Harga Roti Melonjak, Pengungsi Suriah di Lebanon Terancam Kelaparan di Bulan Ramadan

Harga Roti Melonjak, Pengungsi Suriah di Lebanon Terancam Kelaparan di Bulan Ramadan

ilustrasi pengungsi Suriah-ACT-

LEBANON, DISWAY.ID-- Di LEBANON, roti adalah makanan pokok.

Selain harganya yang cukup terjangkau, roti juga cukup mengenyangkan karena mengandung karbohidrat yang tinggi.

Sayangnya beberapa pekan terakhir, Lebanon tengah menghadapi krisis roti akibat berkurangnya pasokan tepung. 

Lebanon diketahui membutuhkan sekitar 40.000-50.000 ton gandum untuk memenuhi kebutuhan pasar lokalnya. 

Negara tersebut mengimpor sekitar 60 persen kebutuhan gandumnya dari Ukraina dan Rusia. Namun, karena kedua negara tersebut tengah mengalami konflik, proses impor pun berhenti total.

BACA JUGA:Kaesang Pangarep Tolak Wacana Presiden Jokowi 3 Periode: Banyak Enggak Enaknya

Serikat pembuat roti Lebanon menyatakan, negaranya tengah mengalami krisis roti karena banyak pabrik gandum menghentikan operasinya akibat kekurangan dana. 

Seperti dikutip Disway.id dari laman resmi ACT, Hal ini membuat toko-toko roti di Lebanon kekurangan bahan, dan terpaksa menaikan harga dagangannya.

Krisis ini pun tidak hanya berdampak pada warga Lebanon, namun juga pengungsi Suriah yang ada di sana. 

BACA JUGA:Mudik Gratis 2022, Jatah Kota Tangerang 1.200 Kursi Bus

Sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah diketahui hidup memprihatinkan di negara seluas 10,452 kilometer persegi tersebut. Dengan naiknya harga roti, para pengungsi terancam kelaparan pada bulan Ramadan ini.

Padahal, sebelum krisis ini, harga pangan juga sudah mengalami gelombang kenaikan harga berkali-kali. 

Misalnya beras. Satu kilo beras yang sebelumnya tidak melebihi 3.000 pound Lebanon atau setara Rp 29 ribu kini mencapai 8.000 pound atau Rp 76 ribu.

BACA JUGA:Korban Begal Resmi Bebas Setelah Polda NTB Terbitkan SP3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: