12 Tradisi Unik di Indonesia dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan
ilustrasi bulan Ramadhan-Freepik.com-
Tujuannya untuk membersihkan diri sebelum memasuki Ramadan.
BACA JUGA:51 Hari Lagi, Ini Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan, Salah Satunya Taubat Nasuha
Bisa dibilang ini hakikatnya mirip dengan Padusan di Boyolali. Tidak hanya bersih-bersih badan saja, namun juga jiwa. Selain jeruk limau, masyarakat biasanya juga menambahkan beberapa rempah lainnya.
9. Malamang, Sumatera Barat
Selain Balimau, masyarakat Sumatera Barat, khususnya Minangkabau juga menyambutnya bulan Ramadhan dengan membuat lemang secara bersama-sama yang disebut dengan Malamang atau membuat lemang.
Setelah lemang matang, biasanya di malam hari akan ada syukuran mandoa atau berdoa bersama. Itu juga merupakan bagian dari tradisi sebagai bentuk rasa syukur datangnya bulan puasa. Hidangannya tentu saja lemang yang sudah dibuat sebelumnya.
Tidak hanya lemang saja, biasanya disajikan bersama tapai ketan hitam. Sudah lengkap dengan aneka lauk-pauk yang dimakan secara duduak baselo atau duduk besila. Sangat sakral dan membuat silaturahmi makin terjaga.
BACA JUGA:Niat Qadha Puasa Ramadhan Digabung dengan Puasa Arafah Apakah Sah? Simak Penjelasan Buya Yahya
10. Megibung, Karangasem, Bali
Meski di Bali mayoritas beragama Hindu, namun masyarakat Islam yang tinggal di sana juga masih bebas melakukan berbagai tradisi keagamaan. Contohnya saja jelang Ramadan di Karangasem ada tradisi Megibung.
Ini merupakan sebuah adat makan masakan khas Bali bersama-sama.
Tradisi ini sendiri diperkenalkan oleh Raja Karangasem yang bernama I Gusti Agung Angluran Ketut sejak tahun 1692 Masehi. Sampai sekarang tetap setia digelar tiap tahunnya.
11. Ziarah Kubro, Palembang
Di Palembang, Sumatera Selatan ada juga tradisi menyambut bulan puasa bernama Ziarah Kubro. Masyarakat akan melakukan ziarah kubur massal ke tokoh-tokoh agama, mulai dari para wali yang turut menyebarkan agama Islam sampai ulama setempat.
Salah satu tujuan utama yang tak boleh terlewatkan adalah ziara ke pendiri Kesultanan Palembang Darussalam. Menariknya, ziarah massal ini tidak dilakukan di satu tempat, bahkan bisa lebih dari 3 lokasi berbeda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: