Geram! Kementerian, Lembaga dan Pemda Hobi Impor, Jokowi: Bodoh Banget!

Geram! Kementerian, Lembaga dan Pemda Hobi Impor, Jokowi: Bodoh Banget!

Jokowi geram dengan prilaku belanja barang Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah yang masih impor.-@Jokowi-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku geram dengan prilaku belanja barang Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah yang masih hobi impor.

Sejatinya, barang-barang yang dimpor tersebut sebenarnya bisa dan mampu diproduksi oleh tangan-tanagan pengarajin dalam negeri. 

"Indonesia bodoh masih melakukan impor itu," tegas Jokowi saat memberikan pengarahan di acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat 25 Maret 2022.

BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Anjlok 2 Persen, Imbas Gagalnya Pemboikotan Minyak Rusia

Jokowi kembali menegaskan, bahwa APBN maupun APBD hingga anggaran BUMN sebenarnya bisa memicu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

Menurutnya, hal yang paling sederhana dilakukan yakni dengan cara membeli produk-produk dalam negeri.

"Konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita, kok enggak kita lakukan. Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini," tegasnya lagi.

Menurut Jokowi, dengan melakukan impor barang-barang tersebut hanya akan menguntungkan negara-negara lain.

BACA JUGA:Italia Gagal Ikut Piala Dunia Qatar 2022, Begini Komentar Mancini...

"Duit kita, capital outflow keluar, pekerjaan ada di sana, bukan di sini. Coba kita belokkan semua ke sini, barang yang kita beli barang dalam negeri," ujarnya.

Jokowi menuturkan, dengan mulai membeli dan menggunakan produk dalam negeri maka akan menimbulkan sejumlah dampak positif. 

Salah satunya adalah investasi berdatangan hingga membuka lapangan pekerjaan baru di dalam negeri.

"Berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan, tadi sudah dihitung, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan, kalau ini tidak dilakukan, sekali lagi bodoh banget kita ini," tegasnya lagi.

BACA JUGA:UEFA Buat Aturan Baru FFP, Klub Boleh Habiskan 70 Persen Total Pendapatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: