Sub Varian Omicron BA.2 Mengancam Indonesia, PPKM Luar Jawa Terpaksa Diperpanjang

Sub Varian Omicron BA.2 Mengancam Indonesia, PPKM Luar Jawa Terpaksa Diperpanjang

Ilustrasi: Hasil tes medis terhadap Omicron varian BA.4 dan BA.5. -Pixabay/@geralt-

JAKARTA, DISWAY.ID – Sub varian Omicron BA.2 mengancam Indonesia, setelah mewabah di Hong Kong, Korea Selatan dan Inggris. 

Kondisi ini memantik Pemerintah Pusat memperpanjang PPKM Luar Jawa. Langkah ini guna menekan sebaran yang telah terjadi di negara tetangga. 

Menko Airlangga saat Konferensi Pers PPKM secara daring menjelaskan penerapan PPKM untuk luar Jawa-Bali.

(BACA JUGA:Pemda NTT Akhirnya Punya Mal Pelayanan Publik, Tito Karnavian: Minimal Mengurangi Potensi Korupsi)

”PPKM diperpanjanga 14 hari ke depan hingga 28 Maret dengan 200 kabupaten/kota berada pada level 1,” terang Airlangga, Senin 14 Maret 2022. 

Terkait vaksinasi, kata dia, masih ada 2 provinsi yang capaiannya di bawah 70 persen yaitu Papua Barat dan Papua. 

Vaksinasi dosis 2, sambung dia masih terdapat 5 provinsi yang capaiannya di bawah 50 persen yaitu Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Maluku, dan Papua.

(BACA JUGA:Setelah Nias Giliran Kepulauan Tidore Diguncang Gempa, Kajian InaRISK 35 Kecamatan dalam Potensi Bahaya)

“Sedangkan booster seluruh provinsi luar Jawa-Bali masih di bawah 10 persen, ini perlu diakselerasi,” katanya.

Terkait dengan vaksinasi usia lansia masih ada 6 provinsi yang capaiannya di bawah 60 persen untuk dosis pertama dan untuk dosis kedua terdapat 24 provinsi dengan capaian di bawah 60 persen.

Airlangga juga membahas MotoGP yang dinyatakan telah siap dilaksanakan pada minggu depan karena vaksinasi di Nusa Tenggara Barat dosis pertama telah mencapai 93,9 persen.

(BACA JUGA:Kasus Infeksi Baru Virus Corona di China Meningkat Tiga Kali Lipat )

Untuk dosis kedua 75,1 persen dan vaksin booster telah mencapai 4,5 persen serta NTB berada pada level 1.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan sub varian Omicron, yaitu BA.2 memicu peningkatan kasus di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris. 

”Saya berharap ini tidak terjadi di Indonesia. Mudah-mudahan tidak akan melihat adanya kenaikan jumlah kasus kembali," ujar Budi Gunadi Sadikin.

Pemerintah telah melakukan sebanyak 8.032 genome sequencing. Hasilnya, porsi sub varian Omicron BA.2 memang sudah dominan di Indonesia.

Dalam rangka mencegah kenaikan kasus dan kematian, Menkes meminta agar masyarakat untuk mempercepat melakukan vaksinasi, khususnya kepada kelompok lanjut usia.

Ditambahkannya vaksinasi lengkap untuk golongan lansia di Hong Kong terbilang cukup rendah, yakni baru mencapai sekitar 26 persen.

Menkes menekankan, pentingnya untuk mempercepat melakukan vaksinasi minimal dua dosis, terutama ke para lansia untuk melindungi mereka.”Idealnya malah, tiga dosis,” katanya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 14 Maret 2022 hingga pukul 18.00 WIB capaian vaksinasi kelompok lansia untuk dosis satu di angka 77,09 persen (16,61 juta). 

Dosis dua saat ini berada di kisaran 57,53 persen atau 12,39 juta. Target vaksinasi lansia adalah 21,5 juta.

Baik Menko Airlangga Hartarto dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berharap sub varian Omicron BA.2 yang mengancam Indonesia tidak terjadi. 

Langkah PPKM Luar Jawa terpaksa diperpanjang untuk meredam sebaran yang dapat memicu gelombang pandemi mewabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenkes