Timur Ramah

Timur Ramah

PENTINGKAH penemuan teknologi STAL oleh Widodo Sucipto di bidang pengolahan nikel itu? Kok sampai ditulis 4 seri di Disway? Hampir mengalahkan VakNus dan —ini dia— Akidi Tio?

Tentu ini tidak penting –bagi Taliban. Yang lagi mengepung pejuang anti-Taliban di lembah pegunungan Panjshir.

Berita baiknya: pengepungan itu hanya untuk menekan agar mereka mau berunding. "Taliban tidak akan menyerang. Kami sudah mengampuni semua pihak yang mendukung Amerika," ujar juru bicara Taliban seperti disiarkan media di Pakistan kemarin. "Tidak akan ada perang lagi," tambahnya.

Lalu penting untuk siapa?

Anda lebih tahu. Bagi mereka yang triliunan rupiah uangnya terkubur konsesi tambang nikel tentu penting sekali.

Lebih lagi bagi yang punya cita-cita ini: Indonesia harus menjadi produsen baterai lithium terbesar di dunia. Setidaknya salah satu yang terbesar.

Demikian juga bagi mereka yang pernah punya keinginan agar Indonesia jangan lagi tergantung pada BBM impor. Penemuan Widodo Sucipto dari Hydrotech Metal Indonesia itu luar biasa pentingnya.

Kelak, power bank skala besar, mutlak menggantikan diesel. Terutama di kota-kota dan pulau-pulau seluruh NTT, NTB, Natuna, Nias, Maluku, dan setipe itu.

Rumah Anda pun tidak perlu lagi langganan listrik PLN. Diganti oleh solar cell yang dikombinasikan dengan power bank.

Dan tentu gelombang mobil listrik tidak bisa dibendung lagi.

Penemuan STAL itu baru tidak penting kalau sudah ditemukan pesaing lithium –misalnya solid state battery. Atau fuel cell. Atau apa lagi.

Keunggulan STAL temuan Widodo itu setidaknya di empat hal:

1. Biaya investasi membangun smelter menjadi tinggal sepertiga. Bahkan hanya 1/30 kalau mau investasi secara bertahap.

2. Sistemnya modul dengan skala bahan baku 600 ton/hari. Investor bisa cari penghasilan dulu dari modul pertama. Lalu menambah pabrik dengan modul kedua. Dan seterusnya.

3. Dalam dua tahun STAL sudah bisa produksi. Menghasilkan uang. Bandingkan dengan sistem lama, perlu 5 sampai 8 tahun.

4. Keunggulan lingkungan: limbah STAL kering. Bisa langsung diolah lagi. Sisa kandungan kimia tambangnya masih bisa diambil. Masih banyak. Seperti besi. Bandingkan dengan limbah sistem lama yang wujudnya seperti lumpur. Yang harus dibuang. Dalam jumlah sangat besar.

5. Lapisan tanah tambang bagian atas bisa diolah. Di sistem lama lapisan itu harus disingkirkan/ dibuang. Tebalnya bisa 6 sampai 8 meter. Eman sekali.

Kelemahan STAL: bahan bakarnya gas. Yakni untuk memanaskan kiln sampai 700 derajat Celsius.

Tapi itu juga bukan kelemahan. Secara lingkungan gas itu bersih. Bandingkan dengan sistem lama yang menggunakan batubara.

Tapi bukankah lokasi tambang nikel tidak punya jaringan pipa ke sumber gas?

Saya tahu ada sumur gas di Donggi Sonoro, dekat Luwuk Banggai. Sedikit di utara Morowali. Di seberang-jauh Halmahera. Saya pernah ke sana. Yakni ketika instalasi LNG lagi dibangun di sana. Dulu.

Dan lagi teknologi CNG kini sudah matang. Gas yang dipadatkan bisa diangkut dengan tabung-tabung besar pakai truk. Atau pakai tongkang.

Itu sudah umum. Listrik tenaga gas di pulau Bawean, misalnya, gasnya dikirim dari Gresik. Pakai kapal. Bukan pipa.

Rasanya soal gas untuk smelter STAL ini bukan lagi masalah.

Karena itu dunia akan menyambut gegap-gempita STAL. Terutama soal keunggulan lingkungan. Bukankah orang seperti Elon Musk sangat gelisah oleh isu lingkungan seperti itu?

Keunggulan itu pula yang membuat Richard Tandiono, pemilih Hydrotech Metal Indonesia (PT HMI) memutuskan untuk go public di Kanada.

Richard baru saja mendapat kesulitan. Pengusaha selalu mendapat kesulitan. Seperti Nipress yang tiba-tiba digugat pailit kreditor. Sampai sahamnya di bursa Jakarta dibekukan. "Sekarang sudah teratasi kok," ujar Richard. "Ini lagi proses mencairkan pembekuan itu," ujar Richard kepada saya kemarin.

Kesulitan, masalah dan rintangan adalah lauk-pauk harian bagi pengusaha. Mereka bisa menikmati lauk-pak seperti itu. Sambil mencari jalan keluar.

Saya punya teman yang membuat saya iba. Ia punya usaha besar. Produksi boiler untuk PLTU. Ia ingin Indonesia tidak impor boiler skala besar lagi. Tapi ia merasa produksi dalam negeri diasingkan di negeri sendiri.

Ia megap-megap. Ia mencoba bertahan selama 8 tahun. Sulit sekali. Dililit pula utang ratusan miliar rupiah. Ia pailit.

Minggu lalu saya ditelepon teman itu: agar saya ke pabriknya. Saya mengira akan melihat reruntuhan pabrik teknologinya.

Ternyata pabrik itu ramai sekali. Di sana-sini ada bangunan baru. Yang bekerja di situ 1.500 orang –hampir 100 persen perempuan.

Ia ternyata mendapatkan jalan keluar yang sangat berbeda. Ia memproduksi bahan-bahan tes PCR dan apa saja yang terkait dengan Covid-19.

Ia juga berencana akan memproduksi alat test PCR yang biayanya hanya Rp 25.000/sekali tes.

Kalau diizinkan.

Masalah ada di mana-mana. Jalan keluar tidak lari ke mana-mana. (Dahlan Iskan)

---

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di artikel Timur Darurat

Aju Y
Ditunggu tanggapan dari elon mas, semoga komen jg hari ini..

Elon Mas
Saya sangat sibuk sekali ! tapi saya sempat2 in baca disway setiap hari, topiknya sangat menarik sekali bagi saya 2 hari ini, terima kasih Abah !, Salam saya untuk Mr Jokowi dan Mr Luhut ! Hidup Nikel ! Salam baterai !

Achmad Reader
pemerintah jangan ambigu mengambil langkah. Dengan transformasi ke EV, tak terhindarkan akan banyak supplier terkait mesin bahan bakar fosil yang tutup. Khususnya yang vendor tier 1&2. Saya paham industri automotive kita dikuasai jepang yang memang di industri EV masih ketinggalan. 

Anak Alay
mohon maap , cobak di check lagi Mbah , itu Mbah Fatma  googling paké smartphone  ato  remote ac  yak ?  lha itu link nya udah gua pèjèng tinggal di klik doangan masih belon mau sahabatan sama si tatank yak Mbah ?

Babang Tamvan
Saran saya, ada tombol like dislike pada tiap kolom komentar, biar kayak youtube Pak. Jadi tau komentar paporit netijen.... Semoga project Stal Pak widodo ndak jatuh kayak nasib Stal nya boeing

Etri Adi
yg benar penyebutannya memang timbel (pb/timah hitam)  bukan timbal. Ini mirip orang yg tidak bisa membedakan ambles dan amblas.

05.Benny
sepengetahuan saya, tivi buatan jerman yang laris disini saat itu merk GRUNDIG.. karena jiran banyak yang punya, kalo saya cuma numpang nonton saja... ortu blom mampu beli.. termasuk barang mewah untuk saat itu..

Nurkholis Marwanto
Pemerintah sudah tau ada aturan menjadi kuburan inovasi. Jokowi pun juga tau. Semua membiarkan. Orang hukum bilang: wong terjadi kerugian Negara kok tidak dihukum. Orang bisa berlindung di balik hukum ini.  Bagi BPK, Kejaksaan, KPK bisa mengungkap yang demikian adalah prestasi hebat.Tanpa terobosan satu pemikiran ide, rasa2nya sulit negeri ini untuk berdikari. Semua punya ego.

Retno Sari
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga. 'K' bukan Katolik. Fakultas Jurusan Tehnik Electro (FTJE) memang paling favorit dan paling mahal uang gedungnya. 

Disway Reader
Meyakinkan orang bule sejenius elon musk itu mudah. Yg ngga mudah mencari orang indon yg mampu berdiplomasi namun memiliki passion yg sama, karena sekelaas si elon bisa menakar otak orang. Satu kutipan dia di YT: "bukan bagaimana anda menjawab pertanyaan saya, tapi bagaimana anda bisa memberikan saya pertanyaan yang benar". Nah, kebayang orang indon kalo nanya pada belepotan. Satu sisi, abah dan elon sama2 tukang pom-pom. 

Hariri Al Manduri
Pujian Abah ibarat Judaz kiss. Yg Abah puji puji pasti mati. 

AhSlam
Daripada DPR konsolidasi dan bermufakat amandemen uu presiden 3 periode atau ingin sampai modyar mending amandemen uu  ttg ristek karena sudah satu dua penemuan penemuan tekhnologi akhirnya ditampung negara lain

Disway Reader
Sepertinya perlu di kalkulasi juga pak DI. Banyak mana kuburan uang sama kuburan penelitian?biar tdk terlalu banyak berharap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 300