusan. Suatu hari, kucing Bolkin menggondol bangkai kelinci. Bolkin mengenali kelinci itu milik Bang Jabrik. Kelinci yg ada di mulut kucing direnggutnya secara paksa. Bangkai kelinci yg kotor tersebut dimandikan hingga bersih. Bulunya disisir rapi. Selanjutnya secara diam-diam, Bolkin memasukkan kelinci mati itu ke kandangnya. “Biar Bang Jabrik tahu, bahwa kematian kelincinya alami. Buan karena diterkam kucingku”, katanya dalam hati. Seminggu kemudian, di pertemuan RT, Bang Jabrik bercerita ke orang-orang: “Di kampung kita ini ada orang aneh. Entah apa maunya” “Ada apa Bang ?”, tanya seseorang. “Kelinci saya kan mati. Lalu saya kubur di samping rumah. Ehhh tahu-tahu kelinci yg sudah saya kubur itu nongol lagi di kandang. Bulunya bersih seperti habis dimandikan. Kurang kerjaan kan yg melakukannya ?”

Fiona Handoko

Selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp em ha, bp arifin, ka nimas dan teman2 rusuhwan. "Hki : investasi batal ratusan triliun rp akibat premanisme ormas. " Demikian berita di antaranews. Com. Di negeri yg tak ada presiden. Kata preman aku lah presiden. Di negeri yg tak ada hukum. Kata preman aku lah konstitusi. Di negeri yg tak ada polisi. Kata preman aku lah petugas keamanan. Di negeri yg tak ada pengusaha. Kata preman aku lah entrepreneur. Di negeri yg tak ada ulama. Kata preman aku lah sang waskita. Di negeri yg semua orang adalah preman. Mereka berkata : sssssttt, ini rahasia di antara kita.

Tivibox

Seorang karyawati PT Timah dipecat dari pekerjaannya karena dinilai merendahkan status karyawan honorer soal penggunaan fasilitas kesehatan. Beragam tanggapan muncul atas pemecatan tersebut, tapi dominan mendukung tindakan manajemen PT Timah. Rasanya kita tak perlu lagi menggarisbawahi diksi "bijak dalam bermedsos" karena itu terlalu umum, dan sudah terlalu banyak yang mengatakannya. Yang perlu membuat kita resah mestinya adalah peningkatan perkembangan teknologi media sosial ternyata diikuti oleh penurunan akhlak pemakainya, menurunnya rasa empati kita terhadap sesama dan tidak meningkatnya adab dalam bermasyarakat.

Jokosp Sp

Seorang ustad berkata "Saya dari Bontang tadi ketika mau ke Samarinda melewati sungai besar Mahakam, saya kaget...penuh sekali itu tongkang batu bara?". "Tetapi sepanjang perjalanan darat tadi kenapa jalan ini rusak?, ke mana pembangunan ini?, ke mana duwid pajak itu?, apakah setelah jalan diperbaiki belum diresmikan harus sudah rusak lagi?". "Begitu juga ketika saya dari Jakarta mau turun di Banjarmasin. Pesawat sebelum turun, rendah melewati sungai Barito yang besar itu dengan pemandangan yang sama begitu padat dan banyaknya tongkang batu bara. Tetapi ketika saya jalan darat dari Batu Licin ke Banjar Baru, dari Banjarbaru ke Tabalong, dari Tabalong ke Balikpapan, kenapa jalan juga sempit dan rusak?". "Dari Rantau sampai Tabalong malah banyak truk batu bara melewati jalan raya yang saya pakai naik mobil". "Kenapa ini, di mana aparat negara ini berada?". "Banyak sekali pertanyaan yang ada di kepala saya". "Saya mau tanya ke siapa, dan siapa yang bisa menjelaskan?". "Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Camat, Pak Kapolda, Pak Kapolres, Pak Kapolsek, Pak Dishub, Pak Kepala Dinas Pertambangan, Pak Kepala Dinas PU......bapak-bapak pada di mana?". "Kenapa bapak pada diam?, kenapa bapak tidak melakukan sesuatu yang membantu keresahan masyarakat itu?". "Coba saya akan tanya ke ibu-ibu yang hadir". "Ibu tadi ke sini naik apa?". Mobil, Pak Ustad. "Gelang yang kemprompyang yang ibu pakai, tas hermes yang ibu bawa itu dari siapa?". Dibelikan suami Pak Ustad. "Oh jadi begitu....cocok berarti"

Mirza Mirwan

Hari ini, pukul 10.00 (pukul 15.00 WIB), rencananya Hamas akan melepas 3 sandera lagi: Eli Sharabi, Or Levy dan Ohad Ben-Ami, di Deir Al-Balah. Tak dijelaskan ketiganya sandera sipil atau tentara IDF. Tetapi yang mengejutkan, waini, ketiga sandera itu akan ditukar dengan 183 tahanan Palestina. Artinya 1 sandera ditukar 61 tahanan. Saya jadi mikir-mikir, apakah tiap pekan terjadi negosiasi antara Hamas dan Israel terkait pertukaran sandera. Sebab di pekan pertama dan kedua dulu ada ketentuan: 1 sandera sipil ditukar 30 tahanan, sedang 1 sandera tentara ditukar 50 tahanan. Jadi, andai ketiga sandera yang akan dilepas nanti tentara IDF, mestinya hanya ditukar 150 tahanan. Tetapi bahkan media Israel pun menyebut ditukar 183 tahanan Palestina. Boleh jadi Hamas memasang harga tinggi untuk sandera Israel gefara rencana Trump untuk mengambilalih Gaza seusai perang. Sebenarnya soal "take-over" Gaza itu Trump hanya mendiskusikannya dengan "inner circle"-nya. Tetapi media memberitakan bahwa Trump berencana menjadikan Gaza sebagai daerah pembangunan properti. Dan itu masuk akal. Sebab, setahun yang lalu (Februari 2024) menantu Trump, Jared Kushner, bilang bahwa sepanjang tepi pantai Gaza cocok dijadikan real-estate kelas premium. Tetapi satu hal yang jelas, 70% warga Israel menginginkan setelah kesepakatan tahap 1 (42 hari) terlaksana, Israel harus melanjutkannya ke tahap 2. Tentang pengambilalihan Gaza oleh Amerika, saya kok tidak yakin akan terwujud.

Liáng - βιολί ζήτα

iseng-iseng saja. CHDI : "Ada yang mau jadi kelinci percobaan?" Abah DI, zaman sekarang ini, sepertinya sih sudah tidak begitu relevan memetaforakan "sesuatu" dengan istilah "kelinci percobaan"... Mungkin Abah tidak begitu paham, bahwa hewan percobaan untuk kepentingan penelitian seperti kelinci ataupun tikus, dan beberapa jenis hewan lainnya yang memiliki kemiripan fisiologis dan genetika dengan manusia, serta kemampuannya untuk memberikan hasil yang relevan dengan respons tubuh manusia --- kebanyakan sudah berupa "hewan transgenik". Lha kalau Direksi BUMN dimetaforakan seperti itu... logikanya, Sang Direksi BUMN tersebut "sudah bukan lagi dirinya sendiri seutuhnya, sebagai penanggung-jawab BUMN, sudah disisipi sesuatu, mungkin 'kepentingan tertentu' ??" --- seperti halnya "kelinci transgenik" sebagai hewan percobaan di laboratorium yang sudah disisipi "gen tertentu" !! Bingung kan Abah membaca tulisan saya... "kemajuan ilmu pengetahuan sepertinya sih sudah berlari jauh di depan Abah yang sudah mulai ngos-ngosan".

Liam Then

Kata kelinci percobaan, terngiang-ngiang dalam benak saya, kenapa dalam bahasa Indonesia, lebih sering dipakai kata kelinci percobaan, untuk mengistilahkan percobaan atas sesuatu. Padahal yang sering dipakai dibahasa barat misalnya adalah guinea pig, yang kalo diterjemahkan secara harfiah menjadi babi guinea, hari ini saya baru tahu, ternyata guinea pig itu bukan babi, ternyata sebangsa marmut. Pikir-pikir saya tebak dalam hati, istilah kelinci percobaan lebih dipilih untuk dipakai dalam perumpamaan dibahasa Indonesia, karena sesuai dengan tipikal karakter dan budaya orang Indonesia. Kalau misalnya dipakai istilah babi guinea kan orang bisa tersinggung : Misalnya : " apakah anda mau jadi "babi percobaan"? Nah loh, banyak yang tersinggung nanti. Karena kelinci jelas lebih imut daripada b2.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 117

  • sinung nugroho
    sinung nugroho
  • esharpa esharpa
    esharpa esharpa
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Pry
    Pry
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Pry
    Pry
    • Pry
      Pry
    • Pry
      Pry
    • Pry
      Pry
  • Pry
    Pry
  • Tivibox
    Tivibox
    • Tivibox
      Tivibox
  • Tivibox
    Tivibox
  • Tivibox
    Tivibox
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • DeniK
    DeniK
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
  • MULYADI PEGE
    MULYADI PEGE
  • Tivibox
    Tivibox
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MULYADI PEGE
      MULYADI PEGE
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Kalender Tanggal Merah
    Kalender Tanggal Merah
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Kalender Tanggal Merah
      Kalender Tanggal Merah
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Tivibox
      Tivibox
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Warung Faiz
    Warung Faiz
    • Kalender Tanggal Merah
      Kalender Tanggal Merah
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Warung Faiz
      Warung Faiz
  • Tivibox
    Tivibox
  • Tivibox
    Tivibox
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Kalender Tanggal Merah
      Kalender Tanggal Merah
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • hikends
    hikends
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Wilwa
    Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Ulil Abshor
    Ulil Abshor
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN

Berita Terkait