40 Ribu Hewan Kurban Disalurkan Dompet Dhuafa ke Wilayah 3T Hingga Luar Negeri
Dari kiri: Dian Mulyadi (Ketua Tebar Hewan Kurban DD), Eko Aris Setyawan (Peternak Mitra Kurban DD), drh. Dian Ariesiana Widiastuti (sub koordinator kesehatan masyarakat veteriner) dan Surnarsip (Kepala Ekonom The Indonesia Economic Intelligence).-Intan Afrida Rafni-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Dompet Dhuafa akan mendistribusikan 40.000 hewan kurban ke wilayah 3T (Terpencil, Tertinggal dan Tertular) di Indonesia.
Selain wilayah 3T, Dompet Dhuafa juga akan mendistribusikan hewan kurban hingga luar negeri, salah satunya Palestina.
Hal itu dikatakan Ketua Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi, saat konferensi pers di jalan Agus Salim, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 16 Juni 2022.
"Diharapkan dapat mencapai target mendristribusikan 40.000 hewan kurban ke wilayah 3T, terpencil, tertinggal dan terluar di Indonesia serta beberapa wilayah di luar negeri, sehingga kurban #JadiManfaat," ujar Dian Mulyadi.
Ia mengatakan bahwa distribusi tersebut dilakukan untuk mencegah tersebarnya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Jadi hewan kurban akan terjaga kesehatannya karena tidak melakukan perjalanan jauh," kata Dian Mulyadi.
Tidak hanya itu, untuk menambah keyakinan para donatur, mereka juga melibatkan banyak mitra.
"Kami melibatkan banyak mitra dari Dinas Kesehatan Hewan serta dokter-dokter hewan, untuk ikut terlibat dalam melakukan pemeriksaan hewan kurban di kandang-kandang kami, agar menjadi jaminan bagi para pekurban donatur Dompet Dhuafa,” papar Dian.
BACA JUGA:Viral Aksi Kelompok Remaja Setop Truk di Tol Tangerang-Merak
Ia juga mengatakan bahwa distribusi tersebut akan dilakukan secara merata guna mencerminkan kesenjangan pendapatan antar wilayah di Indonesia.
"Daging kurban harus bisa terdistribusikan dengan baik dan dibagikan ke mereka yang membutuhkan," ucap Dian.
Dia menjelaskan bahwa 40.000 hewan kurban akan didistribusikan melalui sentra ternak yang berada di bawah binaan Dompet Dhuafa dan tersebar di 12 provinsi.
Menurutnya, potensi kurban terbesar datang dari wilayah aglomerasi utama Jawa dimana mayoritas kelas menengah muslim dengan daya beli tinggi berada.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: