Perputaran Uang Idul Fitri Diperkirakan Capai Rp 42 Triliun

Perputaran Uang Idul Fitri Diperkirakan Capai Rp 42 Triliun

39.579 Penumpang Kereta Api Kembali Ke Jakarta-Julian Romadhon-Hirian Disway

JAKARTA, DISWAY.ID - Pelaksanaan mudik lebaran 2022 diperkirakan bakal mendorong peningkatan alur perputaran uang di daerah. Bahkan, ditaksir ada sekitar Rp 42 triliun uang yang berputar di daerah.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menyampaikan, potensi itu terjadi di berbagai sektor. Serta, mengacu pada jumlah 85,5 juta orang yang akan mudik tahun ini.

"Kita perkirakan akan terjadi perputaran uang paling sedikit Rp 28 triliun, dikisaran Rp 28-42 triliun selama libur Idul Fitri ini," kata Sarman dalam keterangannya, Senin 2 Mei 2022.

BACA JUGA:Hasil Liga Inggris Pekan ke-35: Chelsea Frutasi, Tottenham Menang

Sarman menaksir, dengan asumsi jumlah pemudik sebanyak 85 juta orang dan rata rata per keluarga 3 orang maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga. 

Kemudian, jika per keluarga membawa minimal Rp 1 juta, maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp 28 triliun.

"Jika membawa rata-rata Rp 1,5 juta per keluarga maka potensi perputaran dikisaran Rp 42 triliun. Kita menghitung angka yang moderat dan minimal, mengingat sebahagian besar keuangan masyarakat kita masih belum pulih dan belum semua mendapatkan THR," terangnya.

"Namun semangat pulang kampung akibat dua tahun tidak bersilaturahmi menjadi dorongan hati yang tidak dapat terbendung," imbuhnya.

Menurut Sarman, pada momen libur lebaran ini, jadi potensi perputaran uang terbsar. Alasannya, ada aliran dana dari kota ke daerah-daerah tujuan mudik.

Tingginya animo mudik ini, kata dia, akan menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. Ia pun menjabarkan sektor-sektor yang menyokong perputaran uang ini

"Sektor industri transportasi seperti bus, travel, rental, kereta api, kapal laut, pesawat udara diperkirakan akan mengalami omzet yang signifikan," ujarnya.

BACA JUGA:Heboh! Pria Diduga Jenderal Gatot Salat Dulu Sebelum Maksiat, Benarkah?

Sarman menuturkan, dalam perjalanan mudik baik dengan memakai kenderaan pribadi, motor dan angkutan umum akan berdampak pada sektor usaha restoran, warung makan, oleh-oleh khas daerah, kebutuhan BBM, tiket tol dan tiket penyeberangan yang ke wilayah Sumatera," sambungnya

"Sementara itu, sektor usaha di daerah tujuan mudik akan berdampak pada tujuan destinasi wisata, fashion atau baju muslim, UMKM setempat, kuliner, oleh-oleh khas daerah atau souvenir, hotel, hingga kafe," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads