Setuju BTP

Setuju BTP

BTP kini sudah menjadi ''orang dalam" BUMN. Posisinya bisa dibilang menentukan, bisa dibilang kejepit.

Tergantung pemegang sahamnya.

Secara resmi pemegang saham BUMN itu adalah Menteri Keuangan. Sedang menteri BUMN adalah kuasa pemegang saham.

Tentu kuasa pemegang saham lebih berkuasa. Selama kuasa itu belum dicabut.

Tapi baik pemegang saham maupun kuasanya sama-sama petugasnya Presiden. Yang dalam hal ini plus Wakil Presiden.

BTP adalah komisaris utama Pertamina, perusahaan BUMN terbesar di republik ini. Yakni perusahaan yang pernah masuk Fortune 500 –dengan ranking sangat bagus 122.

Siapa yang mengangkat BTP sebagai komisaris utama? Sudah tentu kuasa pemegang saham, yakni menteri BUMN. Tapi kuasa pemegang saham itu juga mengangkat direktur utama perusahaan BUMN –bukan Komut yang mengangkat Dirut.

Sudah ada pembagian tugas yang sangat jelas: komisaris utama (dan para komisaris) harus melakukan apa, direktur utama (dan para direktur) harus melakukan apa.

Berkaitan dengan ini BTP mengeluhkan banyak hal. Seperti di video yang viral itu. Salah satunya sangat saya dukung: kok pemegang saham mengganti direktur tanpa lewat komisaris utama. Kesannya seperti melangkahi dan mengabaikan.

Sebenarnya ini soal sepele: komunikasi. Secara hukum pengangkatan direksi bisa dilakukan kapan saja dan tidak harus melalui komisaris utama. Itu hak sepenuhnya pemegang saham (atau dalam hal ini kuasanya) untuk melakukan itu.

Bahwa komisaris utama dilewati begitu saja, itu soal etika. Soal sopan santun.

Lalu apa yang bisa dilakukan komisaris utama ketika merasa dilangkahi seperti itu?

Pilihan 1: diam saja. Menerima. Biar pun sambil ngomel dalam hati: kurang ajar!

Pilihan 2: Menulis surat kepada menteri BUMN agar lain kali memperhatikan sopan santun.

Pilihan 3: Ngambek, minta berhenti. Terutama kalau direktur baru itu sama sekali tidak kapabel. Atau tidak bersih.

Pilihan 4: memberhentikan sementara direktur yang diangkat itu. Hak Komut untuk memberhentikan ya, meskipun sifatnya sementara. Lalu kuat-kuatan.

Pilihan 5: mengajak semua komisaris untuk berhenti/mengundurkan diri sebagai protes.

Pilihan 6: menggugat pengangkatan itu ke PTUN.

Pilihan 7: ngomel di YouTube.

Dan masih banyak lagi pilihan lain. Misalnya menyewa dukun santet.

Bagaimana kalau seorang komisaris utama melihat praktik manajemen di perusahaan itu tidak beres? Misalnya ada orang yang sudah diberhentikan gajinya tetap tinggi?

Ia bisa menanyakan itu ke direktur utama. Bisa lewat surat, bisa dengan cara memanggil rapat. Tunjukkan bukti kesalahannya. Mintakan penjelasan.

Kalau penjelasan itu tidak bisa diterima dan direksi ngotot merasa tidak ada yang salah, komut bisa memberikan surat peringatan. Surat itu bisa ditindaskan ke pemegang saham. Dan ke YouTube –diam-diam.

Kalau kesalahan itu dianggap mendasar, komut bisa memberhentikan sementara direktur utama. Yakni kalau komut memang yakin kesalahan itu benar-benar terjadi.

Lalu kuat-kuatan.

Bagaimana kalau komut mendengar ada penawaran ke Pertamina yang dianggap kemahalan? Misalnya Rp 500 miliar untuk aplikasi tanda tangan digital?

Direksi pasti akan minta persetujuan komisaris untuk transaksi sebesar itu. Maka gampang saja: jangan disetujui. Atau minta kepada direksi untuk menawar dengan harga yang lebih murah. Kalau direksinya ngotot ya kuat-kuatan argumentasi. Jangan kuat-kuatan komisi.

Pokoknya pemborosan tidak akan terjadi kalau yang boros-boros itu tidak disetujui komisaris.

Bagaimana kalau direksi tetap melaksanakannya tanpa persetujuan komisaris?

Direksi yang normal tidak akan berani.

Direksi yang tidak normal akan berani. Tapi ini mudah menindaknya: ketika direksi minta persetujuan laporan perusahaan jangan disetujui.

Menjadi dirut di BUMN itu seperti harimau di kebun binatang. Kelihatannya berwibawa tapi tidak bertaring. Ia diawasi komut dan seluruh dewan komisaris. Juga diawasi kuasa pemegang saham. Masih diawasi pemegang saham yang sudah memberi kuasa. Lalu diawasi oleh presiden dan wakil presiden.

Masih diawasi oleh DPR. Semua atasan itu minta laporan. Di BUMN itu ada bagian yang pekerjaannya khusus bikin laporan –saking banyaknya laporan yang harus dibuat. Seolah perusahaan itu dianggap sehat kalau sudah bikin laporan.

Tidak ada pimpinan perusahaan yang atasannya begitu banyak seperti dirut BUMN.

Ke atas ia sulit sekali.

Ke bawah juga sulit.

Belum tentu para direktur di bawahnya itu loyal pada dirut. Bisa jadi di antara direktur itu suka nyelonong sendiri ke kementerian BUMN –seperti yang dikeluhkan BTP. Tanpa sepengetahuan dirut.

Bisa juga di antara direktur itu yang punya backing tokoh politik.

Saya pernah memberi posisi sentral pada semua dirut BUMN. Saya ajak dirut terpilih, untuk rundingan: siapa saja direksi yang layak diangkat. Agar kompak. Agar menjadi satu tim yang unggul.

Saya larang para direktur ke kementerian BUMN –tanpa penugasan dari dirut. Saya larang pejabat kementerian BUMN memanggil direktur tanpa seizin dirut.

Bahkan saya minta agar dirut mau lapor kalau ada komisaris yang menghambat program direksi. Sebab bukan hanya direksi yang kadang punya kepentingan sendiri. Pun para komisaris.

Tapi itulah BUMN. Tidak ada kebijakan yang bisa berjalan untuk jangka yang panjang. Selalu saja ada kebijakan baru setelah itu.

Posisi dirut pun sama dengan komut: sama-sama kejepit.

Pokoknya energi seorang direktur utama di BUMN itu lebih banyak habis bukan untuk mencari cara memajukan perusahaan.

Anehnya banyak sekali yang mau dan ingin jadi dirut BUMN. Ini agak mencurigakan: kenapa?

Seperti saya.

Aneh juga banyak yang mau jadi komut BUMN.

Seperti BTP.(Dahlan Iskan)

Tulisan Azrul Ananda edisi ke-100 di HappyWednesday.id. Menarik. Membahas bagaimana negara dengan jumlah penduduk sebesar Sidoarjo mampu berprestasi di sejumlah cabang olahraga. Slovenia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 299

  • HERMIN PRAJAYANI
    HERMIN PRAJAYANI
  • Sisi
    Sisi
    • nur
      nur
  • Sidik
    Sidik
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Ayo Waras
    Ayo Waras
    • Didi
      Didi
    • Gigi
      Gigi
  • bnudi
    bnudi
  • sisi
    sisi
  • PembacaSetia
    PembacaSetia
  • Indonesia Lebih Kaya Dari VOC
    Indonesia Lebih Kaya Dari VOC
    • Generasi Anti Micin Tapi Suka Sasa
      Generasi Anti Micin Tapi Suka Sasa
  • Leluhur Yunan Orang Indonesia
    Leluhur Yunan Orang Indonesia
    • Yunan Asli Indonesia
      Yunan Asli Indonesia
  • Nambah Satu Cak
    Nambah Satu Cak
  • fans
    fans
  • asal komen
    asal komen
  • Kristian Hutasoit
    Kristian Hutasoit
  • Donisius Menda
    Donisius Menda
  • Arjuna
    Arjuna
  • Cumi cumi pedes
    Cumi cumi pedes
    • Difi
      Difi
  • Budhi Harjo
    Budhi Harjo
  • Be heppy
    Be heppy
  • O. Nany
    O. Nany
  • Man Su.
    Man Su.
  • kakang
    kakang
    • Jack
      Jack
  • 170 koment
    170 koment
    • 270 koment
      270 koment
  • Fendi
    Fendi
  • Be heppy
    Be heppy
  • Ahlinya Ahli
    Ahlinya Ahli
  • Hendra
    Hendra
  • Marcell
    Marcell
    • Kibobi Brojolnegoro
      Kibobi Brojolnegoro
  • Kamu Komunis?
    Kamu Komunis?
    • ramungkin
      ramungkin
  • Anya
    Anya
    • Akangckp
      Akangckp
  • Whatever
    Whatever
    • Susanti
      Susanti
  • Kampretos
    Kampretos
    • Dream
      Dream
  • Heri
    Heri
    • Hera
      Hera
  • Analis Baru
    Analis Baru
  • titi
    titi
    • Panggiring
      Panggiring
    • Adi
      Adi
  • Sateii
    Sateii
  • NKRI
    NKRI
  • Tya
    Tya
  • Ridwan Husin
    Ridwan Husin
    • Panggiring
      Panggiring
    • Adi
      Adi
  • Ahoakers
    Ahoakers
    • Realone
      Realone
  • Jeye
    Jeye
    • Kholis
      Kholis
    • Karepmu
      Karepmu
    • Ajo
      Ajo
  • Jaga mulut
    Jaga mulut
  • Motivator Kuncoro Y
    Motivator Kuncoro Y
  • hartono
    hartono
    • Kholis
      Kholis
    • pandu
      pandu
  • Athena
    Athena
    • Anthena
      Anthena
  • Agoeng
    Agoeng
  • doel Parni
    doel Parni
  • Naomi
    Naomi
  • ProKkn
    ProKkn
    • Memangbeda
      Memangbeda
    • ahay
      ahay
    • Ahsan
      Ahsan
    • Olivia
      Olivia
    • Alfianto Nugroho
      Alfianto Nugroho
    • Anti Janji
      Anti Janji
  • Tukiyem
    Tukiyem
  • yes yes no
    yes yes no
  • Be heppy
    Be heppy
    • Blom250
      Blom250
  • Dwight dwayne
    Dwight dwayne
  • Kalila
    Kalila
  • Saga
    Saga
    • Bento
      Bento
    • Wong Nyasar
      Wong Nyasar
    • Ridwan Husin
      Ridwan Husin
    • Tji Koen
      Tji Koen
    • Tukiyem
      Tukiyem
    • Panggiring
      Panggiring
    • Gondrong
      Gondrong
    • Whatever
      Whatever
    • Max labay
      Max labay
    • KeluargaNKRI
      KeluargaNKRI
    • Mike
      Mike
  • Ganjar
    Ganjar
    • Dwight dwayne
      Dwight dwayne
    • Max Labay
      Max Labay
  • Aduh
    Aduh
    • Cumabahas
      Cumabahas
  • Habibie
    Habibie
  • Nunung Kristina
    Nunung Kristina
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Guntur
      Guntur
    • Asalnyeplos
      Asalnyeplos
  • Joko Wiroto
    Joko Wiroto
    • Gaduhhebring
      Gaduhhebring
    •  Din Dun
      Din Dun
  • Komut BUMN Zimbabwe
    Komut BUMN Zimbabwe
  • Odading Bulat
    Odading Bulat
    • Gaksukaterserah
      Gaksukaterserah
    • cowok tahan lama
      cowok tahan lama
  • Mang Oleh
    Mang Oleh
    • Ingatgak
      Ingatgak
  • Ajur jumm
    Ajur jumm
    • Betulsekali
      Betulsekali
  • Widi
    Widi
    • Kined
      Kined
  • didi
    didi
  • sisi
    sisi
  • Wong Mabuk
    Wong Mabuk
    • Atheis
      Atheis
    • reza
      reza
    • Kibobi Brojolnegoro
      Kibobi Brojolnegoro
    • Tidakmabuk
      Tidakmabuk
    • Fira
      Fira
    • Mohamad Arif
      Mohamad Arif
    • AnehTapiNyata
      AnehTapiNyata
  • 3
    3
  • Dian
    Dian
  • Rusdi Rasjid
    Rusdi Rasjid
    • obleh
      obleh
  • tirta
    tirta
  • Andi
    Andi
    • Fira
      Fira
  • iman
    iman
  • Miftahul
    Miftahul
  • akik
    akik
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • sam
    sam
    • Itong
      Itong
    • Komenjuga
      Komenjuga
    • omongbae
      omongbae
  • BUMN 100% go publik.
    BUMN 100% go publik.
  • Koruptor 202 Milyar
    Koruptor 202 Milyar
    • Kabut korupsi BUMN
      Kabut korupsi BUMN
  • Pak Ponidi
    Pak Ponidi
  • Syahrial
    Syahrial
    • Bento
      Bento
    • Fira
      Fira
  • Hahaha
    Hahaha
  • Nunuy
    Nunuy
    • grrr
      grrr
  • Be heppy
    Be heppy
    • Kined
      Kined
  • Denik
    Denik
    • Tersengal
      Tersengal
  • Johan TM
    Johan TM
  • Jake
    Jake
    • Denik
      Denik
    • Diyo Lukman Santoso
      Diyo Lukman Santoso
    • unlekyip
      unlekyip
    • Warsono
      Warsono
  • cak mbm
    cak mbm
  • Massudin
    Massudin
  • Tari
    Tari
  • SYAHRIL ALZAHRI
    SYAHRIL ALZAHRI
    • Momon
      Momon
    • Temmasiri
      Temmasiri
    • Takut api neraka
      Takut api neraka
  • nurk
    nurk
    • Pupuk Kandang
      Pupuk Kandang
  • nurk
    nurk
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
    • Akhmad
      Akhmad
  • Hehehehe
    Hehehehe
  • Nurkolis
    Nurkolis
    • SIti Parliah
      SIti Parliah
    • Finish seberang surga.
      Finish seberang surga.
  • Edo
    Edo
    • BukansiEdo
      BukansiEdo
    • ahman
      ahman
  • Aziz
    Aziz
    • Ulil
      Ulil
    • donwori
      donwori
    • Katrin
      Katrin
    • Komendoang
      Komendoang
    • Ujang
      Ujang
    • Hahaha
      Hahaha
    • mar
      mar
  • Bam'shary
    Bam'shary
    • Temmasiri
      Temmasiri
  • Jatwo
    Jatwo
  • Rahmat Mokoginta
    Rahmat Mokoginta
  • Denik
    Denik
    • made
      made
    • BukanDenik
      BukanDenik
  • Hendy
    Hendy
  • Yus
    Yus
  • Bagus
    Bagus
  • SMHP
    SMHP
    • SYAHRIL ALZAHRI
      SYAHRIL ALZAHRI
  • Anwar
    Anwar
    • made
      made
    • asal komen
      asal komen
  • Kegugu
    Kegugu
  • Eh
    Eh
    • Fira
      Fira
  • Hariyanto
    Hariyanto
    • Fira
      Fira
  • ASHWA
    ASHWA
  • Adhi
    Adhi
    • Otole
      Otole
  • Mikhailo
    Mikhailo
  • Parjono
    Parjono
    • BukanOtole
      BukanOtole
    • Paijo
      Paijo
  • Daz
    Daz
    • Paijo
      Paijo