Ombudsman RI Bongkar Dalih Penggunaan Aplikasi MyPertamina Lewat Kajian Cepat, Hasilnya Mencengangkan
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto, menyampaikan Rapid Assesment atau Kajian Cepat pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar melalui aplikasi MyPertamina. -Hery Susanto for Disway-disway.id
JAKARTA, DISWAY.ID - Ombudsman RI menyampaikan rapid assesment atau kajian cepat efektivitas aplikasi MyPertamina yang disarankan dewasan ini oleh Pertamina.
Hasilnya mencengangkan. Aplikasi MyPertamian adalah bagian dari upaya pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Sayangnya rakyat kecil alias wong cilik yang menjadi korbannya.
Kajian cepat itu dilakukan secara serempak di 31 provinsi melalui 31 Kantor Perwakilan Ombudsman se-Indonesia kecuali Provinsi NTT, Papua Barat dan Kepulauan Riau.
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto, mengatakan bahwa kajian cepat yang dilakukan tersebut merupakan perwujudan fungsi pencegahan yang diamanatkan dalam Pasal 7 huruf g Undang-undang Nomor 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman RI.
Kajian Cepat atau Rapid Assessment dilaksanakan dengan mewawancarai langsung 781 responden di 31 provinsi se-Indonesia yang tersebar di 38 kota dan 6 kabupaten melalui SPBU yang ditugaskan dalam aplikasi MyPertamina.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling. Responden yang disurvei merupakan pengendara mobil pribadi di bawah 1500 cc, pengendara angkutan umum, pengendara angkutan barang dan pengendara sepeda motor di bawah 250 cc.
Sebanyak 66 responden dari petugas SPBU yang diambil dari sampel SPBU yang mendapatkan penugasan implementasi aplikasi MyPertamina.
Dari Kajian Cepat yang dilaksanakan tersebut, Ombudsman RI menemukan beberapa fakta lapangan, antara lain sebagai berikut:
1. Mayoritas responden di SPBU lokasi survei merupakan pengguna BBM bersubsidi jenis Pertalite (76,4%) dan Solar (21,4%) jumlahnya lebih banyak dibandingkan pengguna jenis BBM lainnya.
2. Mayoritas responden (82%) adalah pekerja dengan penghasilannya berkisar antara <500.000 sampai dengan 4,5 juta rupiah. Hal tersebut menunjukan bahwa responden konsumen SPBU didominasi oleh golongan masyarakat menengah ke bawah.
3. Mayoritas responden (67,1%) mengetahui informasi mengenai rencana kebijakan pemerintah untuk pembatasan BBM Bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.
4. Mayoritas responden (58,5%) tidak mengetahui alasan mengapa pemerintah berencana membatasi kuota BBM bersubsidi. Mayoritas responden (72,9%) belum mendaftarkan diri dalam apilkasi Mypertamina (online/offline).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: