Angka Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Banten Disorot Kemendagri

Angka Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Banten Disorot Kemendagri

Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro mewakili Mendagri Muhammad Tito Karnavian dalam Musrenbang RKPD Tahun 2023 Provinsi Banten di Hotel Novotel, Tangerang, Kamis 7 April 2022.-Kemendagri -

TANGERANG, DISWAY.ID - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan apresiasi atas sejumlah capaian pembangunan di Provinsi Banten. Terutama sepanjang tahun 2021 hingga semester awal tahun 2022. 

Selain itu, realisasi belanja Provinsi Banten termasuk di atas rata-rata provinsi, meskipun realisasi pendapatan masih di bawah rata-rata provinsi. Jelas ini juga menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi.  

”Pesan Pak Mendagri terhadap capaian di Banten laju pertumbuhan lebih tinggi dari nasional. Tingkat pengangguran terbuka juga semakin menurun. Namun gini ratio tingkat ketimpangan harus jadi perhatian kita bersama,” ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro dalam keterangan tertulis yang diterima Disway.id Jumat 8 April 2022.

BACA JUGA:Kisah Elena, Terpisah dengan Buah Hati, Ditinggal Suaminya Berperang dan Dipaksa ‘Layani’ Tentara Rusia

Lebih lanjut disampaikan Suhajar, rata-rata masyarakat Banten berpenghasilan Rp 36.000 per hari. Tapi ternyata masih ada 344.000 orang yang tergolong miskin ekstrem di Banten. Kemiskinan ini pula yang menjadi sorotan nasional, tidak seimbang dengan tumbuhnya pembangunan. 

”Indikator-indikator yang disampaikan Bapak Wakil Gubernur Andika Hazrumy seperti konektivitas wilayah, angka produktivitas petani, dan nelayan. Jadi kawan-kawan Bappeda, harusnya mensuplai data produk domestik regional bruto,” tandasnya. 

”Apabila ada suatu daerah yang rakyatnya mendapat di bawah 15 persen produk domestik regional bruto, maka itu rakyatnya berpotensi melakukan tindak kriminal karena kemiskinan tinggi," sambung Suhajar.

BACA JUGA:Dari KTT TechX Singapura: Ada Alat Pendeteksi Turis sampai Toilet Pengujian Narkoba

Di sisi lain, Suhajar juga menyampaikan prestasi lainnya yang berhasil dicapai Provinsi Banten. Hal itu seperti telah selesainya program strategis nasional, pembangunan tiga ruas jalan baru, jembatan Bogeg di Serang, pembangunan pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya.

”Selain itu, penanganan Covid-19 yang cukup baik di Banten, walaupun wilayahnya berdekatan dengan Jakarta yang termasuk 5 besar provinsi tertinggi kasus Covid,” ujar Suhajar.

Selain itu, Suhajar kembali mengingatkan perihal kemiskinan ekstrem, yang tercatat ada 2,3 persen. Suhajar juga mengingatkan agar persoalan stunting menjadi perhatian pemerintah setempat.

BACA JUGA:Haram Mendirikan Negara Seperti Sistem Nabi, Mengapa? Ini Penjelasan Mahfud MD

Penanganan stunting kita sudah cukup baik, tapi ini masih membutuhkan perhatian yang serius. 

”Terutama di Kabupaten Pandeglang, prevalensinya 37,8 persen menduduki posisi nomor 26 dari 246 kabupaten/kota di 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi,” tandas Suhajar Diantoro, mewakili Mendagri Muhammad Tito Karnavian dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023 Provinsi Banten di Hotel Novotel, Tangerang, Kamis 7 April 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: