Pajak Baru

Pajak Baru

INI tidak sekadar menang Pemilu. Ini perjuangan ideologi ekonomi.

Belum lagi 100 hari menduduki kursi kepresidenan Joe Biden sudah berani bersikap: naikkan pajak. Terutama untuk orang kaya.

Pun Presiden Donald Trump dulu. Belum 100 hari masa kepresidenannya sudah melakukan itu: turunkan pajak.

Itulah pembeda terbesar ideologi Demokrat dan Republik: soal teori ekonomi.

Partai Republik berteori ekonomi bisa maju kalau pajak rendah. Partai Demokrat berteori ekonomi bisa maju kalau yang kaya dipajaki lebih tinggi.

Republik berpendapat: kalau tarif pajak itu tinggi pengusaha tidak bergairah. Mereka akan lari ke negara yang pajaknya rendah.

Demokrat berpendapat: anggaran negara harus besar. Untuk bisa membiayai pembangunan besar-besaran. Dan sumber anggaran itu harus dari pajak.

Lanjutan dari ideologi itu: Republik lebih pro pengusaha besar. Demokrat lebih pro pekerja. Republik lebih menginginkan pemerintah yang kecil –jangan banyak peraturan. Demokrat ingin pemerintah ikut mengatur ekonomi.

Biden tidak perlu pencitraan. Ia tegas: pajak harus naik. Soal naik berapa persen akan dinegosiasikan dengan parlemen. Ia sendiri maunya sampai 36 persen. Dari yang sekarang 21 persen.

Belum pernah Amerika punya tarif pajak serendah sekarang. Trump sangat membanggakan sejarah yang ia buat itu. Bahkan ia pribadi, waktu itu, ingin pajak turun sampai tinggal 16 persen. Kompromi politik akhirnya sepakat di angka 21 persen.

Kompromi yang sama akan dilakukan Biden. Ia tidak akan bisa menaikkan pajak sesuai dengan keinginan idealnya. Senaik-naiknya, kelihatannya tidak akan melebihi 29 persen. Bahkan, bisa jadi, akan ketemu di angka kompromi: 27 persen.

Biden merencanakan kenaikan pajak itu akan menambah pemasukan negara sebesar USD 2,5 triliun. Itu akan cukup untuk membiayai pembaharuan infrastruktur di Amerika.

Infrastruktur itu nanti akan lebih banyak dinikmati oleh orang kaya. Karena itu sumber biayanya juga harus dari pajak. Sedang untuk golongan bawah Biden baru saja berhasil mendapat persetujuan parlemen: USD 1,9 triliun. Untuk dibagi langsung kepada keluarga berpendapatan rendah. Mereka menderita akibat Covid.

"Kita harus punya paradigma baru untuk juga menghargai kerja. Bukan hanya menghargai kekayaan," ujar Biden seperti dikutip secara luas di media Amerika.

Hasil jajak pendapat terbaru mengatakan dukungan untuk Biden memang tinggi. Mencapai 70 persen. Itu tinggi sekali. Terutama untuk langkahnya mengatasi Covid-19.

Saat dilantik Biden punya target: di 100 hari pertamanya sebagai presiden 100 juta orang Amerika divaksin. Target itu ternyata tercapai dalam 50 hari. Maka Biden menjanjikan target baru: 200 juta dalam 100 hari pertama di Gedung Putih.

Angka Covid di AS memang menurun drastis. Kemarin, misalnya, adalah yang terendah: hanya 34.000 sehari. Di zaman Trump dulu pernah 200.000/hari.

Dukungan terendah untuk Biden hanya di bidang imigrasi. Bulan ini angka manusia yang ingin masuk Amerika mencapai puncaknya. Mereka memenuhi perbatasan Amerika-Mexico: dari berbagai negara miskin di Amerika Tengah.

Mereka itu, kata pengkritik Biden, punya mimpi: Begitu Biden jadi presiden perbatasan akan dibuka. Para oposan menilai perbatasan sekarang ini dalam keadaan krisis.

Biden tidak setuju istilah krisis itu. Dari tahun ke tahun jumlah pengungsi di perbatasan selalu naik drastis di bulan Maret. Itulah, kata Biden, bulan terbaik untuk mencapai perbatasan. Tidak lagi dingin. Juga belum musim panas.

Di bidang pengendalian senjata api untuk perorangan, Biden juga kurang dapat dukungan. Sebenarnya titik kompromi hampir bertemu: semua orang tetap bebas memiliki senjata api, tapi saat membelinya harus menyertakan latar belakang hidupnya. Tinggal ada ganjalan sedikit di sini: apakah seorang ayah yang akan menjual senjata ke anak kandungnya tega mengecek latar belakang anaknya.

Dua minggu lalu memang ada dua kejadian besar di Amerika. Dua-duanya dilakukan oleh pemuda umur 21 tahun. Yang satu anak kulit putih. Satunya lagi anak keturunan Arab-Suriah.

Yang kulit putih melakukan penembakan di tiga panti pijat di dekat Atlanta. Delapan orang meninggal.

Yang keturunan Arab melakukan penembakan di supermarket di kota Boulder Colorado. Yang meninggal 10 orang –salah satunya polisi.

Yang kulit putih mengaku punya problem kecanduan seks. Yang keturunan Arab mengaku sering jadi korban bully saat di SMA. Ia lahir di Suriah. Umur 5 tahun dibawa mengungsi ke Amerika.

Dua pemuda 21 tahun itu sama-sama membeli senjata di toko dekat rumah mereka. Waktunya pun sama: 2-3 hari sebelum melakukan penembakan membabi buta.

Dua-duanya tidak ada hubungannya dengan rasisme. Atau agama. Atau ideologi. Karena itu hebohnya tidak lama.

Apalagi Biden tidak mau terpancing. Ia tetap tidak mau keluar jalur. Kenaikan pajak akan jadi perjuangan jangka pendeknya di parlemen. Ia sama dengan Trump: prihatin akan ketertinggalan Amerika di sektor infrastruktur. Yang dalam kata-kata Trump, infrastruktur Amerika itu seperti negara dunia ketiga.

Amerika belum bisa membuktikan secara nyata teori mana yang terbukti terbaik. Pergantian pemerintahan lewat Pemilu selalu membuat program tidak berjalan tuntas. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 79

  • Dwi Bambang Irawan
    Dwi Bambang Irawan
    • Blabla
      Blabla
  • Tempias
    Tempias
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Blabla
    Blabla
  • Motivator Kuncoro Y.
    Motivator Kuncoro Y.
  • wong Cilik
    wong Cilik
    • hebat
      hebat
    • Yogss
      Yogss
    • Alonso
      Alonso
  • Ferry Hariyanto
    Ferry Hariyanto
  • Tukiyem
    Tukiyem
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Tan
    Tan
  • Aryo mBediun
    Aryo mBediun
  • Habibie
    Habibie
  • Joe Biden
    Joe Biden
    • donwori
      donwori
  • Heiruddin
    Heiruddin
  • Pram
    Pram
  • Santosa
    Santosa
    • Hua hua
      Hua hua
    • joyo
      joyo
  • Tamam
    Tamam
    • Sony Ichsan
      Sony Ichsan
  • GOYUS
    GOYUS
    • Nanya
      Nanya
  • Nurkolis
    Nurkolis
    • Situmorang
      Situmorang
  • Fauzan
    Fauzan
  • Bundo
    Bundo
  • Wong cintadamai
    Wong cintadamai
  • Edi Sampana
    Edi Sampana
  • tcn
    tcn
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Suhari
    Suhari
  • Jumadi
    Jumadi
    • Alamsyah
      Alamsyah
    • Wong nganggur
      Wong nganggur
    • Dame
      Dame
    • taat pajak
      taat pajak
    • taat pajak
      taat pajak
    • Gayus T
      Gayus T
  • Teddy 98
    Teddy 98
  • Gus lurah
    Gus lurah
    • Otole
      Otole
    • Pâijô
      Pâijô
    • Pengamat
      Pengamat
    • BKT48
      BKT48
  • 02Street
    02Street
    • Mesothelioma
      Mesothelioma