Putin Teken Dekrit, Warga Ukraina Boleh Ganti Kewarganegaraan Rusia, Kyiv Murka!

Putin Teken Dekrit, Warga Ukraina Boleh Ganti Kewarganegaraan Rusia, Kyiv Murka!

Vladimir Putin,Presiden Rusia. ist-net----

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan telah meneken dekrit yang mengizinkan semua warga Ukraina dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia jalur cepat, Selasa 12 Juli 2022.

Sebelumnya, kemudahan ini hanya dibuka Rusia untuk penduduk di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.

Rusia juga memperluas jangkauannya kepada penduduk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson selatan, yang sebagian besar berada di bawah kendali Rusia.

Menurut laporan VOA, ada sekitar 18 persen populasi di daerah Donetsk dan Luhansk yang dikuasai separatis pro-Kremlin, yang menerima paspor Rusia antara tahun 2019-2022. 

BACA JUGA:SADIS! Wanita di Siantar Tewas Digorok Pacarnya, Kemaluannya Ditusuk Kayu dan Ditelanjangi, Ini Motifnya

Rusia pertama kali memperkenalkan skema paspor yang disederhanakan, kepada penduduk Republik Rakyat separatis Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur pada tahun 2019.

Pada bulan Mei tahun ini, program tersebut diperluas ke penduduk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson.

"Dekrit Putin yang baru disahkan memerintahkan agar semua warga Ukraina diberikan hak untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan Federasi Rusia dengan cara yang disederhanakan," tulis laporan The Moscow Times.  

Setai tiga uang, Kementerian Luar Negeri Ukraina dengan tegas mengutuk dekrit tersebut.

Kyiv menilai, keputusan itu sebagai pelanggaran atas kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Terlebih, naturalisasi warga Ukraina juga dianggap tidak sesuai dengan hukum internasional.

"Ukraina tidak membutuhkan kewarganegaraan Putin dan upaya untuk memaksakannya dengan paksa akan gagal," kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.

"Keputusan itu "tidak berharga" dan bukti "nafsu agresif Putin," sambungnya.

Ekspansi pasportisasi telah menambah spekulasi bahwa Moskow berusaha membangun kontrol permanen atas tanah Ukraina yang telah direbutnya selama invasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: