Perang Rusia Hantui Krisis Pangan Dunia, Harga Pupuk Mahal, Petani Tak Mampu Beli

Perang Rusia Hantui Krisis Pangan Dunia, Harga Pupuk Mahal, Petani Tak Mampu Beli

JAKARTA, DISWAY.ID - Perang Rusia dan Ukraina mulai dikhawatirkan terjadi krisis pangan dunia.

Pasalnya, saat ini telah terjadi lonjakan harga pupuk yang sangat cepat.

Imbasnya, membuat petani di sejumlah negara tidak mampu membeli.

Kekhawatiran itu kerap disampaikan konglomerat Rusia. 

(BACA JUGA:MotoGP Indonesia 2022: Parade 20 Pembalap MotoGP di Jakarta, Polisi Bakal Tutup Akses Sudirman-MH Thamrin)

Mereka menilai, jika perang antara Negara Beruang Merah dan Ukraina tidak segera berhenti, maka krisis pangan bakal terjadi. 

"Beberapa pebisnis terkaya secara terbuka menyerukan perdamaian sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi pada 24 Februari, termasuk Mikhail Fridman, Pyotr Aven dan Oleg Deripaska," kata Pengusaha batu bara dan pupuk Rusia Andrei Melnichenko, dilansir dari Reuters, Senin 14 Maret 2022.

Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa menyebut, invasi Putin sebagai perampasan tanah bergaya kekaisaran.

(BACA JUGA:Logo Halal Baru Kemenag, Ketua MUI Karawang: Itu Hanya Sebuah Kaligrafi)

Akibat invasi Rusia, negara barat termasuk Uni Eropa juga memberikan sanksi kepada pengusaha asal Rusia.

Melnichenko sendiri telah dibekukan aset dan memangkas sebagian besar sektor korporasi Rusia dari ekonomi global.

Hal itu dilakukan dalam upaya untuk menghentikan langkah Putin.

(BACA JUGA:Terbaru, Fatwa MUI Pelaksanaan Ibadah di Masa Pandemi 2022)

"Peristiwa di Ukraina benar-benar tragis. Kami sangat membutuhkan perdamaian," kata Melnichenko kepada Reuters. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: