Nyamuk Nonpolitik

Nyamuk Nonpolitik

Sesekali bicara soal nyamuk. Nyamuk beneran.
 
Biar pun demo di Hongkong belum juga berhenti. Tiap hari. Sejak entah kapan itu. Bahkan Minggu lusa disiapkan yang terbesar lagi. 
 
Juga biar pun Trump masih tetap menarik. Dengan perang dagangnya, perang rasnya, dan perang dengan Irannya.
 
Pun biar Pakistan dan India bikin sejarah baru. Di perbatasan mereka.
 
Ups, biar pun dagang sapi lagi seru-serunya di sekitar monas. Sampai saling seruduk dan selentak.
 
Nyamuk tetap juga penting.
 
Terutama di kemarau seperti ini. Atau di musim panas di Amerika dan Eropa. 
 
Yang kita bicarakan ini nyamuk Asia. Yang suka menyebarkan malaria (dulu) dan demam berdarah (sekarang).
 
Kini muncul secercah hope.
 
Teorinya sudah saya baca sepuluh tahun lalu.
 
Tapi praktek di lapangannya baru saya baca kemarin: bahwa teori itu betul. Bisa diterapkan: nyamuk bisa dibinasakan. Secara total. Dengan menerapkan teori itu.
 
Uji cobanya dilakukan di dua pulau kecil. Penduduknya 2000 orang. Paling banyak penderita demam berdarahnya. 
 
Dua pulau itu di dekat daratan Guangdong. Di selatan Hongkong.
 
Dua tahun lamanya uji coba itu dilakukan. Kini nyamuk di sana hilang sama sekali. Penduduk dua pulau itu sangat senang. Meski awalnya mereka skeptis.
Itulah Pulau Sazhai dan Dadaosha. 
 
Sengaja dipilih pulau kecil untuk mengukur keberhasilannya. Letaknya juga agak jauh dari daratan. Agar tidak ada nyamuk baru yang migrasi. 
 
Selama dua tahun itu 200 juta nyamuk baru dimasukkan ke kedua pulau tersebut. Semuanya laki-laki, ups, jantan. Yang sudah dikebiri. Dalam arti sudah dimandulkan. Ilmu pengetahuan sudah bisa memproduksi nyamuk baru dalam kondisi mandul.
 
Nyamuk itulah yang jadi pacar nyamuk betina di pulau tersebut. Kepuasan seks si betina terpenuhi. Tapi tidak bisa melahirkan telur yang berisi.
 
Media di Tiongkok menyiarkan berita ini minggu lalu. Yang menjadi salah satu sumber tulisan ini. Sebagai penemuan penting para ilmuwan nyamuk. Dalam usaha memberantas penyakit demam berdarah.
 
Tidak hanya mandul. 
 
Produksi nyamuk jantan baru itu juga memperhatikan unsur seksologis. Nyamuk baru itu dibuat lebih gagah. Lebih semok. Agar lebih diincar si benita. 
 
Cara membuatnya lebih maskulin adalah: diberi makan gula. Di laboratorium itu disediakan gula. Yang ternyata disukai nyamuk.
 
Itulah sebabnya orang yang menderita gula-darah lebih banyak di gigit nyamuk. Demikian juga orang yang kadar gulanya lebih tinggi dari normal. Misalnya wanita yang lagi hamil. Yang gula dalam darahnya naik.
 
Dengan banyaknya jantan kopong lama-lama telur nyamuk berkurang. Akhirnya tidak ada pejantan baru yang lahir. Saat itulah nyamuk punah.
 
Teori seperti itu sudah lama saya baca. Tapi belum ada yang mencoba memproduksi nyamuk jantan secara besar-besaran. Juga belum ada yang menemukan bagaimana cara membuat nyamuk mandul. Pun belum ada yang mencoba menerapkan secara nyata di satu lokasi. Sampai berhasil.
 
Baru di Tiongkok inilah. Yang ilmuwannya bekerja sama dengan ilmuwan dari Michigan Amerika Serikat.
 
Selama uji coba, kapal yang mendekat ke pulau itu difumigasi. Khawatir ada nyamuk dari luar terbawa oleh kapal.
 
Kemampuan lab di Guangdong itu sendiri sudah jadi bukti. Tinggal menambah jumlah lab serupa. Dan memperbesarnya. Agar mampu melayani uji coba berikutnya: di satu pulau yang lebih besar.
 
Lab di Guangdong itu satu minggu bisa memproduksi 10 juta nyamuk jantan mandul. Diperlukan lima bulan untuk menghasilkan 200 juta nyamuk mandul untuk dua pulau itu.
 
Singapore tentu tertarik untuk menjadi satu-satunya negara bebas nyamuk di dunia. Dengan cara mengadopsi apa yang terjadi di Tiongkok. 
 
Saya tahu. Sejak saya masih muda. Singapura sangat getol memberantas nyamuk. Sampai ada gerakan kebersihan besar-besaran di sana. Sekaligus dua anak cukup.
 
Bunyinya: Keep Singapore clean. Wash your hand. Mosquito free. Stop at two. 
 
Gerakan itu berhasil untuk kebersihannya.
 
Gagal untuk pemberantasan nyamuknya. 
 
Bahkan mulai ditemukan penyakit demam berdarah di Singapura. Yang tentu sangat menghebohkan. Begitu takut orang Singapura pada nyamuk. 
 
Tidak terdengar lagi gerakan itu. Yang terdengar justru sindiran lucu. Kata-kata itu dibolak-balik. Lucu sekali. Menjadi begini bunyinya:
 
Keep mosquito clean. Stop at two, use your hand.(Dahlan Iskan)
 
 
 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 115

  • Kamerad
    Kamerad
  • yudi randa
    yudi randa
  • Rahmad Burhanudin
    Rahmad Burhanudin
  • bejo
    bejo
  • yusuf ridho
    yusuf ridho
    • Johan
      Johan
  • Iwan
    Iwan
  • Cak Taqim
    Cak Taqim
  • why
    why
  • Anak Agung Djawi
    Anak Agung Djawi
    • Win
      Win
    • Indra bin Sapto
      Indra bin Sapto
    • Solihin
      Solihin
  • Luculucuan
    Luculucuan
  • hakim
    hakim
  • hakim
    hakim
  • Dienda
    Dienda
    • noname
      noname
  • lbs
    lbs
  • lbs
    lbs
  • sri dewi
    sri dewi
    • petjoet
      petjoet
  • Djatmiko
    Djatmiko
  • Wandi
    Wandi
  • Wandi
    Wandi
  • Pam
    Pam
  • pakwind
    pakwind
  • Whatever
    Whatever
  • Mas paijo
    Mas paijo
  • sastro senen
    sastro senen
  • raden mas kucing
    raden mas kucing
    • Danang Heri Kusnanto
      Danang Heri Kusnanto
  • Saga
    Saga
  • Park oen
    Park oen
  • brand
    brand
    • Denik
      Denik
  • Pipit
    Pipit
    • Pipit
      Pipit
  • Jawa Sandho
    Jawa Sandho
  • maspri.id
    maspri.id
  • Jaka Wibawa
    Jaka Wibawa
  • anto hoed
    anto hoed
  • entahlah
    entahlah
    • Pipit
      Pipit
    • pakhoaqiao
      pakhoaqiao
  • Zulkiflu
    Zulkiflu
  • fandy lombok
    fandy lombok
  • Mito
    Mito
    • Pipit
      Pipit
  • Gunawan
    Gunawan
  • Attar
    Attar
    • Whatever
      Whatever
    • Pipit
      Pipit
    • Pipit
      Pipit
  • Happy Equestrian
    Happy Equestrian
  • Bayo
    Bayo
  • Nurkolis
    Nurkolis
    • Pipit
      Pipit
    • Pipit
      Pipit
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Fathir
    Fathir
  • Sil
    Sil
    • lbs
      lbs
  • Denik
    Denik
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Eko Purwanto
    Eko Purwanto
    • Arief
      Arief
  • Taong
    Taong
  • petjoet
    petjoet
    • Arief
      Arief
  • Suharno
    Suharno
  • mulyadi
    mulyadi
  • C 0361 K
    C 0361 K
    • cah ndeso
      cah ndeso
  • Panggiring
    Panggiring
  • Setiawan
    Setiawan
  • Rully
    Rully
  • Coco
    Coco
  • Prana
    Prana
  • Mujib
    Mujib
  • Rudianto
    Rudianto
  • I WAN
    I WAN
  • Imam
    Imam
    • Someone
      Someone
    • pakhoaqiao
      pakhoaqiao
  • Ahmad Karni
    Ahmad Karni
  • hendy
    hendy
  • Rifqi
    Rifqi
    • Hariyanto
      Hariyanto
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Mito
      Mito
  • Ramu
    Ramu
    • Parto
      Parto
  • istiqom Masykurie
    istiqom Masykurie
  • Denik
    Denik
    • Parto
      Parto
    • Denik
      Denik
    • Ronggo
      Ronggo
  • Istiqom Masykurie
    Istiqom Masykurie
    • Parto
      Parto
    • Denik
      Denik
    • Jumanji
      Jumanji