Bayi Sesar

Ilustrasi Koperasi Desa Merah Putih.-desaumbulrejo.gunungkidulkab.go.id-
Biar begitu banyak yang pesimistis, Presiden Prabowo tidak akan mundur. Koperasi desa Merah Putih pasti ia jalankan. Apalagi tahapnya sudah hamil tua: legalitas koperasinya sudah tuntas. Di tiap desa. Akta notaris sudah dibuat. Pengesahan dari menteri hukum sudah terbit.
Hampir semua yang pesimistis itu beralasan: program ini top down. "Kalau mau sukses harus tumbuh lewat inisiatif dari bawah," ujar Prof Dr Hanif Nurcholis. Prof Hanif banyak menulis buku soal otonomi desa. Kini menjabat ketua Senat Universitas Terbuka.
Masalahnya: inisiatif dari bawah itu yang tidak ada. Tidak banyak. Tepatnya amat-sangat sedikit. Kalau menunggu tumbuhnya inisiatif dari bawah tidak akan ada perubahan apa-apa. Ekonomi akan terus begini-begini saja.
Maka Prabowo pun mengulangi apa yang sejak Orde Lama diperjuangkan. Koperasi desa. Agar amanat UUD 45 dijalankan. Gagal.
Lalu Orde Baru. Juga gagal. Setelah itu baru Prabowo ini yang berani memulainya lagi.
Untuk gagal?
Begitulah pendapat terbanyak di media sosial. Begitu tinggi keraguan untuk berhasil. Begitu banyak pendapat yang mendukung kegagalan itu --tidak perlu saya ulangi di sini.
Tapi di dunia ini banyak jagoan yang justru bersemangat ketika diramal gagal. Tertantang. "Saya beda," mungkin begitu jargon orang yang tertantang.
Saya juga beda. Saya punya prinsip: rencana yang kurang baik bisa berhasil bila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Lebih berhasil dibanding rencana yang baik tapi tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Maka letaknya lebih di sungguh-sungguhnya. Itulah pelajaran yang saya petik dari perjalanan panjang mengelola begitu banyak perusahaan di masa lalu.
Apakah koperasi desa Merah Putih akan dilaksanakan secara sungguh-sungguh?
Kita tahu: Presidennya kelihatan amat bersungguh-sungguh. Tingkat kesungguhannya ibarat emas 24 karat.
Bagaimana dengan menteri koperasinya?
Bagaimana dengan Dinas Koperasi di provinsi –dan terutama di kabupaten/kota?
Bagaimana pula dengan kepala desa dan pengurus koperasinya?
Kalau yang sungguh-sungguh hanya presidennya maka kadar kesungguhan program ini hanya 25 sampai 40 persen. Padahal kadar sungguh-sungguhnya harus 100 –kalau saja ada: 120!
"Anda kan ikut pengarahan di kantor dinas koperasi kabupaten. Menurut Anda apakah kepala dinasnya bisa dikatakan orang yang mampu membina koperasi di seluruh kabupaten?" tanya saya kepada salah satu pengurus Merah Putih.
"Sama sekali tidak. Jauh dari bisa dikatakan mampu sebagai pembina yang baik," jawabnya. Padahal itu di kabupaten yang tergolong besar di Jatim.
Tentu Anda sudah tahu: Dinas Koperasi di suatu kabupaten bukanlah tangga emas untuk berkarier. Citra umum yang muncul: bila diangkat ke dinas koperasi berarti sedang setengah dibuang. Maka bisa dibayangkan kualitas seperti apa yang ada di tempat pembuangan.
Itulah nasib. Roda berputar. Dinas yang awalnya hanya sekadar ada kini mendadak menjadi dinas yang sangat penting.
Tentu Presiden Prabowo sudah tahu semua itu. Presiden punya jalur lain yang akan membina koperasi desa: bank milik pemerintah.
Modal koperasi desa itu berupa kredit bank. Maksimal Rp 5 miliar. Berarti bank akan terlihat langsung di gagal-tidaknya Merah Putih. Bank sudah menganalisis masing-masing sejak masih dalam bentuk perencanaan. Bahkan ikut membinanya saat perencanaan dibuat.
Lalu bank mengamati jalannya koperasi. Ini akan menjadi pekerjaan khusus bagi bagian manajemen risiko di bank pemerintah.
Presiden Prabowo pasti lebih mengandalkan jalur pembinaan lewat bank ini. Bukan jalur birokrasi. Jalur birokrasi justru hanya akan menambah keruwetan di koperasi.
Jalur bank akan lebih realistis. Bank dituntut lebih. Tidak sekadar pemberi fasilitas kredit.
Berarti beban manajemen bank akan naik drastis. Kelak akan ada Piala Presiden bagi bank yang paling berhasil memajukan koperasi Merah Putih.
Waktu tidak banyak lagi. Saat kelahiran sang jabang bayi sudah begitu dekat. Begitu lahir bayi-bayi itu harus bisa bernapas. Ia bukan anak kambing yang begitu lahir bisa cari sendiri di mana susu ibunya. Lalu bisa latihan jalan sendiri. Cari makan sendiri. Dewasa sendiri.
Bayi Merah Putih kini berdebar di kandungan ibu pertiwi: apakah akan lahir normal, prematur atau lewat sesar! (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 10 Juni 2025: Merah Putih
Rizal Falih
maaf Cak, udah pernah merasakan berburu pertamax, cuma buat nampil direkap mingguan dan harian wkwkwkwkwk...
Sadewa 19
Para investor pemegang saham-saham BANK BUMN juga mulai berhitung. Jika ada 80.000 koperasi dapat pinjaman masing-masing Rp 5 Milyar, maka akan ada Rp 400 Tn kredit yg harus disalurkan oleh bank-bank BUMN ke kopersi itu, apapun namanya. Jika macet ? Maka NPL Bank akan naik dan kinerja bank akan memburuk. Wajar saja akhir-akhir ini saham bank bank BUMN nyungsep berjamaah. Pemerintah terdahulu sudah bikin nyungsep saham saham BUMN Karya, dan sulit balik lagi hingga kini. Hati-hati jangan sampai pemerintah saat ini bikin nyungsep saham-saham BANK BUMN. Obatnya akan lebih sulit. BUMN Karya, okelah sebagian besar sahamnya punya pemerintah, sedangkan BANK, disitu ada Dana Pihak Ketiga milik masyarakat yg harus dijaga.
Ahmed Nurjubaedi
Saat mahasiswa, saya aktivis di UKM Kopma (koperasi mahasiswa). Sampai sekarang, saya kadangkala masih mendapat update info tentang pelatihan yg dilakukan UKM Kopma di salah satu universitas swasta di Surabaya. Dari jaman aktivis, saya selalu protes. Kenapa materi pelatihan mulai diklat dasar hingga lanjutan bernuansa politis? Antara lain ideologi koperasi, AD ART, loyalitas, strategi lobi, keorganisasian. Materi2 tersebut begitu dominan. Dan sering dikemas menjadi debat kusir dalam penyampaiannya. Kewirausahaan? Kalaupun ada, hanya sekilas saja. Fokus kebanyakan aktivis koperasi adalah menjadi pengurus DEKOPIN di Jakarta, lalu nempel ke Dinkop yg berpusat di Jakarta. Intinya, menjadi aktivis koperasi mahasiswa supaya menjadi pejabat koperasi di Jakarta. Pihak kampus juga sepertinya tidak begitu menganggap kehadiran UKM Kopma. Makanya, saya selalu pesimis jika bicara koperasi. Wong yg di kampus sebagai pusat pengkaderan cuma begitu, apa yang bisa diharapkan ketika para anggota Kopma terjun di masyarakat? Bagi saya, koperasi itu ya sosial entrepreneurship. Jadi, akankah koperasi merah putih berhasil?
djokoLodang
-o-- + Ooops! Tolong!! - Ya ampun. Apa yang terjadi? + Aku mencoba melepaskan kaosku tanpa membuka kancing leher. Sekarang tersangkut di wajahku.. Aku tidak bisa melihat. Dan lenganku gak bisa digerakkan. Apa kau bisa membantuku? - Ya, ya... Tentu aku bantu. Tapi, tunggu sebentar. Aku ambil kameraku dulu. --koJo.-
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Seorang pria melakukan perjalanan bisnis ke beberapa kota dalam waktu yang lama. Suatu pagi, di kota yang jauh, ia pergi ke kafe untuk sarapan. Pelayan datang dan bertanya, "Apa yang bisa kami bantu?" Pria itu berpikir sejenak lalu berkata, "Aku mau memesan yang spesial. Aku mau roti panggang yang gosong, nasi goreng yang keasinan, dan kopi yang hambar. Ketika membawakan makanan, aku ingin kamu membentakku." Pelayan itu bingung, "Apa Anda gila?!" "Tidak," kata si pria, "aku kangen rumah."
Edi Susanto
Kalau pinjamam macet, dana desa dialihkan untuk menutup pinjaman? Waaaah... Kalau kebetulan pengurus KMM-nya gagal berbisnis, orang se-desa ikut sengsara? Gara-gara bbrp orang, semua orang di desa itu kena imbasnya. Kebijakannya kok ga dipikirin resiko jangka panjangnya. Bagaimana kalau abis gagal jd pengurus koperasi terus dia pindah ke desa lain dengan alasan pekerjaan? Apakah sudah ada hukum yg melarang seseorang itu pindah dari desa 1 ke desa lainnya?
Gregorius Indiarto
Koperasi Merah Putih, dapat modal pinjaman 5 M dari bank, dengan jaminan dana desa. Sudah seharusnya, pengurus koperasi bukan pengurus desa, bukan aparat desa. Pengurus koperasi harus profesional, modal 5 M harus berkembang. Aparat desa sebagai pengawas, wajib tegas kalau pengurus koperasi dianggap lalai, karena desa (dana desa) menjadi jaminan. Masalahnya, kalau pengurus koperasi dengan aparat desa kong x kong, modal dijadikan bancaan, 5 M dianggap ijon, rusak Koperasi Merah Putih. Dan semoga jangan sampai hari lahir koperasi sekaligus diperingati sebagai hari wafatnya di tahun tahun yang akan datang. Semoga.
Achmad Faisol
terima kasih, pak agus... kalau begini bagaimana, pak...? modal usaha, misalnya untuk pangkalan elpiji -- bayar pegawai, sewa bangunan, kendaraan, dll -- pinjam dari bank... kalau rugi, ya ga usah bayar ke bank, nanti kan macet... lalu, dibayar oleh dana kelurahan... bukankah seperti itu tulisan chd kali ini...? kalau bukan, ya siapa yang mau jadi anggota... pantesan ada yang "dipaksa" jadi anggota, yaitu ketua rt, rw, lpmk, dll yang adalah kepanjangan tangan walikota...
Ima Lawaru
Walaupun pinjaman bank, apa Rp.5 milyar/kopdes itu apa nggak kebanyakan? Ini tingkat desa lho, yg tenaganya baru mau dilatih.
Teguh Santoso (Te eS)
bah, lemah amat ide bisnis awal pengurus kopdes, klo cuma jadi pangkalan gas. Minimal tingkat Desa mah agen gas bah. kuota bisa 20rb s.d. 30rb tabung per bulan. kali minimal keuntungan 1 tabung Rp2.000. hitung saja sendiri. tapi ya itu...siap siap agen yang sudah ada bakalan ramee....
Achmad Faisol
di kelurahan saya, ketua koperasi merah putih bukanlah orang yang punya usaha alias pegawai... begitu pun pengurus yang lain... lha, koperasi mau buat usaha, pengurusnya saja ga pernah berusaha, bagaimana, dong...? apa dikira usaha itu mudah, lancar, dan pasti untung...? malah, pak DI bilang usaha itu biasanya mengalami penipuan... ini mirip mata kuliah kewirausahaan yang diajar oleh dosen yang ga pernah berwirausaha...
Fiona Handoko
Selamat siang bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jokosp, bp ks, ka nimas dan teman2 rusuhwan. "Iphone penumpang hilang di kabin garuda. Terlacak di hotel kru. Lalu dibuang. " Demikian berita di detik. Com. Iphone penumpang hilang dalam pesawat garuda jakarta - melbourne. Dilacak pemiliknya. Iphone berada di hotel tempat kru menginap. Info dari hotel, pada jam tsb. Yg check in hanya kru garuda. Sadar dilacak. Malingnya membuang iphone ke sungai di dekat hotel. Juru bicara garuda menyebut. Seluruh awak garuda sudah menjalankan tugasnya sesuai SOP. Dan demi kelancaran investigasi. Seluruh awak kabin penerbangan tsb, telah dibebastugaskan. Andai ada pejabat atau wakil rakyat atau aparat hukum yang maling uang rakyat. Lalu semua mereka yang terlibat maling maupun tidak terlibat maling, dibebastugaskan. Sayangnya, ini hanya berlaku untuk kru pesawat garuda.
Jokosp Sp
Dari dulu saya sering ngomong, kata Pak Adul (Ada Duwid Urusan Lancar ) : "Kenapa kita sulit membangun KUD dan maju?". "Karena korupsinya yang lalu tidak pernah diselesaikan dulu". "Tidak dijadikan prioritas pertama dilakukan pembersihan dan pertanggung jawabannya". "Padahal jika korupsinya dijadikan prioritas maka yang terlibat korupsi akan otomatis minggir dengan sendirinya". "Hukum harus ditegakkan dulu, maka yang lain akan bisa berjalan sesuai keinginannya". "Dan jika korupsi hanya dijadikan nomer yang kesekian, maka jangan heran nanti 5M x 80.000 Koperasi atau uang yang 400T akan lenyap begitu saja". "Padahal uang yang di bank itu adalah 90% milik pihak ke tiga ( masyarakat ), bagaimana pertanggung jawaban pemimpinnya saat itu nanti". "Atau akan jadi krisis berikutnya di negeri Kanoha?". "Para pemimpin sudah tahu bagaimana China, Singapura, Jepang dan Vietnam bisa maju dengan menjalankan amanah rakyat, tetapi itu tidak dilakukan di sini". "Ini namanya cuma ngibul dan tetap jadi garong-garong baru, dengan berefolusi model baru".
Tom Rusdi
KOPERASI Niatnya mulia. Secara teori dan praktek bisa dapat profit. Saya sendiri pernah mengembangkan koperasi dari omset jutaan rupiah sekarang sdh milyaran rupiah . Tapi...dengan banyaknya anggota, SHU yg dibagi belum bisa menghidupi..hanya sebagai hiburan saja.
Rizal Falih
Koperasi Merah Putih jika bisa dikelola dengan baik dan benar bisa sangat membantu masyarakat dilapisan paling bawah. Paling tidak dalam hal kegiatan pinjam meminjam uang untuk modal usaha. Saya menjadi saksi. Tetangga, penjual gorengan di kampung sana setiap hari didatangi oleh rentenir. Ia pinjam uang ke rentenir karena perlu modal untuk dagang kecil-kecilan. Pinjam lima juta, kembalinya bisa mencapai sepuluh juta dengan bunganya. Mencekik sekali. Bandingkan dengan koperasi di kantor seorang teman. Pinjam sepuluh juta, kembalinya bisa dicicil setiap bulan dua juta plus bunga lima puluh ribu. Jika ditotal hanya sepuluj juta limaratus. Pun akhir tahun bunganya bisa dibagi sebagai SHU kepada anggotanya. Hal yang baik perlu didukung. Pemerintah harus memberikan pendampingan melalui dinas koperasi kepada para pengurus maupun anggotanya. Bagaimana mengelola koperasi yang baik dan benar. Juga membrikan pendampingan kepada masyarakat, mengembangkan usaha yang baik melalui koperasi. Perlu kolaborasi dari berbagai stakeholder terkait. Supaya tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembentukan koperasi bisa terwujud.
Liáng - βιολί ζήτα
Common Cause Foundation. "Negara Dengan Koperasi Terbaik Di Dunia" Riset yang dikembangkan pada model nilai-nilai penting yang diadopsi koperasi, seperti : ● Swadaya ● Kesetaraan ● Keterbukaan oleh Common Cause Foundation yang meneliti data dari 88 negara, memberikan peringkat, sebagai berikut : 1. Brazil 2. Norway 3. Uruguay 4. Canada 5. Spain 6. Finland 7. Argentina 8. Iceland 9. France 10. England Indeks tersebut dirilis pada Hari Koperasi Internasional (PBB), 1 Juli 2017 yang lalu. Penelitian telah menemukan bahwa ketidak-amanan dan ancaman terhadap kesejahteraan, cenderung membuat orang-orang memberikan lebih banyak kepentingan pada nilai-nilai kekuasaan dan prestasi, dan kurang penting pada universalisme dan kebaikan. Charles Gould, direktur jenderal Aliansi Koperasi Internasional, menyoroti bahwa negara-negara seperti Brasil, Norwegia, Spanyol, dan Finlandia memiliki sektor bisnis koperasi yang sangat kuat. Selengkapnya : https://www.thenews.coop worlds-co-operatively-minded-countries
sinung nugroho
Di dekat saya tinggal ada jalan namanya KUD, orang-orang tua bilang dahulu disitu ada kantor koperasi dan orang-orang menyebutnya KUD koperasi unit desa yang menyediakan berbagai keperluan rumah tangga, juga unutk keperluan para petani. Setelah koperasinya besar, sehingga beberapa orang berebut menjadi pengurus dan cilakanya banyak pensiunan. Sejak dipegang para pensiunan itulah lambat laun meredupkan koperasi itu dan akhirnya tinggal nama. Usut punya usut ternyata koperasi dijadikan bancakan pengurusnya. Apakah yang punya ide Koperasi Merah Putih sudah mengantisipasi kemungkinan dipake bancaan para pengurusnya?????
Edi Susanto
Belajar dari kisah sukses koperasi tingkat dunia: Campina (Friesland Campina) adalah contoh koperasi peternak susu yang super sukses. Anggotanya 17.413 peternak sapi dari Belanda & Jerman. Tercatat memiliki 23.816 karyawan di 100 perusahaan di seluruh dunia. Omset mereka di Indonesia saja tercatat 1,135 T pada tahun 2023 lalu. Kunci suksesnya adalah manajemen profesional. Setiap tahun, para anggota memilih wakil mereka di dewan koperasi. Dewan terpilih inilah yang memilih jajaran manajer profesional yang mumpuni. Ijazahnya asli, sesuai bidang yang digeluti. Pengalamannya sampai ribuan jam terbang. Bukan karbitan. Apalagi baru menjabat sebentar, udah loncat sana-sini. Jika si manajer ini ga becus, lsg dipecat tanpa ampun. Ga perlu melalui mekanisme pemakzulan. Ganti manajer lain yang lebih kompeten. Semua proses mulai dari pemilihan dewan, sampai terpilihnya manager sangat transparan. Tidak ada politik uang, KKN dan korupsi. Nha, apakah KITA ENDONESIA bisa?
Edi Susanto
Dari 136 komentar sampai jam 15.40 hari ini. Hanya skitar 5% saja yang setuju dengan KMP. 95% lainnya skeptis, ndak percaya akan mendulang sukses, serta menolak mentah2. Jika komen para perusuh Disway ini kita jadikan sample survei. Maka 95% rakyat Indonesia menolak KMP. Kenapa DPR menyetujuinya? Padahal 95% rakyat menolaknya. Mereka mewakili siapa?
Er Gham 2
Saya khawatir ada gap informasi, antara buku atau teori dengan realitas di lapangan. Bapak mungkin baca buku buku nya ketika masih di barak. Visinya bagus. Namun implementasi di lapangan berbeda.
Er Gham 2
Koperasi Desa yang bagus, menurut saya, jika semua anggota nya punya usaha. Semuanya wirausahawan. Masing-masing anggota di desa tersebut harus sudah punya usaha, walau kecil sekalipun. Dan usahanya telah berjalan bertahun-tahun. Mungkin ada yang punya usaha penggilingan padi, penjual pupuk dan bibit, warung sembako, toko beras, warung bakso, penjual gorengan, rumah makan, dan lainnya. Harus warga di sana yang domisili dan usahanya di desa tersebut. Jadi koperasi lebih sebagai penyedia jasa keuangan, untuk simpan pinjam. Pengurus nya ditunjuk antar mereka. Jika pun butuh orang untuk administrasi keuangan koperasi, bisa ditunjuk seseorang yang khusus menguasai akuntansi dan diberi gaji oleh koperasi. Jangan sampai koperasi dipegang oleh orang orang 'You Know Who'. Ini masalah mental dan budaya masalahnya. Mereka bukan orang bisnis. Bukan yang berusaha mati matian mempertahankan usahanya tidak kolaps selama bertahun-tahun. Mereka cuma punya mental priyayi, feodal, bukan tipe pejuang cuan yang berkeringat setiap hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
Komentar: 210
Silahkan login untuk berkomentar