Tangerang Krisis Air Bersih, Sungai Cisadane Keruh dan Berlumpur
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB), Sumarya (Fin)--
TANGERANG, DISWAY.ID-- Warga Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan tengah mengalami krisis air bersih beberapa hari ini.
Warga yang mengalami krisis air bersih tersebut khususnya merupakan pelanggan dari perusahaan air minum daerah yang menggunakan sumber air dari Sungai Cisadane.
Setidaknya, ada dua perusahaan daerah yang menggunakan air baku dari Sungai Cisadane untuk melayani masyarakat dan instansi yaitu PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dan Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA:Akhirnya, Mahathir Mohamad Klarifikasi Serukan Malaysia Klaim Kepulauan Riau dan Singapura
Pasalnya, Sungai Cisadane untuk sumber air bakunya tengah keruh dan berlumpur akibat banjir serta longsor di wilayah hulu, Cisarua Bogor, Jawa Barat.
Air sungai yang menjadi sumber air baku bagi layanan distribusi air PDAM itu mengalami kekeruhan di atas 25 ribu Nephelometric Turbidity Unit (NTU).
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB) Sumarya mengatakan, kekeruhan air sungai Cisadane yang sampai ke instalasi PDAM TB akibat banjir longsor di Bogor itu sampai di atas 25 ribu NTU.
Sedangkan secara umum pengolahan air hanya mampu mengolah air dari sumber air baku sebesar 500 NTU.
“Kekeruhannya tinggi ini, informasi yang saya dapat ada banjir di daerah Bogor, sehingga terjadi penggerusan di sungai Cisadane itu sendiri, sehingga partikel air tanah yang masuk ke badan air,” kata Sumarya kepada sejumlah wartawan, Jumat 24 Juni 2022.
BACA JUGA:Refly Harun Anggap Keliru Yenny Wahid yang Tuding Cak Imin Bisanya Ambil Partai Punya Orang
Akibat dari tingkat kekeruhan air yang tinggi itu, PDAM Tirta Benteng menurunkan kapasitas produksi menjadi dari 100 persen menjadi 50 persen.
Akibatnya, lanjut dia, sejak Kamis 22 Juni 2022 pihaknya hanya mampu melayani distribusi air bersih kepada 50 persen pelanggan.
“Kita tetap upaya beroperasi 50 persen supaya masyarakat bisa tetap terlayani,” ucapnya.
Sementara, untuk pelanggan yang layanan distribusi air bersihnya terhenti, Sumarya mengaku, pihaknya melakukan pendistribusian air bersih menggunakan mobil tengki.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: