Air Berkah Umbul Jumprit dan Makna bagi Umat Buddha Jelang Perayaan Tri Suci Waisak 2566

Air Berkah Umbul Jumprit dan Makna bagi Umat Buddha Jelang Perayaan Tri Suci Waisak 2566

Senandung ritual terdengar berkumandang di kawasan Umbul Jumprit sebagai tanda dimulainya prosesi pengambilan air berkah oleh ratusan Bikkhu, Bhikuni, dan umat Buddha Indonesia dari berbagai majelis, Minggu 14 Mei 2022.-Kemenag -disway.id

Makna Air Berkah

Tampak hadir membersemai dalam ritual pengambilan air berkah, Kabag Keuangan dan Umum Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama Triroso, para Pembimas Buddha dan tokoh masyarakat setempat.

Tampak hadir membersemai dalam ritual pengambilan air berkah, Kabag Keuangan dan Umum Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama Triroso, para Pembimas Buddha dan tokoh masyarakat setempat.

Mewakili Plt Dirjen Bimas Buddha, Triroso mengatakan pengambilan air berkah yang digelar setiap menyambut perayaan Waisak memiliki makna mendalam bagi umat Buddha di Indonesia.

”Dalam agama Buddha, tentunya kita menyambut perayaan Waisak dengan menyelaraskan alam dan air yang menjadi sumber kehidupan, kebersihan dan lambang kerendahan hati serta ketenangan dalam kehidupan,” kata Triroso usai prosesi pengambilan air berkah di Umbul Jumprit. 

”Untuk itu tradisi pengambilan air berkah ini akan tetap dilestarikan dan memaknainya bukan sekedar ritual melainkan secara esensial dari air yang perlu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,” sambungnya. 

Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Buddha lanjutnya Triroso menghimbau kepada segenap umat Buddha Indonesia untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam perayaan Waisak tahun ini.

”Pandemi belum berakhir. Mari kita tetap disipilin dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Semoga berkah para Bhanthe dan Bikkhu dapat mengakhiri pandemi di negeri ini,” harap Triroso.

Prosesi pengambilan berkah di Umbul Jumprit merupakan rangkaian ke empat menyambut perayaan Tri Suci Waisak 2566. Sebelumnya, karya bakti, bakti sosial, dan pengambilan api Dharma di Mrapen. 

Aktivitas ritual ini sempat terhenti selama dua tahun yakni 2020-2021 akibat pandemi Covid-19. Air berkah yang diambil dari Umbul Jumprit kemudian diarak menggunakan mobil dengan pengawalan polisi menuju candi Mendut untuk disemayamkan dan disakralkan.

Tiba di Candi Mendut, air berkah disambut dan diterima oleh Plt Dirjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma bersama perwakilan majelis Buddha diantaranya Walubi dan Permabudhi.

Di hadapan umat Buddha yang menyambut kedatangan air berkah, Plt Dirjen Bimas Buddha Kemenag Nyoman Suriadarma menyampaikan ucapan terima kasih atas lancarnya prosesi pengambilan air berkah di Umbul Jumprit. 

Nyoman Suriadarma menambahkan api dan air sudah diterima untuk kemudian disemayamkan.

”Air dari sisi nyata adalah sumber energi dalam tubuh. Dari aspek simbolis air ini salah satu bentuk kerendahan hati karena air mengalir selalu mencari tirik rendah," kata Nyoman Suriadarma. 

”Dan air selalu juga tidak membeda-bedakan siapa yang harus diberikan kehidupan. Itulah air yang sesungguhnya sangat universal manfaatnya sehingga kehidupan tetap berjalan sampai hari ini,” sambungnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenag

Berita Terkait