Demi Berdamai dengan Rusia, Ukraina Siap Jadi Negara Non-Nuklir

Demi Berdamai dengan Rusia, Ukraina Siap Jadi Negara Non-Nuklir

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membubarkan diri saja -File: Kantor Pers Presiden Ukraina-

JAKARTA, DISWAY.ID - Volodymyr Zelensky menegaskan, bahwa Ukraina siap menyandang sebagai status negara netral dan non-nuklir. 

Pernyataan ini diutarakan menjelang dialog dengan Rusia yang bakal dimulai Senin 28 Maret 2022 waktu setempat.

"Jaminan keamanan dan status netral, non-nuklir dari negara kami. Kami siap menerima ini. Ini merupakan poin yang paling penting," kata Zelensky kepada jurnalis independen Rusia, Minggu 28 Maret 2022.

"Ini merupakan poin prinsip pertama dari Federasi Rusia seingat saya. Dan sejauh yang saya ingat, mereka memulai perang karena ini," sambungnya.

BACA JUGA:Sabar Bun! Harga Kebutuhan Pokok Mulai Naik Jelang Ramadhan, Daging Sapi Tembus Rp 155 Ribu per Kg

Dapat disampaikan, Rusia memulai invasi karena kekhawatiran Ukraina masuk ke dalam aliansi pertahanan NATO. 

Moskow mendesak Ukraina untuk menyandang status netral, atau tak terikat dengan aliansi pertahanan asing.

Selain itu, Rusia juga khawatir Ukraina mengembangkan senjata nuklir. Ukraina sendiri sebenarnya sudah tak memiliki senjata nuklir sejak lama.

Namun, Rusia ingin ada kepastian hitam di atas putih. 

Zelensky pun menyatakan bahwa Ukraina siap mendeklarasikan status negara non-nuklir.

BACA JUGA:5 Resep Membuat Kolak Pisang dan Ubi untuk Hidangan Buka Puasa

Meski demikian, Zelensky menekankan bahwa kesepakatan apa pun harus diajukan kepada warga Ukraina dalam sebuah referendum.

"Jadi klausul ini adalah jaminan keamanan bagi Ukraina. Sejak mereka mengatakan itu [jaminan keamanan] untuk mereka juga, ini cukup dimengerti bagi saya, dan kini tengah didiskusikan," katanya.

"Ini masalah mendalam, tetapi saya ingin memastikan itu [jaminan keamanan] bukan hanya berbentuk selembar kertas. Jadi kami ingin mengubah kertas tersebut menjadi perjanjian serius untuk ditandatangani," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: