Dari KTT TechX Singapura: Ada Alat Pendeteksi Turis sampai Toilet Pengujian Narkoba
Menggunakan kamera resolusi tinggi, sistem dapat mendeteksi tingkat stres dengan mengukur kemerahan pada wajah seseorang karena perubahan aliran darah dan detak jantungnya. ALPHONSUS CHERN/ST-Alphonsus Chern/ST-
SINGAPURA, DISWAY.ID - KTT TechX sudah 4 hari dihelat. Tepatnya sejak Selasa 5 April 2022 di SINGAPURA. Beragam sajian teknologi yang dipamerkan.
Tapi ada beberapa tema atau bahasan yang menjadi topik utama dalam KTT TechX kali ini. Apa saja? Salah satunya menyatukan para pemimpin pemikiran global dari seluruh dunia untuk membahas tantangan dan tren teknologi yang mampu mengubah keamanan dalam negeri.
Wah, menarik bukan?
BACA JUGA:Bos Baru Twitter Elon Musk Minta Fitur Baru, Poling Ditebar
Diselenggarakan oleh Home Team Science and Technology Agency (HTX) di kantor pusat agensi di Buona Vista, acara ini juga menampilkan teknologi yang sedang dipelajari, dikembangkan, dan diuji oleh agensi tersebut.
Inovasi ini bertujuan membantu petugas Home Team dalam memecahkan kejahatan, menyelamatkan nyawa, meningkatkan keselamatan dan keamanan publik, mengamankan perbatasan, dan menjaga data dan sistem.
Lalu apa saja yang dikembangkan dan bentuk teknologinya? berikut ini poin-poin yang didapat dari KTT TechX tersebut.
BACA JUGA:Media Sosial Shanghai Membongkar Kisah Penguncian ‘Virus China’
1. Pemindai yang mampu mengidentifikasi pendatang atau turis yang mencurigakan
Mencari orang yang mencurigakan di pos pemeriksaan bisa menjadi proses yang membosankan.
Nah, untuk membantu meringankan pekerjaan petugas Tim Rumah, HTX sedang mengembangkan sistem internal yang dapat, di masa depan, dengan cepat menyaring dan mengidentifikasi pelancong yang menunjukkan tanda-tanda kegugupan yang mungkin terkait dengan niat jahat.
Ini dilakukan dengan menggunakan sensor visual yang tidak bersentuhan fisik dengan wisatawan, seperti sensor termal dan kamera resolusi tinggi.
BACA JUGA:Reputasi Kesehatan Sri Lanka Rontok Akibat Cengkeraman Krisis Politik
Mereka mendeteksi perilaku yang tidak biasa di antara para pelancong seperti mata yang gelisah dan melotot, serta reaksi fisiologis mereka yang tidak disengaja, seperti detak jantung mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the staits time