Seorang Santri Ponpes Darul Qu'ran Lantaburo Tewas Dikeroyok Senior, Begini Awal Mulanya
Ilustrasi. Santri Daarul Quran Lantaburo tewas dikeroyok senior--
TANGERANG, DISWAY.ID-Polres Metro Tangerang Kota mengamankan 12 pelaku pembunuhan terhadap seorang santri berusia 13 tahun, berinisial RAP di Pondok Pesantren Darul Qur'an Lantaburo Cipondoh Kota Tangerang.
12 santri tersebut mengeroyok seorang santri berusia 13 tahun hingga akhirnya tewas, Sabtu 27 Agustus 2022.
Peristiwa ini berawal dari masalah sepele, yakni korban membangunkan salah satu senior untuk salat subuh. Cara membangunkanya itu dinilai senior tidak sopan karena menggunakan kaki.
BACA JUGA:Satu Orang Jadi Tersangka Kasus Meninggalnya Santri Ponpes di Tangerang
Alhasil, korban dipukul, diinjak ditendang hingga terluka parah hingga nyawanya tidak terselamatkan.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, peristiwa pengeroyokan diawali adanya keributan antara seorang pelaku berinisial AI dengan korban.
Menurut Zain, motif pelaku mengeroyok korban lantaran korban dianggap tidak sopan membangunkan pelaku yang merasa senior menggunakan kaki.
BACA JUGA:Santri Daar El-Qolam Ditemukan Tewas dalam Kamar, Orangtua Minta Otopsi
Pelaku AI kemudian meminta pelaku lainnya untuk mengeroyok korban. “Pelaku AI memprovokasi pelaku lainnya. Kemudian mereka bersama-sama mengeroyok korban hingga meninggal dunia,” ujar Zain dalam keterangan tertulisnya, Minggu 28 Agustus 2022.
Saat itu, korban yang sedang mengaji kemudian ditarik kedalam kamar oleh para pelaku yang langsung mengeroyok korban. “Korban dipukul, ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku sehingga mengakibatkan korban jatuh pingsan di lokasi,” jelasnya.
Menurut Zain, korban yang mengalami luka-luka usai dikeroyok sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih, Cipondoh. Namun nyawanya tak tertolong. “Korban mengalami lebam di wajah, kepala dan dada serta keluar darah di hidung dan buih di mulut. Untuk penyebab kematian, saat ini sedang dilakukan autopsi terhadap korban,” tegas Zain.
Menurut Zain, kasus ini sudah ditangani Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Sat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota. Para pelaku dan saksi yang dibawa ke Mako Polres Metro Tangerang Kota sesang dilakukan BAP (Berita Acara Penyidikan).
Sementara itu, Pesantren Darul Quran Lan Taburo yang didirikan Yusuf Mansur mengkonfirmasi bahwa peristiwa pengeroyokan tidak terjadi di tempat mereka.
“Kami menyatakan bahwa kejadian tersebut bukan di Pesantren Tahfiz Daarul Quran yang didirkan Ustaz Yusuf Mansyur,” tulis keterangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: Radar Banten