Rekam Jejak Kopda M sebelum Tewas Bunuh Diri, Jadi Buronan hingga Bawa Kabur Uang Mertua!

Rekam Jejak Kopda M sebelum Tewas Bunuh Diri, Jadi Buronan hingga Bawa Kabur Uang Mertua!

Kopda Muslimin dilaporkan telah meninggal dunia setelah menjadi buronan polisi dan TNI. Ia merupakan dalang percobaan pembunuhan istrinya sendiri di Kota Semarang-Tangkapan Layar/infokomando.official-Instagram-Tangkapan Layar/infokomando.official-Instagram

Lebih lanjut, menurut Lutfhi, Kopda M menyewa eksekutor untuk menghabisi nyawa istrinya. 

Disebut, lima eksekutor penembakan mendapat bayaran Rp 120 juta.

Bahkan, Kopda M melakukan transaksi tersebut saat sedang menemani istrinya yang dirawat di rumah sakit setelah ditembak.

"Korban dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit suami korban melakukan peneleponan kepada eksekutor dengan dilakukan untuk memperoleh transaksi uang hasil pelaksanaan kegiatan. Kemudian suami korban keluar di minimarket 300 meter dari rumah sakit, diberikan uang Rp 120 juta sebagai kompensasi," jelas Luthfi.

Setelah penembakan istrinya, Kopda Muslimin juga sempat mengajak pacarnya melarikan diri.

Minta Istri Ditembak di Kepala

Para tersangka mengaku dipesan oleh Kopda M untuk menembak korban di bagian kepala. 

Namun, ada pesanan khusus, yaitu jangan sampai anaknya ikut tertembak.

Hal itu diungkap oleh salah satu eksekutor saat dimintai keterangan pihak kepolisian.  

Bawa Kabur Uang Mertua

Bukan hanya menjadi otak dibalik penembakan istrinya sendiri, Kopda M juga diketahui membawa kabur uang mertuanya.

Dikutip dari Antara, salah satu pegawai yang bekerja untuk mengurus burung peliharaan Kopda M mengaku diperintahkan mengambil uang sebsar Rp120 juta dari ibu mertua sang Kopral Dua tersebut.

"Perintahnya ada uang di Ibu (mertua) Rp 120 juta diantar ke rumah sakit untuk biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang, Rbu, 27 Juli 2022. 

Setelah meminta Rp 120 juta itu, Kopda Muslimin kembali menyuruh pegawainya meminta Rp 90 juta kepada sang mertua dengan alasan pihak rumah sakit meminta biaya lebih.

Ternyata Rp 120 (juta) untuk bayar tersangka dan Rp 90 (juta) digunakan yang bersangkutan untuk melarikan diri," terang Kombes Irwan Anwar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: youtube