Mengenang Ibu Agung Hj Fatmawati, Puan Maharani Ungkapkan Kebanggaannya

Mengenang Ibu Agung Hj Fatmawati, Puan Maharani Ungkapkan Kebanggaannya

Puan Maharani -dprri-

Fatmawati harus meminta bantuan Shimizu, orang yang ditunjuk oleh Pemerintah Jepang sebagai perantara dalam perundingan Jepang dan Indonesia. 

Shimizu lalu mengusahakannya lewat seorang pembesar Jepang yang mengepalai gudang di Pintu Air di depan bekas Bioskop Capitol.

Dengan susah payah Fatmawati akhirnya mendapatkan bahan kain itu dan menjahitnya. 

"Bendera itulah yang berkibar di Pegangsaan Timur saat proklamasi kemerdekaan Indonesia," kata perempuan pertama yang menjadi Menko di Indonesia ini. 

BACA JUGA:Presiden Jokowi: Hentikan Perang Ukraina, Tak Ada Untungnya!

Fatmawati menghabiskan waktunya untuk menjahit bendera itu dalam kondisi fisik yang cukup rentan.

Saat itu kondisi Fatmawati sedang hamil tua dan sudah waktunya untuk melahirkan putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra.

Akan tetapi Fatmawati tetap menjahit bendera itu secara berangsur-angsur dengan mesin jahit Singer yang dijalankan hanya dengan tangan saja. 

Hal tersebut dilakukan karena dokter melarang Fatmawati menggunakan kakinya untuk menggerakkan mesin jahit. 

BACA JUGA:Pria Diduga Maling Rokok Mendadak Kena Serangan Jantung Saat Lancarkan Aksinya di Swalayan Sukoharjo

Tak jarang, Fatmawati menitikkan air mata kala menjahit bendera itu.

Namun, Fatmawati tak berhenti menjahit bendera itu hingga rampung karena meyakini Indonesia akan segera merdeka dalam waktu dekat.

"Bagi saya, Ibu Fatmawati adalah sosok yang mempunyai visi dan pandangan jauh ke depan. Atas jasa Beliau, kita bangsa Indonesia memiliki bendera pusaka merah putih yang dijahit dengan tangan Beliau sendiri dan dipersiapkan sebelum Indonesia merdeka," kata Puan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: