Celana Koteka

Celana Koteka

--

Setelah menyusuri sungai Baliem, besoknya saya bertemu penulis buku antropologi ini: Theo Kossay. Ia antropolog kelahiran Wamena yang sudah selesai melakukan penelitian soal "perkawinan of the year 1973": antara Obahorok (kepala suku Dani di lembah Baliem) dan wanita Amerika Wyn Sargent.

"Beberapa hal harus diluruskan," ujar Kossay. Ia kini lagi mencari penerbit. Bukunya sendiri sudah selesai ditulis. Tinggal me-layout-nya Dan menemukan penerbitnya.

Obahorok sendiri sudah meninggal dunia, 1992. Pun enam orang istri lokal dan satu istri bulenya. Kepala suku Dani kini dijabat oleh anak Obahorok dari istri kedua.

Theo Kossay sampai SMP masih di Wamena. Lalu masuk  SMA milik sesama lembaga pendidikan Katolik di Jayapura. Setelah itu ia kuliah filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya cabang Abepura, Jayapura: STF Fajar Timur.

Spesialisasi antropologinya diperoleh dari Universitas Gadjah Mada saat menempuh S-2. Lalu melakukan berbagai penelitian mengenai suku-suku di pedalaman Papua. Total 19 penelitian yang sudah ia lakukan. Enam di antaranya sudah ia tulis sebagai buku --tapi masih sulit mencari penerbit.

Yang membuat Kossay masih masygul adalah: ia belum bisa menemukan satu orang perempuan bernama Samsuarni Syam. Ia ingin sekali wawancara wanita asal Aceh itu. Berbagai cara sudah ia lakukan tapi tidak berhasil melacak keberadaannyi.

Wanita itulah yang diajak Wyn Sargent ke Lembah Baliem. Sebagai orang Amerika, Wyn belum fasih berbahasa Indonesia. Dia ingin ada yang menerjemahkan Inggrisnya ke bahasa Indonesia. Ia bertemu Samsuarni --yang ketika itu bekerja di perusahaan perjalanan.

Samsuarni mau diajak ke Lembah Baliem. Dia ikut tinggal di rumah kepala suku Dani, sedikit di luar kota Wamena. Dialah saksi utama atas segala hal yang terjadi di rumah Obahorok. Termasuk soal hubungan suami istri kepala suku itu dengan Wyn Sargent.

"Apakah Obahorok yang selalu berkoteka benar-benar kumpul dengan Wyn Sargent sebagai suami isteri?" tanya saya.

"Saya tidak bisa jawab pasti. Saya tulis di buku saya itu apa yang saya temukan. Ternyata ada dua versi," katanya.

Ada versi yang mengatakan mereka benar-benar serumah dengan Obahorok. "Tapi Wyn Sargent sendiri mengaku tidak pernah melakukannya," kata Kossay. "Kan selalu ada penerjemah di rumah itu," katanya.

Tentang enam istri Obahorok sendiri menurut penelitian Kossay tinggal di rumah yang terpisah-pisah tapi berdekatan dalam satu komplek.

Obahorok adalah kepala suku yang saat itu baru saja berhasil mendamaikan empat kepala suku di sekitarnya yang lagi berperang. Karena itu namanya menjadi sangat harum di mata suku-suku asli pegunungan Jayawijaya.

"Wyn sendiri mengatakan kagum dengan keberhasilan perdamaian itu. Makanya dia semacam ingin memberikan penghargaan dengan cara mau menikah dengan Obahorok," ujar Kossay.

Menurut Kossay, Wyn Sargent adalah penganut agama Quaker. Anda sudah tahu apa itu Quaker. Agama Perdamaian. Agama pertemanan. Tidak suka konflik.

Awalnya itu lahir tahun 1600-an di Inggris. Mereka adalah orang yang muak dengan konflik di sebuah agama. Mereka adalah pribadi-pribadi yang hatinya bergetar (quak) di hadapan Tuhan. Karena itu berhubungan dengan Tuhan bisa dilakukan masing-masing pribadi tanpa harus lewat agama atau pendeta.

Kelompok ini dianggap aliran sesat. Dimusuhi gereja. Ada yang dihukum. Mereka juga menentang membayar perpuluhan ke gereja. Konon ada sekitar 500.000 orang penganut Quaker sekarang ini --kebanyakan di Amerika Serikat.

Kossay bercerita, pada dasarnya Wyn Sargent ke Lembah Baliem karena penugasan. Yang menugaskan, katanya, Presiden Soeharto. Waktu itu pemerintah sedang melancarkan program pemberantasan koteka' --tanpa saya diskripsikan pun Anda sudah tahu apa itu koteka.

Presiden Suharto, katanya, terkesan dengan apa yang dicapai Wyn Sargent di Kalimantan. Yakni berhasil membina suku Dayak dengan pendekatan antropologi. Lewat budaya.

Di Kalimantan, kata Kossay, Wyn berhasil mendidik masyarakat Dayak di bidang pendidikan dan kesehatan. Maka Wyn dianggap akan bisa berbuat yang sama di Lembah Baliem.

"Pemberantasan koteka gagal karena tidak lewat budaya," ujar Kossay. "Hanya ada perintah tanggalkan koteka. Tapi tidak diberi celana. Tidak ada juga pendidikan bagaimana mencuci celana," ujar Kossay.

Maka, kata Kossay, perlu orang seperti Wyn Sargent. Yakni yang mau tinggal bersama suku asli. Ikut memahami budaya lokal, makan bersama, tinggal bersama. "Seperti yang dilakukan Elizabeth Meat di Samoa," ujar Kossay.

Yang dilakukan Wyn di Lembah Baliem lebih dari itu: sampai mengawini kepala sukunya. Sebagai istri kepala suku Wyn merasa akan bisa berbuat lebih banyak lagi.

Tapi kehebohan perkawinan itu sangat mendunia. Media asing menamakannya "Wedding of the Year 1973". Sayang belum ada Indosiar saat itu --bisa live berhari-hari.

Akhirnya Wyn Sargent dideportasi. Alasan yang resmi tidak terlalu jelas, tapi banyak aspek yang dispekulasikan di media. Salah satunya ada yang mengaitkannya dengan penelitian sperma. Yakni untuk mencari hubungan ras antara orang Papua dan orang Afrika.

Kesimpulan lain Kossay adalah: Wyn Sargent bukan seorang antropolog. Dia seorang jurnalis yang melakukan kegiatan jurnalisme dengan pendekatan antropologi.

Kini semakin banyak antropolog di Indonesia. Saya juga bertemu Prof Dr Mambraku. Ia antropolog lulusan Florida, Amerika Serikat. Ia kelahiran Raja Ampat tapi tinggal di Jayapura.

Prof Mambraku agak unik: kulitnya putih. Mengapa ada orang Papua kulitnya putih? "Banyak yang bertanya begitu.  Tapi saya sendiri tidak tahu. Semua adik saya kulitnya sehitam baju bapak ini," katanya.

Obahorok pernah dipanggil Presiden Soeharto ke istana di Jakarta. Tetap pakai koteka. Makannya pun tetap talas Wamena. Saya sudah mencoba talasnya --belum kotekanya. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 21 November 2025: Dahlan Dahlan

Runner

Saya zum pak Jo. Namun amati duo anak Papua. Garis wajahnya mencerminkan kecerdasan. Senyumnya memperlihatkan kearifan. Aset bangsa yang luar biasa, semoga.

Achmad Faisol

@imau compo, saya kuliah teknik di PTN tahun 90-an... murahlah... saat semester 7, study excursie, mampir di STT Telkom, Bandung... setelah lihat peralatan laboratoriumnya, saya jadi tahu kampus saya ketinggalan... maklum, pak cacuk lagi getol mengembangkan STT Telkom... zaman sampean kuliah, apakah kampus gratis internet...? kuliah menggunakan AC...? gedung dan lingkungan pohon/taman bagus...? ada dosen yang bukan pegawai negeri...? kampus langganan resmi jurnal luar negeri yang harus bayar biaya tahunan...? kampus bayar license software yang mahal itu...? PTNBH artinya ada pegawai dan dosen yang bukan ASN, tetapi diangkat dan digaji sendiri oleh kampus... gaji dosen bukan ASN ya harus tinggi... o, ya, PTNBH itu dipaksa karena masuk penilaian akreditasi... selain itu, saat ini, kampus kita selalu dibandingkan dengan luar negeri dalam kualitas/peringkat... coba googling berapa biaya kuliah di singapura... mahal banget... UKT bisa dikatakan untuk menutup biaya operasional kampus, mulai dari gaji, pemeliharaan, biaya listrik, air, dll... itu mengapa kampus harus punya bisnis agar bisa berkembang lagi... jadi rektor sekarang selain ilmu teknis juga harus bisa bisnis agar kampus bertambah pendapatannya... susah, juga, kan, wong bukan pengusaha, tetapi ilmuwan... maka, jalan tercepat ya memperbanyak mahasiswa/jurusan... tetap ingat, masih ada kampus murah, termasuk yang negeri, misalnya UT...

Warung Faiz

Ada yg lagi heboh Abah DI,tentang kasus ibu Ira Puspadewi,saya yakin abah mengikuti kasusnya,mohon di up.. Ibu Ira p,mantan direktur pt asdp kasusnya mirip seperti Pak Tom lembong,tdk terbukti memperkaya diri,cuman hukumannya terasa tdk adil bg sebagian orang... Dizaman kepemimpinan beliau,aset asdp naik sampai 47% dgn keuntungan mencapai rekor tertingginya...rasanya tdk ada yg salah dgn ibu ini. Jangan sampai kasus ini membuat orang baik ,yg punya kredibitas tinggi menjadi tdk mau lg membantu negeri ini.. "Ketika suaramu bergetar menahan amarah melihat ketidakadilan,maka kita berkawan"..Che Guevara"

Dwi Marfuji

Hampir saja anak pertama saya tak kasih nama Dahlan juga kalau laki-laki. Momen-momen saat itu ialah momen pertemuan perusuh di Jogja. Maafkan saya, tidak jadi. Pun anak kedua laki-laki yang lahir 40 hari yang lalu ditanggal 5 Oktober 2025. Bukan karena apa-apa, satu khawatir kecipratan warisan. Kedua khawatir dikunjungi, cuma ada sukun jawa disini. Judulnya diatas pun berubah jadi Dahlan Dahlan Dahlan. Dahlah. Salam hangat dari Kulon Progo-Jogja.

Johannes Kitono

Gubernur Dahlan. Kita doakan semoga Dahlan Hesegem jadi Gubernur Papua. Papua adalah anak kandung Ibu Pertiwi. Kaya sumber daya alam tapi masyarakatnya jauh dari Sejahtera. Kami orang Papua tidur diatas bumi yang penuh Emas, kata Edo Kondolangit ketika nyanyi di MAC. Jalan toll untuk sejahtera bukan hanya bangun infrastruktur. Tetapi kualitas SDM harus ditingkatkan. Dulu pernah ke kota Sorong. Siang hari anggota Dewan pakai jas minum bier di Warung. Papua adalah contoh nyata seperti Benua Amerika. Penduduk asli Indian hanya saja penonton saja. Kalau pendidikan dan infrastruktur tidak segera dibangun. Jangan kaget suatu ketika Bendera Bintang Kejora berkibar di Papua. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Runner

Talasnya pastilah terenak sedunia. Talas yang ditanam di Ibiroma. Ditanam di tanah yang sejuk udaranya. Nyaris tidak ada polusi. Kecuali polusi dari asap Toyota Hilux atau Mitsubishi Ttithon, itu juga asap 12 tahun sekali. Kapan ya dapat kiriman Talas terenak.

Liam Then

Pernah saya khayalkan, jika pemerintah pusat kumpulkan seluruh kepala suku di Papua, seperti dulu mungkin waktu Perpera. Para bapak kepala suku ini, langsung di ajak ke Tiongkok, tak usah lah ke kota tier 1-2 mereka, cukup kota tier-3 ,bukan untuk jalan-jalan, tapi untuk kasih lihat, wujud masa depan idaman untuk Papua. Kenapa jauh ke Tiongkok, kenapa tidak ke PIK atau Jaksel saja? Sederhana, anda sudah tahu jawabannya. Model seperti itu tak boleh terulang di Papua,sebelum tuntas standar tertentu kesejahteraan umum di Papua. Bilang kepada para bapak kepala suku itu : "Bapa, lihat inilah mimpi kami untuk Papua, tolong dukung dan bantu kami, karena suara bapa-bapa sekalian tentu jadi panutan di tanah Papua, kami minta bantu ajakan dan dorongan bapa, kepada seluruh saudara kita di Papua, untuk sama jiwa, hati dan badan, bangun tanah Papua" Papua harus jadi salah satu pilar besar kemakmuran Indonesia, bukan protret ketimpangan ekonomi dan pembangunan.

Dahlan Batubara

Judulnya: Dahlan Penulis: pak Dahlan Objek: Dahlan, jauh di Papua Pembaca: Dahlan Batubara, jauh di Mandailing, Sumut Hahaha...sehat selalu utk pak Dahlan Iskan. Sehat juga utk Dahlan di Papua.

Liáng - βιολί ζήτα

Pak Imau Compo, Mungkin ada baiknya juga kita mengamati dari sisi yang berbeda..... Sepertinya, "hukum-alam" yang satu ini sangat sulit untuk dibantah, bahwa segala sesuatu akan terasa mahal jikalau tidak sebanding dengan pendapatan. Dan..... peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia selama ini - belum/tidak sebanding dengan peningkatan harga-harga dan biaya-biaya, termasuk biaya pendidikan perguruan tinggi. Kinerja Pemerintah untuk hal yang satu ini belum berhasil mencapai taraf yang seimbang. Sebagai gambaran, menurut data tahun 2024 : Pendapatan Domestik Bruto per kapita di Indonesia ---> +/- hanya "sepertiganya" dari rata-rata Pendapatan Domestik Bruto per kapita Dunia. Sedangkan Biaya Pendidikan Tinggi di Indonesia jikalau dibandingkan dengan rata-rata Biaya Pendidikan Tinggi Dunia..... berada jauh di atas angka "sepertiganya" !! Oleh karena itu, tidaklah mengherankan - jikalau masyarakat menilainya "mahal"..... Pemikiran Thomas Robert Malthus sepertinya masih rada-rada kena - meski dalam aplikasi yang berbeda, bahwa "pertumbuhan pendapatan masyarakat Indonesia cenderung seperti deret aritmatika, sedangkan pertumbuhan harga-harga dan biaya-biaya cenderung seperti deret geometri".....

Muhammad Zainuddin

Usai menyerah berdialog dengan Muslim Qur'anist di Quora English, saya memilih berdialog dengan intelektual Syi'ah di Quora Indonesia. Saya bertanya: "Benarkah Anda para kaum Syi'ah mempunyai al-Qur'an yang berbeda dengan al-Qur'an kami?" Intelektual Syi'ah tersebut balas berkata: "Tahukah Anda bahwa Sahabat Nabi yang paling mengerti al-Qur'an, bernama Ibnu Mas'ud, justru MENGHAPUS... al-Mu'awwidzatayn (2 surat terakhir), yaitu surat al-Falaq dan surat an-Nas, dari musfhaf al-Qur'an versinya; alias berbeda dari mushaf al-Qur'an versi 'Utsmani / 'Utsman bin 'Affan yang menjadi al-Qur'an standar umat Islam Sunni sedunia?" Saya balik bertanya: "Mana mungkin ada Sahabat Nabi punya mushaf al-Qur'an versi sendiri yang berbeda dengan mushaf al-Qur'an versi standar 'Utsmani yang kami pegang saat ini? Dan Anda menyebut nama Ibnu Mas'ud pula. Dan Anda menuduh Ibnu Mas'ud MENGHAPUS al-Falaq dan an-Nas pula". Intelektual Syi'ah: "Kalau Anda bisa bahasa Arab, silakan baca kitab penjelasan Shahih Bukhari, karya Ibnu Hajar al-Asqalani, yang berjudul Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari, jilid 8, halaman 614. Diriwayatkan dari Imam Ahmad -- gurunya Imam Bukhari -- bahwa Ibnu Mas'ud MENGHAPUS dua surat terakhir al-Qur'an dan Ibnu Mas'ud berkata bahwa keduanya bukan bagian dari al-Qur'an! Silakan klik link >>> tinyurl.com/2-surat-terakhir ...untuk membaca teks Arabnya. Dan silakan klik link >>> tinyurl.com/nizamiyah ... untuk membaca investigasi versi Indonesianya". Saya: "..."

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@pak Ra Tepak Pol.. @pak Maman.. PAK RA TEPAK POL DAN SERAKAHNOMICSNYA.. Pak Ra Tepak Pol memang jempol. Tidak ada kata lain. Bertahun-tahun, belio seperti punya “hak paten” atas posisi pertamax di komentar CHDI. Pak MZ Arifin yang dulu langganan podium pertama pun akhirnya tersingkir pelan-pelan—digusur dengan elegan tapi tetap “sadis”. Masalahnya, Pak Ra Tepak Pol ini tidak cuma puas jadi pertamax. Belio menganut paham baru: "serakahnomics". Alirannya sederhana, yang penting semua posisi disikat duluan. Akibatnya? Para perusuh lain tidak kebagian napas. Urutan kedua yang kita sebut Dexlite—belio ambil. Urutan ketiga alias Premium—belio embat. Urutan keempat, Bio Solar—belio sapu juga, seperti saudara jauh yang ikut digelandang tanpa ampun. Padahal Dexlite, Premium, dan Bio Solar ini punya filosofi masing-masing: Dexlite itu posisi kedua, BBM premium tapi bukan yang pertama. Premium itu nomor tiga, nostalgia masa lampau. Bio Solar itu keempat: masih ikut balapan, tapi sudah ngos-ngosan manis. Tapi ya bagaimana… Kalau sudah pak Ra Tepak Pol yang main, semua jalur seperti jalan tol pribadi. Kita cuma bisa menonton—sambil ngakak.

Maman Lagi

Jangankan pertamax catur pun tak kebagian.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

WAMENA YANG BIKIN KANGEN.. Membaca Catatan Harian Dahlan hari ini, saya jadi membayangkan sebuah Papua tanpa bayang-bayang KKB dan OPM. Kalau gangguan itu hilang, sebenarnya Wamena ini kota yang sangat adem ayem. Udara 17 derajat, talas terenak se-planet Bumi, dan perjalanan “napak tilas” yang sekarang cuma dua jam—tanpa harus berpuasa mental menghadapi sungai yang bisa “marah” tiga hari. Yang menarik, geli juga membayangkan Wamena tanpa rasa cemas “tiba-tiba ada serangan”. Dengan ritme hidup yang setenang itu, mungkin turis bisa lebih banyak, penerbangan makin ramai, bahkan Hilux dan Triton bisa pensiun lebih cepat karena jalanan makin jinak. Dari cerita Pak Dahlan, Wamena itu sebenarnya magnet alami. Sejuk, jujur, dan apa adanya. Kita ini saja yang sering melihat Papua dari kacamata konflik, bukan kacamata keindahan. Kalau suatu hari damai betul-betul jadi standar, saya yakin Wamena akan berubah jadi tempat yang bukan hanya aman, tapi juga bikin kangen. Tempat yang membuat orang ingin kembali—bukan karena tugas, tapi karena rindu.

Bahtiar HS

Pak Muhammad Khurmen, Intinya ada di judul. Dahlan Dahlan. Bagaimana nama seseorang mampu menjadi sumber inspirasi bagi orang lain menamai dirinya atau anak keturunannya dengan namanya. Pastinya sesuatu banget tuh. Mudah2an karena kemuliaan dan kebaikan orang itu. Bahkan andai nekat, anaknya yg kembar yg perempuan mungkin akan dinamai Iskan jua. Biar lbh feminin bisa dikasih Iskaniwati. Atau Iskanah. Atau Iskaniyeh. Atau Iskaningrum. Apapunlah yg penting ada "Iskan"-nya. Ituuuuhhh...

ra tepak pol

@Muhammed Khurmen, paling intinya talas Papua enak dan mengeyangkan apalagi ditambah ikan goreng, rasanya luar biasa

Leong Putu

Perusuh magang dilarang banyak bertanya!

DeniK

Sudah sangat benar pemerintah memekarkan Papua jadi lima provinsi . Kini mereka bersaing untuk maju . Provinsi yang masih " memelihara" separatis akan semakin tertinggal .Papua Pantai dan Papua gunung semakin berlomba untuk maju .yang penting asing jangan di beri ruang untuk cawe-cawe memberi bantuan separatis .

Leong Putu

Semoga saya dapat oleh-oleh emas satu kilo saja. Walaupun dibungkus kresek gak masalah.

Herry Isnurdono

Ayo Abah DI bikin berseri-seri selama 1 minggu cerita di Papuanya. Sekarang Wamena ibukota Propinsi Papua Pegunungan. Abah DI cerita di Wamena aman, percayalah dilatarbelakang foto tampak anggota TNI. Dari seragam PDLnya adalah Satgas Operasi Habame (?), Panglimanya Mayjend TNI Lucky Avianto, merangkap Pangdam di Merauke. OPM kewalahan menghadapi Satgas ini. Papua itu unik. Jangan bicara Jayapura dan Sorong atau Timika. Benar yg didatangi Abah DI. Wamena. Atau Kab. Puncak Pegunungan. Ini daerah merah. Dimana OPM masih beraksi. Pembunuhan dan pembakaran sekolah atau Puskesmas. Maupun perang suku karena pilkada dll. Ayo Abah DI ikut patroli maupun berkunjung ke pos TNI. Selama ini kita hanya melihat Youtube2 milik anggota Polri/TNI yg bertugas di Kab. Puncak Pegunungan.

imau compo

Sekarang, katanya, 1/5 APBD untuk pendidikan sementara uang kuliahnya naik 5 kali (?) Mungkin gelap mata lagi? Kampus itu, sebenarnya milik mahasiswa. Gedung dan perlengkapannya dibuat utk melayani mahasiswa. Kita sdh masuk tahun ke-5 bonus demografi, lho! Jangan sampai anugerah ini jadi bencana.

Jokosp Sp

Abah sepertinya milih naik Mitsibishi Triton 4x4WD dibanding naik Toyota Hilux 4x4WD. Kalau dipelototi fotonya memang milih naik yang lebih baru. Tapi guncangannya dalam cabin lebih keras Triton dibanding Hilux. Hilux lebih lembut, nyaman dan steringnya lebih ringan. Sesuai harganya juga yang lebih mahal. Keduanya memang punya performa bagus di pengoperasian di daerah licin dan berlumpur jika dibanding produk lain yang beredar di Indonesia. Tinggal bannya ganti yang offroad type M/T - Mud Terrain agar lebih gahar di lapangan.

Jokosp Sp

Suhu yang dinikmati Abah di 17*C di Yakuhimo masih sangat nyaman jika dibanding dengan di Grasberg yang bisa -3*C sampai dengan 15*C. Atau bahkan bisa lebih ekstrim jika malam hari yang bisa -10*C, dan menyebabkan terjadinya hujan salju di 4,285 m di atas permukaan laut. Sementara tambangnya berada di bawah 1.500 meter. Jadi PISTOL Abah tidak akan banyak berguna kalau berada di Grasberg. Mau buat ngalirkan air kencing saja tiba-tiba dicari tidak terlihat keberadaannya, entah sembunyi di mana ........ :) :) :). Persis kayak posisi kepala kura-kura yang sedang tertidur pulas. Masuk ke dalam tempurungnya. Jadi kalau penduduk luar mau tetap hidup di mess, containernya ya harus tersedia pemanas ruangan. Mereka memang orang-orang yang luar biasa. Termasuk penyumbang pajak besar ke negara. Sayang pajaknya entah menguap ke mana?. Gampang menguap setelah terkena panasnya udara Jakarta.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 152

  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
  • Murid SD Internasional
    Murid SD Internasional
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • imau compo
      imau compo
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • imau compo
      imau compo
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Ja'far Syahidan
    Ja'far Syahidan
    • Ja'far Syahidan
      Ja'far Syahidan
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Ja'far Syahidan
    Ja'far Syahidan
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • yea aina
      yea aina
    • yea aina
      yea aina
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Budijani Sudartha
    Budijani Sudartha
  • yea aina
    yea aina
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • yea aina
      yea aina
    • mario handoko
      mario handoko
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Bahtiar HS
    Bahtiar HS
  • Murid SD Internasional
    Murid SD Internasional
    • imau compo
      imau compo
  • Murid SD Internasional
    Murid SD Internasional
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Muhammad Zainuddin
    Muhammad Zainuddin
    • Muhammad Zainuddin
      Muhammad Zainuddin
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Muhammad Zainuddin
      Muhammad Zainuddin
    • Muhammad Zainuddin
      Muhammad Zainuddin
    • Muhammad Zainuddin
      Muhammad Zainuddin
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Ja'far Syahidan
      Ja'far Syahidan
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • alasroban
      alasroban
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Parna Wayan
    Parna Wayan
  • Motor Listrik
    Motor Listrik
  • Tivibox
    Tivibox
    • Runner
      Runner
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • DeniK
      DeniK
    • yea aina
      yea aina
    • yea aina
      yea aina
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Wilwa
      Wilwa
  • DeniK
    DeniK
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • DeniK
      DeniK
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • DeniK
      DeniK
    • Bahtiar HS
      Bahtiar HS
  • mario handoko
    mario handoko
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Tivibox
      Tivibox
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Aku dan kita Official
    Aku dan kita Official
    • Thamrin Dahlan YPTD
      Thamrin Dahlan YPTD
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Aku dan kita Official
      Aku dan kita Official
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Akhsan Fakhrurozi
    Akhsan Fakhrurozi
  • imau compo
    imau compo
  • riansyah harun
    riansyah harun
  • imau compo
    imau compo
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • dabudiarto71
    dabudiarto71
  • Runner
    Runner
  • Liam Then
    Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Ahmed Nurjubaedi
    Ahmed Nurjubaedi
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Emha Yuslifar
    Emha Yuslifar
  • Em Ha
    Em Ha
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • mario handoko
      mario handoko
  • Sugi
    Sugi
    • DeniK
      DeniK
  • rid kc
    rid kc
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Ardi Suhamto
    Ardi Suhamto
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Ketut Bagiarta
    Ketut Bagiarta
    • Ketut Bagiarta
      Ketut Bagiarta
    • Warung Faiz
      Warung Faiz
    • Tivibox
      Tivibox
  • alasroban
    alasroban
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Thamrin Dahlan YPTD
      Thamrin Dahlan YPTD
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Kujang Amburadul
    Kujang Amburadul
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • ra tepak pol
      ra tepak pol