Seribu Jiwa Mengungsi Akibat Banjir di Kutai Timur
Petugas sedang melalukan evakuasi warga terdampak banjir di Kutai Timur. -BPBD Kabupaten Kutai Timur-
Kemudian Kecamatan Muara Bengkal terdapat 1 desa terdampak yakni Desa Batu Timbau Ulu.
Kecamatan Muara Wahau menjadi kecamatan paling banyak terdampak yakni terdapat tujuh desa terdampak yakni Desa Diak Lay, Benhes, Dabeq, Muara Wahau, Jak Luay, Long Wehea dan Nehas Liah bing.
Sebagai upaya penanganan bencana, BPBD Kutai Timur melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Pemerintah daerah setempat telah membuka dapur umum di 2 titik yakni di Kantor Desa dan Kelurahan Singa Geweh.
Petugas terus melakukan evakuasi warga hingga Minggu 20 Maret 2022malam pulul 22.00 WITA.
Selain itu, bantuan logistik seperti makanan dan obat-obatan terus dilakukan pada 10 titik pengungsian yang telah disiapkan.
Adapun 10 titik posko terbagi di Kecamatan Sangatta Utara sebanyak tiga titik dan tujuh titik di Kecamatan Sangatta Selatan.
Laporan terkini yang diterima Pusdalops BNPB pada Senin 21 Maret 2022 pagi pukul 04.30 WIB.
Banjir semakin meluas hingga di beberapa titik TMA bertambah 20 cm. Sementara akses menuju Kota Sangatta dari arah Bontang terhambat dikarenakan titik Banjir yang berada di KM 3.
Petugas di lapangan juga melaporkan akses jalan terganggu dan arus banjir yang cukup deras menyebabkan proses evakuasi warga terganggu.
Menyikapi hal tersebut, BNPB terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan BPBD Kutai Timur.
BNPB juga mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi alam.
Termasuk adanya potensi bahaya ikutan (collateral) akibat eskalasi wilayah terdampak yang masih berlanjut hingga hari ini.
Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul.
Tak terkecuali jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bnpb