Surat Kabar Tertua Malaysia Belum Tutup, Warga Bantu Uang sampai Beras

Surat Kabar Tertua Malaysia Belum Tutup, Warga Bantu Uang sampai Beras

Utusan Malaysia salah satu koran tertua di negeri Jiran yang kini dihadapkan kesulitan keuangan. -Utusan Malaysia -Disway.id

“Tetapi untuk membantu mempertahankan kami dalam industri ini, kami membutuhkan orang untuk terus membeli kertas kami,” katanya.

Abd Aziz juga membantah tuduhan bahwa mantan partai berkuasa UMNO mengendalikan perusahaan media.

“Presiden UMNO Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi tidak pernah menelepon saya untuk menuntut hal-hal yang berkaitan dengan isi redaksi,” terangnya. 

“Umno sudah memiliki Utusan sejak tahun 1961, dan Utusan selalu berjuang untuk kepentingan rakyat. Kami tidak rasis,” tegasnya.

Dia mengacu pada headline halaman depan Utusan Malaysia setelah pemilihan umum 2013 yang berbunyi, "Apa lagi Cina mau?" (Apa lagi yang diinginkan orang Tionghoa?), ketika komunitas Tionghoa sebagian besar memilih partai-partai oposisi, dan bukan UMNO dan koalisi Barisan Nasional yang dipimpinnya.

Kepala Persatuan Jurnalis Nasional Utusan Malaysia Tawfek Abdul Razak mengatakan staf akan mendapatkan RM2.000 sebagai gaji sebagian pada Selasa malam.

Umno telah menyuntikkan antara RM1,6 juta dan RM1,7 juta untuk melunasi sebagian gaji kami.

“Masalah gaji yang belum dibayar akan segera diselesaikan setelah perusahaan melepas pabrik percetakan RM60 juta di Bangi,” katanya.

Umno menjual sebagian besar sahamnya di Utusan Malaysia setelah kalah dalam pemilihan umum pada Mei 2018 dan rekening banknya dibekukan oleh agen antikorupsi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait