Halmahera Utara Diguncang Gempa Bumi 5,2 SR, 101 Rumah Rusak

Halmahera Utara Diguncang Gempa Bumi 5,2 SR, 101 Rumah Rusak

Berantakan, seorang ibu melihat kondisi rumahnya usai gempa bumi yang melanda Halmahera Utara, Senin 18 April 2022. -BPBD Halmahera Utara -disway.id

HALMAHER, DISWAY.ID  - Sebanyak 69 unit rumah rusak berat, 32 lainnya rusak ringan dan 1 tempat ibadah rusak berat setelah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,2 skala richter (SR) di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Senin 18 April 2022 pukul 10.04 WIB.

Laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, menunjukkan beberapa bagian dinding rumah mengalami keretakan hingga runtuh dan jatuh ke tanah.

Di samping itu, beberapa genting juga berjatuhan. Peristiwa gempabumi dengan episentrum di 1.90 LU dan 127.82 BT pada kedalaman 10 kilometer itu telah berdampak pada 156 jiwa dari 34 KK.

BACA JUGA:Satu Jam 4 Daerah Diguncang Gempa

Gempa bumi yang berlangsung selama 1-2 detik itu juga sempat menimbulkan kepanikan warga sehingga berhamburan keluar rumah.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara mencatat bahwa cakupan wilayah yang terdampak meliputi Desa Ngidiho dan Desa Dokulamo di Kecamatan Galela Barat, Desa Towara, Desa Baratu serta Desa Simau di Kecamatan Galela.

Hingga siaran pers ini diturunkan belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Sebagai upaya percepatan penanganan gempabumi itu.

BACA JUGA:Tanggamus Diguncang Gempa, Pergerakan Tanah di 2 Kampung Meresahkan Warga

BPBD Kabupaten Halmahera Utara bersama lintas instansi terkait melakukan kaji cepat di lokasi kejadian. 

Berdasarkan indeks kajian risiko bencana InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Halmahera Utara memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi untuk potensi dampak gempabumi.

Sedikitnya ada 198.400 jiwa yang tinggal di 17 wilayah kecamatan berisiko terdampak gempabumi.

BACA JUGA:Peringatan Dini, Wilayah Maluku Dibayangi 67 Gempa Bumi

Menghadapi adanya potensi bahaya gempabumi, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga.

"Perlu diketahui bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi waktu, lokasi dan kekuatan gempa yang akan terjadi," terang Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan terulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bnpb