Hari Ini Negara Turki Berganti Nama, Kemesraan Erdogan dengan Israel Terus Dikritik

Hari Ini Negara Turki Berganti Nama, Kemesraan Erdogan dengan Israel Terus Dikritik

Ilustrasi: Benderda Negara Turki -Pixabay/@www_slon_pics-Disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Perserikatan Bangsa-Bangsa, (PBB) menerima permintaan resmi pemerintah Turki, untuk mengganti nama negara itu secara pengucapan dan penulisan.

PBB sendiri baru saja mengumumkan terkait bergantian naman tersebut, setelah Turki mengajukan permintaan pergantian nama resmi negaranya. 

Ya, kini nama Turkiye menggantikan Turkey, sebagai nama resmi negara ini. Sejak diumumkan oleh PBB, nama baru Turki yaitu Turkiye mulai digunakan dalam berbagai bahasa dunia.

BACA JUGA:Turki Serang Markas Militer Amerika Serikat

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan, PBB menerima surat dari Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang ditujukan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres, yang berisi permintaan pergantian nama resmi negara Turki.

Menlu Turki Mevlut Cavusoglu Selasa lalu mengirim surat resmi ke PBB, dan organisasi-organisasi internasional.  

Pergantian nama Turkiye menggantikan Turkey, sebagai nama resmi negara ini bertepatan dengan peringatan 12 tahun serangan tentara rezim Zionis ke kapal Mavi Marmara. 

Sampai hari ini pun orang-orang Turki menunjukkan penentangan mereka terhadap normalisasi hubungan dengan Israel.

BACA JUGA:Turki dan Teman yang Berseberangan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selalu mengklaim mendukung rakyat Palestina melawan pendudukan dan kejahatan rezim Zionis, tapi negaranya menjalin hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Israel sejak 1949 hingga kini.

Dukungan pemerintah Turki terhadap rakyat Palestina yang tertindas sebatas kata-kata, karena Turki serta rezim Zionis intensif mengadakan pembicaraan rahasia di segala bidang.

Orang-orang Turki pada hari Rabu 1 Juni 2022 menggelar acara peringatan 12 serangan tentara Zionis ke kapal Mavi Marmara, dan memprotes normalisasi hubungan antara Ankara dan Tel Aviv.

Hubungan antara Turki dan Israel menurun ke level terendah pada 2010 setelah militer Israel menyerang kapal milik Turki, Mavi Marmara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: