Asnawi Mangkualam Dipuji Pelatih, Elkan Baggott Disudutkan

Asnawi Mangkualam Dipuji Pelatih, Elkan Baggott Disudutkan

Punggawa Timnas Indonesi Elkan Baggot.-Foto: PSSI-Disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Harris menilai Elkan Baggott masih mempunyai kelemahan dalam menghindari pengawalnya di saat bertahan maupun menyerang. Penuturan ini disampaikan Manajer Gillingham Neil Harris.

 

Ia menilai Elkan Baggott masih harus banyak belajar setelah mencetak gol perdananya di persepkabolaan profesional Inggris ketika bermain imbang 1-1 melawan pemucak klasemen sementara League Two Inggris, Stevenage, akhir pekan kemarin.

Baggott menciptakan gol tersebut melalui tandukan menyambut tendangan bebas Will Wrightyang tak bisa dibendung kiper Taye Ashby-Hammond saat Gillingham tertinggal dari tamunya di Stadion Priestfield.

Harris mengungkapkan, jajaran pelatih selama ini sering memberi masukan kepada Baggott mengenai keunggulan postur raksasanya dalam melakukan duel di udara, terutama dalam hal set-piece.

Keputusan menjadikan Baggott sebagai starter dibandingkan Ryan Law disebabkan Harris menginginkan sektor pertahanan ditempat pemain berpostur besar. Itu juga yang membuat Harris menempat pemain berpengalaman Cheye Alexander untuk mendampingi Baggott.

“Tidak ada yang salah dari Ryan. Kami memang menginginkan yang [pemain berpostur] lebih besar. Memainkan Elkan sangat penting, dan dia bermain sangat bagus melawan John Akinde pada Selasa malam (di EFL Trophy). Saya memilih pengalaman Cheye Alexander di sektor kiri dibandingkan Ryan yang masih muda,” jelas Harris dilansir Disway.id dari Goal, Rabu 19 Oktober 2022.

“Saya pikir prosentase sundulannya (Baggott) merupakan yang tertinggi di divisi ini (League Two), dia berada di papan atas. Dia belajar kekuatan utamanya itu, pemilihan waktu. Dia tidak perlu menyundul bola sejauh 40 yard (36,5 meter) seperti Max (Ehmer). Tapi dia sering mendapat sentuhan pertama,” paparnya.

Harris menambahkan, sekarang yang perlu diperbaiki Baggott adalah tentang penempatan posisi, serta melepaskan diri dari kawalan penjaganya, baik saat menjaga pertahanan maupun saat ikut membantu penyerangan.

Sang manajer mencontohkan kekalahan Baggott saat berduel di udara dengan Danny Rose, sehingga penyerang Stevenage itu mampu mencetak gol melalui sundulan. Kendati demikian, Harris menganggap Baggott mempunyai masa depan yang cerah, mengingat usianya masih muda, 19 tahun.

“Sering kali ketika bola masuk ke dalam kotak, dia selalu tidak memulainya di posisi yang tepat untuk menghindari pengawalnya, tidak selalu berada di sisi buta seseorang, tidak selalu membiarkan dirinya mencari kesempatan terbaik untuk menghindar dari pemain lawan. Saya pernah bilang ke dia, saya bisa mematikan pergerakannya,” beber Harris.

“Namun ini adalah tentang seorang pemain muda tak berpengalaman yang sedang mencari jalannya. Dia sudah bekerja beras di dua kotak, baik dari sisi sundulan bertahan dan menyerang. Saya pikir kita bisa melihat kekecewaan Elkan dengan terciptanya gol ke gawang kami. Tapi dia meresponsnya dengan cara yang brilian,” paparnya.

Dipuji Tapi Dibayangi Cedera Otot

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: