PT GNI Buka Suara soal Bentrok Antar Pekerja di Morowali: Singgung soal Keberlangsungan Investasi?

PT GNI Buka Suara soal Bentrok Antar Pekerja di Morowali: Singgung soal Keberlangsungan Investasi?

Bentrok antar pekerja TKA China dan Lokal di lokasi pabrik smelter di Morowali-istimewa/Tangkapan layar video twitter@alfajri221810-Tangkapan layar video twitter@alfajri221810

Pemerintah Setempat Harus Tanggungjawab

Presiden Partai Buruh Said Iqbal ikut berkomentar terkait peristiwa kerusuhan yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri atau PT GNI

Menurutnya, peristiwa kerusuhan antar pekrja ini adalah tanggungjawab dari pemerintah daerah setempat.

"Kami minta Disnaker dan Bupati Morowali Utara bertanggungjawab terhadap kerusuhan itu," kata Said kepada wartawan, Senin 16 Januari 2023.

"Utamanya soal pengupahan yang selama ini dijalankan oleh perusahaan tambang nikel asal Cina tersebut," sambungnya.

Said  menilai, telah terjadi kelalaian penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di perusahaan tersebut yang menyebabkan dua pekerja tewas.

"Harus dievaluasi oleh pihak pemerintah daerah. Pihak-pihak yang terlibat harus diusut tuntas," ujarnya.

BACA JUGA:Layanan Baru BPJS di Rumah Sakit, Ada Pelayanan Obat Kronis

Di sisi lain, kata Said, upah yang terlalu murah di perusahaan tambang raksasa asal Cina itu juga menjadi persoalan lain lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah setempat.

"Perusahaan nikel terbesar di dunia dari Cina itu membayar upah hanya Rp 3,6 juta, murah sekali upahnya. Padahal output produksinya triliunan," kata Said.

Menurut Said, Indonesia merupakan penghasil nikel nomor satu di dunia, bahkan bos twitter Elon Musk berencana akan memanfaatkan itu untuk produksi mobil Tesla.

"Kalau Tesla di Indonesia, itu nikelnya dari Morowali Utara, masa naik upahnya Rp 75 ribu per bulan, memalukan sekali," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: