Cincin Tak Bisa Dilepas Hingga Jari Bengkak, Pria di Tangerang Ini Datangi BPBD
Jari tangan Irfan Rifaldi bengkak gara-gara cincin tidak bisa dilepas. Foto: Riki Ferdian/FIN--
TANGERANG, DISWAY.ID--Seorang pria bernama Irfan Rifaldi (28) harus rela dibius total demi melepaskan cincin di jari manisnya.
Cincin emas yang tersemat di jari manisnya itu sudah sepekan tak bisa dilepas menghambat peredaran darah dan terjadi pembengkakan yang cukup parah.
Butuh enam petugas untuk berusaha memotong cincin tersebut namun belum membuahkan hasil, hingga akhirnya petugas media menyarankan Irfan mendapat bius total untuk dilakukan tindakan penyelamatan.
Pria warga Desa Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten itu diketahui, mendatangi BPBD untuk meminta bantuan melepaskan cincin yang membuat jarinya bengkak.
Saat datang ke pos BPBD Pasar Kemis, kondisi jari tangan Irfan sudah bengkak cukup parah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengungkapkan, korban datang ke Pos Mako Pasar Kemis, pada Kamis malam 24 Maret 2022.
Kepada petugas korban melaporkan bahwa cincin yang dipakainya tidak bisa terlepas selama satu minggu.
“Korban datang pada Kamis malam sekira pukul 11.00 Wib dan kondisi jari manisnya sudah bengkak kemerah-merahan,” tutur Munir, Jumat 25 Maret 2022.
Dilanjutkan Munir, karena di pos Pasar Kemis tidak ada alat evakuasi untuk pemotongan cincin korban selanjutnya dibawa ke Mako Curug.
Namun, karena kondisi jarinya sudah membengkak, tim dari Mako Curug memutuskan proses pemotongan cincin dilakukan di sebuah klinik di daerah kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.
“Kemudian enam orang regu Damkar bersama tim kesehatan mencoba melakukan pemotongan cincin menggunakan gerinda,” kata Munir.
Akan tetapi, lanjut Munir, karena kondisi jari korban sudah membengkak, petugas mengaku kesulitan untuk memotong cincin sampai akhirnya proses evakuasi tidak berhasil dilakukan.
“Di tempat klinik kami sempat evakuasi cincin dengan gerinda didampingi tim medis namun tidak berhasil. Mengingat kesulitan memotong cincin akibat jarinya sudah bengkak,” jelas Muni
Ia menambahkan, berdasarkan hasil rundingan pihak keluarga akhirnya diputuskan proses evakuasi pemotongan cincin tidak bisa dilanjutkan, karena korban masih trauma dan tidak mau di evakuasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: