Hasil Otopsi, 1 Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Tidak Makan Beberapa Hari Menjelang Kematian
Empat Orang Ditemukan Tewas Dalam Satu Rumah Di Kalideres-Andrew Tito-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Pihak kepolsian telah menyebutkan hasil otopsi empat jenazah yang ditemukan tewas mengering di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis 10 November 2022.
Hasil otopsi tersebut diketahui bahwa tidak ditemukan sisa makanan pada lambung korban.
BACA JUGA:Atlet Andalan Kalsel: Energen Champion SAC Efektif untuk Cari Bibit Atletik
BACA JUGA:PASI Sumut: Kami Sudah Rindu Kompetisi Seperti Energen Champion SAC Indonesia
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce yang menduga keempat korban tidak makan selama beberapa hari sebelum akhirnya tewas.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ujar Kombes Pasma ditemui kepada wartawan, Jumat 11 November 2022.
BACA JUGA:East Java Qualifiers Tuntas, Berikut Peserta yang Lolos ke National Championship
BACA JUGA:Mesti Tahu, Begini Cara Membedakan Aki Baru dengan Aki Rekondisi
Atas dugaan korban tewas akibat kelaparan, Kombes Pasma mengatakan, dokter forensik RS Bhayangkara Polri hingga kini masih memeriksa organ lainnya, untuk temukan indikasi lainnya yang mengakibatkan korban tewas.
"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," jelasnya.
BACA JUGA:Keanehan Bjorka Muncul di Tengah-tengah Kasus dan Isu Besar di Indonesia, Kenapa?
BACA JUGA:Ingat! 12 November 2022 Diperingati Sebagai Hari Ayah Nasional
Menurut Kombes Pasma, hasil autopsi juga ditemukan fakta bahwa keempat orang tersebut tewas sejak 3 pekan lalu, namun dengan waktu kematian yang berbeda.
"Berdasarkan keterangan forensik bahwa kematian ini dari 3 minggu yang lalu. Jasad bapak (Rudiyanto), ibu (Margaretha), dan iparnya (Budyanto) semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: