Simak! Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sunnah Sebelum dan Setelah Salat Idul Adha
Ustaz Adi Hidayat bocorkan rahasia ibadah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang mempunyai nilai yang luar biasa namun tidak bisa disamakan dengan malam malam Lailatul Qadar.--Tangkapan layar/YouTube Adi Hidayat Official
Menurutnya, sebelum salat IdulAdha ada persiapan yang disunnahkan bagi umat Islam.
"Memakai pakaian terbaik disertai wewangian. Ini berdasarkan hadist riwayat Hakim langsung dari cucunya Nabi Muhammad SAW, Al-Hasad. Telah diperintahkan kepada Kami di setiap dua hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha. Apa perintahnya? Ada yang umum dan khusus Idul Adha saja, secara umum mengenakan pakaian terbaik, secara khusus Idul Adha, 10 hari pertama pahalanya Jihad Fii sabilillah," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir dari kanal youtube Audio Dakwah.
Ustadz Adi Hidayat menambahkan, memakai baju bagus di Hari Raya Idul Fitri mendapat pahala, namun memakai pakaian bagus di Hari Raya IdulAdha bukan hanya dapat pahala biasa, namun bisa senilai jihad.
Meski disunnahkan terbaik, Ustadz Adi Hidayat menekankan bukan baju yang berharga mahal namun dari terbaik segi kehalalan mendapatkannya.
Kemudian, bagi kaum Adam memakai wewangian atau parfum yang hukumnya sunnah. Hal ini dilakukan setahun sekali saat IdulAdha bernilai pahala tinggi.
Ibadah sunnah lainnya sesuai perinta Rasulullah SAW saat Hari Raya IdulAdha adalah berkurban dengan yang terbaik dan mampu didapatkan.
"Misal anggaran Rp 3 juta, dari Rp 3 juta itu cari hewan kurban yang paling bagus, bisa domba, sapi atau kambing dilihat dari segi dagingnya bisa dimaksimalkan. Dari anggaran yang kita memiliki cari yang terbaik," paparnya.
Selain itu, hadist riwayat Ahmad menyebutkan sunnah pada Hari Raya IdulAdha adalah tidak makan terlebih dahulu sebelum shalat IdulAdha.
Perbedaan dengan Hari Raya Idul Fitri, disunnahkan makan untuk membedakan dengan hari sebelumnya di bulan puasa Ramadhan.
"Untuk IdulAdha, sunnahnya jangan dulu makan. Kapan makan dilakukan? Kebiasaan Rasulullah SAW hingga pulang salat ied, namun makna pulang disini adalah sudah meninggalkan tempat salat, misal Anda lapar saat di perjalanan dan rumah masih jauh, maka boleh makan di perjalanan," urai Ustadz Adi Hidayat.
Sesuai sunnah Nabi SAW, sepulang salat ied beliau memakan daging hewan sembelihan hasil kurban yang telah dimasak.
Itulah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dengan Hari Raya IdulAdha, yang mana Idul Fitri lebih longgar daripada IdulAdha.
Pada shalat IdulAdha, saat syuruk sudah dimulai tepatnya lewat satu tombak. Sehingga pada saat Dhuha hewan kurban sudah disembelih sehingga sudah bisa dimasak dan dikonsumsi.
Selanjutnya, termasuk sunnah berjalan ke tempat salat ied dengan berjalan. Lalu sambil bertakbir atau takbiran. Bahkan dari tanggal 1-10 Zulhijah boleh bertakbir.
Selain itu ambil jalan berbeda antara menuju dan pulang dari salat ied. Sambil menyalami orang-orang sekitar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: