Turun Gunung

Turun Gunung

Prof Dr Puruhito.--

COVID selesai, profesor senior harus turun gunung lagi. "Hari ini saya operasi bedah jantung ke-3 sejak diminta turun gunung lagi 11 Januari lalu," ujar Prof Dr Puruhito, kemarin. November depan usia Prof Ito genap 80 tahun.

Berarti tiap dua hari Prof Ito turun gunung. "Jadwal saya ke depan tiap dua atau tiga hari operasi," katanya.

Operasi yang ditugaskan kepada Prof Ito adalah yang punya nilai pembelajaran. Kalau operasinya biasa-biasa saja tidak perlu beliau.

Ada pelajaran tambahan dari operasi kemarin: benang yang diperlukan tidak ada. Yakni benang ukuran 4.0. Yang ada ukuran lebih kecil, 5.0. Lalu apa yang harus dilakukan: harus lebih hati-hati. Bagaimana cara hati-hati: calon dokter bedah jantung dapat penjelasan dari Prof Ito.

Di operasi kedua pasca Covid, ada pelajaran dadakan juga: setelah jantung dibuka, ditemukan juga tumor di dalamnya. Meski itu tidak ada dalam rencana operasi, tumor itu harus dibuang: bagaimana membuang tumornya.

Kalau sebatas tidak ada benang ukuran tertentu masih bisa dicarikan jalan keluar. Tidak perlu menunda operasi. Tapi kalau menjelang operasi tidak tersedia obat, ya harus ditunda.

Maka bertambahlah persoalan reformasi kesehatan: jumlah dokter spesialis, ketersediaan obat dan peralatan.

Untuk obat dan pendukung yang diperlukan operasi jantung, misalnya, 90 persen masih impor. Itemnya begitu banyak. Pelayanan kepada pasien tidak hanya soal ketersediaan dokter spesialis tapi juga obatnya.

Lalu soal alat. Salah satu penyebab mengapa spesialis berkumpul di kota besar adalah kelengkapan alat. Dokter itu tidak hanya perlu gaji besar. Tapi juga kepuasan dalam mempraktikkan ilmunya.

Saya jadi ingat dokter Boyke, ahli ginjal. Ketika diminta pindah ke kota kecil, yang ia tanyakan tidak hanya gaji. Tapi juga apakah kota tersebut mau membelikan alat yang ia inginkan. Yang di kota sebesar Surabaya pun, saat itu, belum punya.

Begitu Gubernur (waktu itu) Awang Farouk membelikan alatnya, Boyke langsung pindah ke Samarinda. Orang Surabaya seperti istri saya pun harus operasi ke Samarinda. Untung bisa sekalian pulang kampung.

Jadi Menkes Budi Sadikin harus menyediakan begitu banyak alat untuk begitu banyak spesialis di  begitu banyak kota kecil. Dan Menkes sudah menyanggupinya.

Rupanya kalangan dokter sudah semakin kompak: mendukung reformasi kesehatan. Orang seperti Prof Dr Ario Jatmiko (72 tahun) ahli  kanker senior itu, menulis dukungan yang sangat rinci. Termasuk soal memperbanyak spesialis lewat hospital based. Bahkan lebih hebat lagi: spesialis bedah jangan sampai mengusir bedah umum. Misalnya untuk operasi payudara. Bisa dilakukan dokter bedah umum yang cukup  dilatih secara khusus.

Maka, kata Prof Miko, harus dibedakan antara pendidikan dan kursus. Pendidikan itu untuk urusan karakter. Termasuk pendidikan spesialis. Kursus untuk meningkatkan keterampilan.

Prof Dr Siti Fadilah pun memberikan dukungan yang rinci. Mantan menteri kesehatan yang kritis itu punya mantera: kekurangan dokter spesialis adalah nyata, kekhawatiran terjadi kelebihan dokter tidak harus dikhawatirkan.

Bahkan Siti Fadilah langsung saja: setujui RUU Kesehatan. Kekurangan dokter spesialis itu akan teratasi.

Bagaimana dengan dokter lulusan luar negeri? Orang seperti Prof Puruhito dan Ario Jatmiko tidak punya problem apa-apa. Keduanya pulang dari luar negeri sebelum aturan adaptasi dan ujian ada. Dan lagi keduanya adalah perintis di bidang masing-masing.

Covid sudah selesai. Selamat turun gunung ramai-ramai.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 19 Januari 2023: Tri Dharma

 

Arala Ziko

ketika membaca salah satu kalimat yg menerangkan anak2 pak Ong gk mau jadi ketua, sy sedikit tersentak, kok beda sekali dengan agama lapak sebelah yg seteru sama bapaknya gara gara gereja. mungkin mereka lupa, Tempat ibadah hanyalah wadah, namun tempat ibadah sesungguhnya ada di dalam hati, pikiran dan perilaku manusia.

 

Komentator Spesialis

Kalau alasannya kurang kompeten, sudah benar. Karena pada akhirnya semua harus dikelola secara profesional dengan kompetensi. Walaupun itu atas nama agama. Muhammadiyah misalnya, tidak mengenal pengelolaan atas aset ummat secara turun temurun. Hanya mereka yang kompeten dan jujur yang layak menerima beban amanat. Makanya tidak mengenal istilah "gus". Memang apa jaminan keturunan ? Wong anak Nabi saja bisa kafir kok. Contoh anak Nabi Nuh AS.

 

Jhel_ng

Ada banyak konflik yang terjadi. Kadang yang bisa menyelesaikan hanyalah sang waktu. Atau justru sang waktu lah yang memulai babak baru. Dalam setiap konflik kita berpikir kenapa bisa terjadi. Bagaimana itu terjadi. Jika sudah terlalu rumit, putuskan saja. Itu memang teori lama. Atau sekedar memutuskan untuk menggertak. Gertak sambal? Orang justru suka sambal. Selamat memeringati Hari Raya Imlek bagi yang akan merayakannya.

 

Jimmy Marta

Ketua organisasi itu perlu orang paling kaya di kelompok itu. Terutama untuk organisasi non keagamaan. Kalau yg kaya itu tidak bersedia, pilihan jatuh ke urutan berikut. Yg paling berkuasa, alias yg jabatannya paling tinggi. Ini berguna agar gk ada anggota yg berani macam2. Sebab yg dua itulah yg gk bisa dilawan. Kalau yg ketiga itu pasti gk boleh dipilih sbg ketua. Kecuali ketua untuk sesama alumninya saja...

 

Everyday Mandarin

Saya dari kecil sembahyang kelenteng. Izin serta komentar. Zaman Orba, kalau isi formulir, ditanya orang, "Apa agamamu?" Seperti kalkulator yang sudah diprogram, jawabnya, "Buddha (佛教" fojiao)". Itu zaman Orba. Untuk "agama" Tri Dharma, tak bisa tidak dikaitkan dengan Taiwan. Karena bisa dibilang Taiwan pusatnya Tri Dharma. China malah tidak krn byk yg ateis akibat jadi salah satu syarat Partai Komunis. Walau ga semua ya. Di Taiwan, mayoritas rakyatnya juga sembahyang di kelenteng. Dewanya sama sprt kelenteng² yang sering kita kunjungi di berbagai kota di Indonesia. Yang di Indonesia setelah zaman Gus Dur disebut agama Konghucu (儒教: rujiao). Walau kelenteng ybs ga ada patung Kongzi (孔子: Kongzi, nama Confucius dalam Mandarin), di Indonesia tetap disebut agama Konghucu. Krn orang² Taiwan, jika kelentengnya ga ada patung Kongzi, itu disebut agama Tao (道教: daojiao). Dan memang itulah yang mayoritas kita dengar dari orang Taiwan yang sembahyang di kelenteng. Agamanya apa? Tao. Bukan Konghucu. Apakah terjadi salah kaprah di Indonesia sini? Entah. Mgkn ada petinggi² Konghucu yang bisa menjelaskan detailnya. Asumsi saya pribadi: Bisa jadi di zaman Gus Dur, petinggi agama Konghucu yang duluan mendaftarkan ke pemerintah spy diakui sebagai agama. Sementara petinggi agama Tao tidak. Akhirnya pemerintah pun hanya mengakui Konghucu sbg agama resmi. Dan semua orang yang sembahyang di kelenteng Tao, akan menyebut dirinya beragama Konghucu juga. Maafkan jika asumsi ini sepihak.

 

Giyanto Cecep

sila ke-3 Pancasila itu jelas tegas " Persatuan Indonesia " .. tapi di Indonesia hampir semua organisasi tidak ada yang bersatu .. pun organisasi bercorak " agama " .. yang sepertinya tidak ada keuntungan duniawi .. karena semua mengusung hal-hal " ukhrawi " .. apa mungkin alam akherat itu juga lebih dari satu ? ..

 

yoming AFuadi

Sepertinya ada keinginan terpendam Abah yang tidak/ belum kesampaian, makanya ada orang yang punya 4 istri ditulis bukan untuk poligami tapi untuk mistis. Mengingat Abah orang yg religius, maka sah saja kalau tidak perlu punya 4 istri, cukup 1 saja. Tabik.

 

Johannes Kitono

Ongko Prawiro ( alm ) beristeri 4 dengan 39 orang anak. Pasti manusia super dan tidak dicap poligami. Alasan beristeri kedua, ketiga dan keempat demi keselamatan mereka. Alasan yang sangat manusiawi walaupun tidak tercantum di UU Perkawinan 1974 yang katanya di endorse oleh Ibu Tien Soeharto. Ada konglo ( alm ) yang juga beristeri lebih dari satu dengan alasan bisnis. Menurut suhu atau konsultan hongsui, dengan melihat shio dan ngohengnya. Bisnis konglo ini akan semakin berkembang paralel dengan jumlah isterinya.Nah berbahagialah konglo tsb menikmati kekayaannya tanpa ada kendala baik dari isteri perdana maupun isteri selanjutnya.Ketika terjadi krisis 1998, total hutang grup konglo ini US$,13,7 mily. Jadi pasien BPPN tapi bisnis konglo masih eksis sampai hari ini. Tentu saja bisnis yang menggurita bukan hanya mengandalkan jumlah isteri s. Konon Raja Henry VIII ( 1509 - 1547 ) juga punya 6 isteri karena ingin punya anak laki laki sebagai pewarisnya. Henry VIII tentu bukan suami yang baik dan romantis. Bukan hanya kawin cerai beberapa kali dan malahan memenggal kepala isterinya. Kok tega juga sang raja , sudah menikmati madu kenapa isteri masih harus dikirim ke alam baka.Bisa jadi istilah *Raja Tega* bermula dari kelakuan Raja Henri VIII. Bagaimana dengan rekor kawin raja raja di China atau Indonesia. Pasti sangat menarik kalau bisa ditampilkan CHD. Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah. Raja Singa,amit amit jangan sampai kena.

 

Mirza Mirwan

Itu baru tuntutan, Bung Jimmy. Belum tentu vonis hakim untuk Ichad seperti tuntutan JPU, bahkan boleh jadi lebih rendah ketimbang vonis untuk PC yang hanya dituntut 8 th. penjara. Kalau melihat pengakuan Ichad dipersidangan, dan hakim ingat aksioma hukum "Actus non facit reum nisi mens sit rea", harusnya vonis Ichad lebih rendah ketimbang PC, Kuat, fan RR. Ichad terpaksa menembak karena boleh jadi ia justru akan ditembak bila tidak melaksanakan perintah. Pangkat Ichad paling rendah di rumah Sambo yang berpangkat 20 tingkat di atasnya

 

MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.

Mesti nya Yosua ditanyai dulu oleh Sambo kebenaran tuduhan pd nya, jangan sepihak yg didengar. Mesti nya lapor pd instansi yg berwenang, bukan menghakimi sendiri.

 

Rihlatul Ulfa

Pak JM. walau PC adalah sumber dari segala masalah 'tapi ia tidak ikut menembak pun Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. itu tetap tidak kuat sebagai bukti materil. JPU melihat dari sisi siapa yg menembak Yosua 'karena itu benar2 rill' maka FS diberi hukuman seumur hidup.

 

yea aina

PC jadi pemicu terjadinya peristiwa pembunuhan, jika motifnya: perselingkuhan, hingga FS esmosi. Sepertinya fakta dan alat bukti perlu ditelusuri ulang, hingga motif sebenarnya terungkap.

 

EVMF

Kita mengenal istilah psikologi "minimalisasi". Lantas apakah yang dimaksud dengan "minimalisasi" di dalam psikologi ?? Minimalisasi adalah distorsi kognitif yang terdiri dari kecenderungan untuk menyajikan peristiwa kepada diri sendiri atau orang lain sebagai hal yang tidak signifikan atau tidak penting. Minimalisasi sering melibatkan ketidakjelasan atau nonspesifik, sehingga pendengar tidak memiliki gambaran lengkap tentang semua detail dan dapat diarahkan untuk menarik kesimpulan yang tidak akurat atau tidak lengkap. Minimization in Psychology. Cognitive distortion consisting of a tendency to present events to oneself or others as insignificant or unimportant. Minimization often involves being unclear or nonspecific, so the listener does not have a complete picture of all the details and may be led to draw inaccurate or incomplete conclusions.

 

Jimmy Marta

Jadi pengurus atau takmir masjid itu ibadah. Syaratnya Ikhlas. Niatnya harus fisabiliilah. Pekerjaannya hanya mengelola. Imbalannya pahala yg akan diberikan olehNYA. Beda dg marbot mesjid. Atau ada juga yg menyebut gharim. Bekerja nya full waktu. Masalah kebersihan menjadi tugas utama. Mereka berhak dp imbalan. Dalam islam gharim/ gharimin itu berarti orang yg berhutang. Hingganya mereka berhak menerima zakat. Kerja ikhlas dan niat ibadah mesti gk hanya berlaku untuk takmir dan marbot saja. Ini juga untuk semua jenis pejerjaan. Bahkan setiap langkah sebaiknya diniatkan ibadah. Kalau yg kelenteng, gereja dan kuil sy gk tahu bgmn sistemnya. Apakah ada semacam pengurus dan marbot juga. Mungkin sama mungkin beda. Sy gk bisa komen banyak. Kata orang2 gk kompeten. Namun jk urusan dunia, banyak yg sama. Terutama menyangkut masalah materi. Ndak agama apa, kepercayaan apa, kekuasaan dan duit tetap jd rebutan. #komen opo tausyiah #perusuh kok ceramah

 

yohanes hansi

Digergaji dikit biar bisa masuk Disway.. hehe..

 

AnalisAsalAsalan

Kelenteng berdiri sendiri? Mengapa tidak? Saat ini zaman demokrasi. Sekian banyak masjid juga tidak ada papan organisasi. Masjid milik masyarakat (yayasan).

 

Yellow Bean

Masih etnis Tionghoa yang tekun berbisnis. Melambungnya harga migor kemaren yang banyak di kuasai pebisnis Tionghoa tentu tidak lepas dari pandainya mereka berbisnis. Grup Wilmar yang menguasai bisnis ini, kapan kami orang kecil bisa menikmati minyak premium seperti ketika toko anda menerapkan program diskon harga minyak di hari JSM. Minyak dengan logo WILMAR paling sering kami beli dengan harga JSM harga di bawah harga pasaran,. Semoga Tuhan membantu urusan anda untuk berbagi.

 

 

Handoko Luwanto

Sejak kecil saya doyan sekali nonton film/video silat klasik mandarin. Sehingga kata Tao suka direlasikan dengan Bu Tong Pay. Kata Buddha sering dikonotasikan sebagai Shao Lin Pay. Khonghucu sempat saya kira seorang pendekar sakti. Untung sekarang sudah tidak lagi ya.

 

Udin Salemo

Oh, rupanya ada konflik juga di antara pemimpin agama minoritas pemeluknya. Saya kirain hanya di kalangan pemimpin agama pemeluknya mayoritas yang suka bergaduh. Ternyata untuk merebut pimpinan sesuatu perlu bumbu persaingan yang kadang tidak sehat dan tidak diajarkan agama. Menjadi pemimpin itu memang ada semacam "berkah dan kharisma" yang didapat. Makanya banyak orang berlomba untuk jadi pemimpin. #everyday_berpantun Banyak gambut di daerah Tampin/ Disengat tawon terasa sakit/ Banyak orang berebut jadi pemimpin/ Untuk dapatkan kehormatan dan benefit/ Obat tjap kadal punya bli Leong/ Belinya harus cara sembunyi/ Kalau jadi pemimpin bisa "mengeong"/ Hasilnya bisa menggemukkan pundi-pundi/

 

Ummi Hilal

Akhir tahun Masehi ada camp perusuh Disway. Akhir tahun Imlek bisalah camp Sahabat Disway.Tidak usahlah ada undian.Pilihan saja seperti komen pilihan. Yang model undian saja ada golden tiket .Tapi karena menyalahi aturan ya akhirnya pemegang golden tiket tidak jadi/mau/bisa datang. Tapi kalaupun camp Sahabat Perusuh /Disway diadakan di Malang,bukan jaminan Pak Pry akan datang. Abah DI dan Pak Pry seperti dua kutub magnet yang sama(sama-sama tua),uups,punten.. tapi tidak bisa menempel/menyatu.Malah saling bertolak belakang. Jangan-jangan kalau camp Perusuh/ Sahabat Disway diadakan di Malang,eh malah Pak Pry pergi ke Agrinex...

 

Leong putu

Wkwkwkwk..... Hahaha... Xixixixi.... Ayolah bapack-bapack...logika dikit. Apa masuk akal kalau P Pry neneknya baru meninggal kamis ini....xixixi... Ini cuma komen sindiran untuk wartawan setengah-setengah.... ... Sehat selalu pak Pry... Candaanya saya suka..saya suka.. Saya suka....

 

Pryadi Satriana

TERIMA KASIH IBU PENJUAL BUNGA Terima kasih Ibu atas bunga2 yg Ibu taburkan di jalan yg akan dilalui jenazah nenekku yg dimakamkan di Pemakaman Samaan hari Kamis ini Dari mobil jenazah duduk di samping sang sopir kulihat Ibu mengambil bunga2 dari bunga2 yg Ibu jual dan Ibu taburkan di jalan itu aku melihat wajah Ibu wajah yg tulus tangan yg terulur menabur bunga2 itu Wahai Ibu walau kita belum saling mengenal hatiku telah terpaut pada Ibu yg telah menghormati jenazah nenekku dg tulus dan air mataku pun menetes Terima kasih Ibu atas penghornatan Ibu kepada nenekku yang kini beristirahat dg tenang di Pemakaman Samaan, Malang Sekali terima kasih ya Ibu Pada saatnya nanti Aku akan datang 'sowan' ke Ibu menghaturkan terima kasih atas nama anak, cucu, dan buyut almarhumah Adriana Dariah Rompis Salam takzim dari klg besar kami untuk keluarga besar Ibu Semoga Allah Yang Mahakuasa merahmati kita semuanya ... Aamiin. Salam sejahtera untuk kita semua Keluarga Pak Dis Keluarga Pembaca Disway Keluarga Besar saya juga Semoga Gusti Allah Memberkahi kita semua. Aamiin. Salam. Rahayu.

 

Mbah Mars

Para Perusuh Disway yang nggleling-nggleling berani nggak poligami seperti OP ? Anda semua sudah diberi triknya agar bisa menundukkan hati istri yang mau dimadu. Suami kepada istri ke 1: "Istriku, demi nyawamu, aku harus menikah lagi" Dengan terpaksa istri ke 1 menjawab: "Kalau memang itu syaratnya, apa boleh buat" Suami kepada istri ke 1 dan 2: "Jika aku tidak punya istri tiga, maka kalian berdua akan mati" Istri ke 1 dan ke 2 akhirnya setuju. Meski dengan terpaksa. Suami kepada istri ke 1, 2 dan 3:"Kalian semua akan meninggal jika saya tidak menikah lagi. Saya harus menikah lagi demi menyelamatkan nyawa kalian" Istri ke 1, 2 dan 3 pasrah. Mempersilahkan suami nikah lagi. Jadi istrinya 4. Waktu pun berjalan. Empat istri ini beranak pinak. Istri ke 1, 2 dan 3 bertanya-tanya dalam hati, "Mengapa setelah punya 4 istri sang suami tidak nambah istri lagi untuk menyelamatkan nyawa 4 istrinya ? Bahkan sepeninggal suami mereka bertanya-tanya, mengapa kami kok ternyata belum mati ? Yang tahu alasannya hanyalah almarhum OP.

 

Mirza Mirwan

Beristeri satu itu mengikuti sunah Nabi, kata seorang ustaz di televisi beberapa tahun yang lalu. Kalau memang mengikuti/menyontoh Nabi seharusnya setia kepada isteri pertama. Karena semasa isteri pertama Rasulullah, Khadijah al-Kubra binti Khuwailid, masih hidup, beliau tidak pernah menduakannya dengan beristeri lagi.

 

Mbah Mars

"Gagal total Brik", kata Mbah Koplak tentang upayanya mewacanakan poligami kepada istrinya. "Ceritanya pripun ?", tanya Jabrik. "Istri saya ajak ke RM Wong Solo. Di sana saya pesenkan jus poligami. Empat buah dijus bersama. Istri saya tidak mau meminumnya. Jangankan saya poligami, minum jus poligami saja tidak sudi" Jabrik:"Wkwkwk. Lha Simbah sudah pernah nembung belum ?" Mbah Koplak:"Sudah Brik. Dia menjawab gini, "Mas, itu dengar nggak ada iklan peti di TV. Kata pengiklannya "Angler tumpakane". Apa Mas mau saya pesenkan ?" Jabrik:"Huahahahaha"

 

yea aina

"Disway.ID akan jadi media untuk semua", mungkin itulah yang dicanangkan Pak bos pendirinya. Topik yang ditayangkan beragam, pembaca diperkenankan menuliskan komentarnya. Bebas. Kesukaan pembaca Disway.ID bermacam-macam: ada yang suka mengkritisi Abah, mengkritisi pemerintah, pun mengkritisi diri sendiri. Adapula yang suka "menghibur" pembaca lainnya dengan cerita dan anekdot lucunya.

 

 

Amat Kasela

Cek Cek 1 2 3 Panasin mesin tuk perlombaan 212 & 234 Mulai masuk waktu rawan. Om Leong & Cak Mul pasti sambil monitor

 

Handoko Luwanto

Mengintip Chat GPT, sepupu jauhnya Google : "Kelenteng Gudo adalah sebuah kelenteng yang terletak di Kabupaten Gudo, Jawa Timur, Indonesia. Kelenteng ini juga dikenal dengan nama lain seperti: Pura Gudo Pura Gedong Gudo Pura Tri Dharma Gudo Pura Gedong Tiga Pura Kerta Gosa Gudo Nama-nama tersebut digunakan untuk merujuk pada Kelenteng Gudo yang merupakan salah satu tempat ibadah yang terkenal di Jawa Timur, Indonesia. Beberapa sumber menyebutkan bahwa klenteng Gudo didirikan pada abad ke-17 oleh seorang perantau dari Tiongkok bernama Nyai Gudo. Menurut cerita yang beredar, Nyai Gudo datang ke Indonesia dengan mengikuti para pedagang Tiongkok yang melakukan perdagangan di wilayah tersebut. Ia membawa agama Buddha dan membuat tempat ibadah yang dikenal sebagai klenteng Gudo. Klenteng ini diyakini sebagai tempat ibadah Buddha yang pertama di wilayah tersebut ...."

 

Fa Za

Manusia Indonesia adalah manusia yang beragama, relijius, sehingga apapun selalu dikaitkan dan dikembalikan ke ajaran agama. Untuk berbuat baik terhadap sesama manusia pun perlu dicarikan sumbernya dari ajaran agama. Bahkan, celakanya, berbuat korupsi (grarifikasi) juga dicarikan dalil pembenar dari ajaran agama, agar dapat disamakan dengan rezeki.

 

ahmad faqih

Saat agama & kepercayaan sudah dimasuki kepentingan nafsu duniawi. Maka kesucian marwah dan jiwa ihlasnya akan terdegradasi. Serta bibit perpecahan mulai bersemi

 

thamrindahlan

Selamat Pagi Abah. Membaca Tulisan Tri Dharma kerisauaan saya tak terobati. Tadinya harapan saya Abah mengklarifikasi video yang tersebar viral terkait keberadaan Abah di salah satu klenteng. Terus terang saya sedih membaca sebagian komentar netizen tentang video tersebut. Sahabat Perusuh tentu sudah membacanya. Banyak teman dari beberapa komunitss WhatsApp men

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 223

  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong putu
      Leong putu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
  • Richolas Tjhai
    Richolas Tjhai
  • Richolas Tjhai
    Richolas Tjhai
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Leong putu
    Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong putu
      Leong putu
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Leong putu
    Leong putu
  • Wawan Wibowo
    Wawan Wibowo
  • Lulut Agustoro
    Lulut Agustoro
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Atho'illah
    Atho'illah
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Leong putu
    Leong putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • yea aina
      yea aina
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • yea aina
      yea aina
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • yohanes hansi
    yohanes hansi
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • Liam Then
    Liam Then
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Kliwon
      Kliwon
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • yoming AFuadi
    yoming AFuadi
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Kliwon
      Kliwon
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Leong putu
      Leong putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Dacoll Bns
    Dacoll Bns
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Fa Za
      Fa Za
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • EVMF
      EVMF
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Leong putu
      Leong putu
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
  • Dodik Wiratmojo
    Dodik Wiratmojo
  • Jhel_ng
    Jhel_ng
  • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
      Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
      Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • alasroban
    alasroban
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • agus budiarto
    agus budiarto
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Kliwon
      Kliwon
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Liam Then
    Liam Then
    • Ummi Hilal
      Ummi Hilal
    • Leong putu
      Leong putu
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Leong putu
    Leong putu
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • yea aina
      yea aina
    • Leong putu
      Leong putu
  • Leong putu
    Leong putu
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Leong putu
    Leong putu
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • DeniK
    DeniK
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • rid kc
    rid kc
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Guslurah
    Guslurah
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
    • Guslurah
      Guslurah
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • mz arifinuz
      mz arifinuz