Singapura Incar Ayam Indonesia Setelah Larangan Ekspor Malaysia, Kebutuhanya Tembus 73.000 Ton

Singapura Incar Ayam Indonesia Setelah Larangan Ekspor Malaysia, Kebutuhanya Tembus 73.000 Ton

Singapura incar ayam Indonesia setelah larangan ekspor Malaysia yang berlakukan karena adanya kenaikan harga.-Pixabay/@AndreasGoellner-Disway.id

Ismail mengatakan buffer stock juga akan disimpan di fasilitas cold storage sementara proses klaim subsidi oleh peternak akan disederhanakan.

BACA JUGA:Ruang Gerak Dito Mahendra Makin Dipersempit? Nikita Mirzani: Lain Kali Jangan Bawa-bawa Aparatur Negara!

BACA JUGA:Tak Gentar Lawan Persib, Ini Jawaban Tak Terduga Pelatih Persebaya Aji Santoso: Saya Pastikan...

Pemerintah mangungkapkan bahwa adanya kartel yang mengendalikan harga dan produksi ayam.

Malaysia Competition Commission (MyCC) sedang menyelidiki masalah ini dan penyelidikan diharapkan selesai pada Juni.

Pemerintah telah menetapkan harga eceran RM8,90 atau 2,80 dolar Singapura atau Rp 29.774 per kilogram, dan memberikan subsidi kepada peternak unggas sebesar 60 sen per kg dari 5 Februari hingga 4 Juni.

BACA JUGA:UAS Tetap Ceramah di Jonggol Sesuai Jadwal Meski Ada Penolakan Warga, Camat Kabarkan Persiapannya

BACA JUGA:Marshanda Tahu Dirinya Idap Tumor Ganas dari Sini, Sempat Konsultasi ke Rekan Dokter HIV

“Beberapa perusahaan besar tidak tertarik untuk mengajukan subsidi dan ingin pemerintah membiarkan harga ayam ditentukan oleh pasar,” jelas Ismail.

Sebuah peternakan di Melaka dikatakan telah mengeluarkan pemberitahuan bahwa pasokan akan berhenti pada 21 dan 22 Mei karena ayam tidak bertambah berat.

Peternak unggas telah memperingatkan pemerintah bahwa batas harga yang rendah jika berlangsung terus untuk ayam dan telur akan merugikan industri dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: